YINCHUAN, CHINA – Media OutReach Newswire -Di sebuah aula pameran pada sebuah expo di Yinchuan, ibu kota Daerah Otonom Ningxia Hui di barat laut Tiongkok, aroma harum dari hot pot berbahan tembaga menarik perhatian para pengunjung. Hidangan daging domba empuk yang dimasak dalam kuah kaldu dengan tambahan anggur merah ini merupakan perpaduan sempurna dari dua produk khas Ningxia yang paling terkenal.

“Menggunakan air mata air, anggur merah, dan bahan-bahan bergizi menghilangkan bau prengus, sehingga daging domba menjadi lezat dan kaya rasa,” ujar Tian Feng, pengelola restoran hot pot yang membuka stan di expo tersebut. Popularitas hidangan hot pot dengan anggur merah ini membuat restoran mereka sering penuh dipesan pada akhir pekan, tambah Tian.

Di tengah lanskap konsumen Tiongkok yang terus berkembang, anggur kini mengalami transformasi halus. Tidak lagi terbatas pada jamuan resmi atau acara cicip profesional, anggur kini lebih mudah diakses berkat terciptanya berbagai skenario konsumsi dan ragam produk anggur.

Perubahan ini terlihat jelas dalam Pameran Budaya dan Pariwisata Anggur Internasional Tiongkok (Ningxia) ke-5 yang sedang berlangsung. Ningxia, sebagai kawasan penghasil anggur terkenal, tengah mempromosikan “ekonomi mabuk yang menyenangkan” atau tipsy economy.

Keterangan Foto: Pengunjung menghadiri Pameran Kilang Anggur Global dalam Pameran Budaya dan Pariwisata Anggur Internasional Tiongkok (Ningxia) ke-5 di Yinchuan, Daerah Otonom Ningxia Hui, Tiongkok barat laut, pada 9 Juni 2025. (Xinhua/Wang Peng)

Ningxia memiliki terroir unik untuk produksi anggur berkualitas tinggi, dengan paparan sinar matahari yang panjang dan iklim sejuk serta kering yang mendukung budidaya anggur. Setelah empat dekade pengembangan, wilayah ini telah menjadi kawasan produksi anggur terbesar di Tiongkok. Lereng timur Pegunungan Helan bahkan disebut sebagai “zona emas” untuk budidaya anggur dan produksi wine premium.

Hingga akhir 2024, Ningxia memiliki lebih dari 600.000 mu (sekitar 40.000 hektare) kebun anggur wine dan produksi tahunan mencapai 140 juta botol. Produk wine dari wilayah ini telah diekspor ke lebih dari 40 negara dan wilayah.

Di expo tersebut, anggur kaleng berwarna cerah dari Ningxia State Farm Winery menarik perhatian banyak orang. Dibandingkan wine dalam botol, wine dalam kaleng lebih praktis dikonsumsi dan lebih mudah menyesuaikan kebutuhan di berbagai situasi seperti berkemah atau piknik, jelas Li Shuang, manajer penjualan kilang tersebut.

Selain wine kaleng yang populer sejak diluncurkan tahun lalu, perusahaan juga menghadirkan produk inovatif seperti wine krim melati, wine teh oolong lemon, wine kopi hitam, serta varian bebas alkohol. Produk-produk ini mendorong pertumbuhan penjualan perusahaan sebesar 20 persen sepanjang 2024, kata Li.

Dengan pipi memerah setelah mencicipi belasan jenis wine di pameran, Lu Ting — seorang profesional pariwisata dan sommelier lokal — mengatakan bahwa ia senang membeli wine untuk dibagikan kepada keluarga dan teman.

“Chardonnay cocok dengan sate daging, wine merah cocok untuk hot pot — ini semua tentang berbagi kebahagiaan,” kata Lu, 42 tahun.

Acara empat hari ini akan berlangsung hingga Kamis, dan mencakup agenda seperti cicip wine dunia, pameran wine dan kilang, kompetisi inovasi, serta biennale seni.

Bulan lalu, Yinchuan juga menjadi tuan rumah sebuah maraton yang melibatkan 43 kilang anggur lokal dalam menyambut 28.000 pelari dengan tur kebun anggur, sesi cicip gratis, dan diskon eksklusif untuk pembelian wine. Pendekatan berbasis event ini menciptakan sinergi kuat antara pariwisata dan industri anggur, memicu lonjakan pemesanan hotel di kota tersebut.

“Kami mengubah seluruh kota menjadi museum hidup untuk wine. Pengunjung bisa benar-benar menyelami perjalanan dari kebun anggur hingga ke gelas,” ungkap Li Bingjie, Direktur Pusat Layanan Pengembangan Industri Anggur Yinchuan. “

Berbicara dalam upacara pembukaan expo pada Senin, Yvette van der Merwe, Presiden Organisasi Internasional untuk Anggur dan Wine (OIV), mengatakan bahwa organisasinya telah lama mengamati dan mendukung pertumbuhan industri anggur dan anggur meja di Tiongkok, yang kini menjadi pasar penting secara global.

“Saya melihat energi dari pertumbuhan kawasan lereng timur Pegunungan Helan di Ningxia yang telah memberi kontribusi besar pada industri wine Tiongkok, dan saya yakin hal ini akan membawa inspirasi dan peluang baru bagi komunitas wine global,” ujarnya.

Keterangan Foto: Seorang staf menyiapkan hidangan domba empuk yang dimasak dalam kuah kaldu dengan tambahan anggur merah selama Pameran Budaya dan Pariwisata Anggur Internasional Tiongkok (Ningxia) ke-5 di Yinchuan, Daerah Otonom Ningxia Hui, Tiongkok barat laut, pada 11 Juni 2025. (Xinhua/Yang Zhisen)