SINGAPURA – Media OutReach Newswire – AIA Singapura baru-baru ini mengumumkan inisiatifnya untuk membantu nasabah memahami polis asuransi mereka dengan lebih baik, meningkatkan literasi keuangan mereka sebagai upaya berkelanjutan untuk menjembatani kesenjangan perlindungan di negara ini. Melalui inisiatif ini, AIA bertujuan mendorong lebih banyak masyarakat Singapura mendapatkan perlindungan yang memadai.

Yang mengkhawatirkan, sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh AIA Singapura menemukan bahwa lebih dari 2 dari 5 nasabah tidak mengetahui detail polis asuransi mereka. Survei ini juga menemukan bahwa mayoritas nasabah cenderung membaca dokumen polis mereka secara selektif. Dengan demikian, tiga alasan utama nasabah untuk melakukan skimming atau tidak membaca dokumen polis mereka adalah – informasi yang sulit dimengerti, kurangnya waktu untuk membaca secara menyeluruh, dan kemudahan untuk menghubungi perwakilan asuransi mereka untuk mendapatkan saran.

“Meminimalkan jargon dalam dokumen polis kami dan menyederhanakannya akan memungkinkan setiap orang untuk lebih memahami apa yang tercakup dan tidak tercakup dalam polis mereka, sehingga mereka dapat mengidentifikasi kesenjangan perlindungan mereka.”

“Meningkatkan literasi keuangan dan kesehatan secara holistik dapat dilakukan dengan komunikasi yang jelas, dan kami berharap inisiatif ini dapat menjadi langkah yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut,” ujar Irma Hadikusuma, Chief Marketing and Proposition Officer AIA Singapore.

Menjembatani Kesenjangan Perlindungan yang Signifikan di Singapura, Khususnya di Kalangan Demografi Muda

Inisiatif AIA Singapura dilatarbelakangi oleh kesenjangan perlindungan yang signifikan di negara ini. Terdapat kesenjangan sebesar 74% dalam perlindungan penyakit kritis dan 21% kesenjangan dalam perlindungan kematian, menurut Studi Kesenjangan Perlindungan tahun 2022 oleh Asosiasi Asuransi Jiwa, Singapura[2].

Sementara orang dewasa muda berusia 20 hingga 24 tahun dan lulusan baru menghadapi kesenjangan perlindungan yang signifikan, penelitian eksternal menunjukkan bahwa mereka memiliki minat untuk membeli asuransi tetapi tidak memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat[3].

Selain itu, survei menemukan bahwa penggunaan bahasa Inggris yang sederhana dan mudah dimengerti membuat sebagian besar konsumen merasa lebih percaya diri untuk membeli polis asuransi sendiri[4].

“Dibandingkan dengan generasi yang lebih dewasa, konsumen yang lebih muda cenderung lebih aktif secara online. Faktanya, studi kami[5] menemukan bahwa lebih dari setengah dari mereka cenderung mengeksplorasi titik-titik kontak digital untuk memperluas pengetahuan mereka tentang asuransi.”

“Bersamaan dengan upaya kami untuk terus meningkatkan keterampilan dan kompetensi tenaga pemasar asuransi kami, inisiatif ini menjadi sarana bagi kami untuk membantu nasabah melindungi diri mereka secara proaktif dari ketidakpastian keuangan – terutama di tengah meningkatnya biaya hidup dan perawatan kesehatan,” tambah Irma.

Komitmen AIA Singapore untuk membantu nasabah memahami polis asuransi mereka dengan lebih baik, akan diimplementasikan melalui pendekatan bertahap, dimulai dengan materi polis AIA HealthShield Gold Max (AIA HSG). Nasabah yang memiliki polis AIA HSG akan mendapatkan informasi secara bertahap mulai 27 Juli 2024.

[1] AIA Singapore Plain English Study. N=500.

[2] 2022 Protection Gap Study – Singapore (Sep 8, 2023). Life Insurance Association, Singapore. Available at: https://www.lia.org.sg/media/3974/lia-pgs-2022-report_final_8-sep-2023.pdf

[3] ‘Singapore youth want to buy insurance – but have no idea how’ (Apr 5, 2019) Insurance Business Magazine. Available at: https://www.insurancebusinessmag.com/asia/news/breaking-news/singapore-youth-want-to-buy-insurance–but-have-no-idea-how-164059.aspx

[4] AIA Singapore Plain English Study. N=500.

[5] AIA Live Better Study 2023 was conducted from November 2022 with more than 500 Singapore consumers each quarter, from aged 18 to 55+.