HANOI, VIETNAM – Media OutReach Newswire – Penghargaan VinFuture Prize, sebuah ajang global di bidang sains dan teknologi, secara resmi telah menutup masa nominasi untuk musim kelimanya dengan total 1.705 nominasi yang masuk dari seluruh dunia. Yang mencolok, jumlah mitra nominasi resmi meningkat pesat menjadi 14.772, yakni lebih dari dua belas kali lipat dibandingkan 1.200 pada musim perdana, menunjukkan reputasi VinFuture sebagai pusat keunggulan ilmiah dan intelektual global.
Musim ini mencerminkan lonjakan signifikan dalam jumlah dan kualitas nominasi, yang ditandai dengan keterlibatan luas dari komunitas ilmiah global terkemuka. Di antara mitra nominasi, mayoritas berasal dari Amerika (31%), diikuti oleh Eropa (28,6%), Asia (26,8%), Afrika (7,1%), dan Oseania (6,5%).
Dari 14.772 nominator, hampir setengahnya (7.240 ahli) berasal dari universitas dan lembaga penelitian ternama dunia, termasuk Harvard University, Massachusetts Institute of Technology, Stanford University (AS), University of Cambridge, University of Oxford (Inggris), University of Melbourne (Australia), University of Toronto (Kanada), dan National University of Singapore (Singapura). Menariknya, 1.395 di antaranya (9,4%) adalah ilmuwan yang termasuk dalam daftar 2% peneliti paling banyak dikutip di dunia, berdasarkan daftar prestisius yang disusun oleh para ahli di Stanford University.
Nominasi untuk musim penghargaan 2025 mencakup berbagai bidang penting bagi kesejahteraan manusia dan pembangunan berkelanjutan global. Bidang-bidang tersebut meliputi: kedokteran dan kesehatan (36,7%), energi, transportasi, dan konstruksi (17,8%), lingkungan dan ilmu kebumian (17,8%), serta pertanian dan pangan (11,3%). Fokus ini mencerminkan prioritas global dalam sains dan teknologi, yang menarik perhatian luas dari komunitas internasional.
Mitra nominasi VinFuture berperan penting dalam mengidentifikasi dan mencalonkan inovasi ilmiah terobosan yang layak mendapat pengakuan. Inovasi-inovasi ini terbukti memberi manfaat nyata bagi umat manusia secara global, sekaligus memperkuat posisi VinFuture Prize di kalangan ilmuwan internasional.
Didorong oleh misi luhur dan visi global penghargaan ini, seluruh pengusul berpartisipasi secara sukarela. Pada tahun 2024, melalui nominasi dari Profesor Monica Lam, seorang ilmuwan komputer terkemuka dari Stanford University (AS), Mr. Jensen Huang, CEO dan salah satu pendiri NVIDIA, dianugerahi VinFuture Grand Prize 2024 atas kontribusinya dalam pengembangan deep learning yang berdampak besar di industri.
“Lima tahun komitmen kami terhadap misi ‘Sains untuk Kemanusiaan’ telah menjadikan VinFuture sebagai mercusuar keunggulan dan harapan ilmiah di tingkat internasional. Pertumbuhan eksponensial jumlah mitra pengusul dan kualitas luar biasa dari nominasi tahun ini tidak hanya menunjukkan kepercayaan komunitas ilmiah global yang semakin besar, tetapi juga menegaskan kebutuhan mendesak akan solusi sains dan teknologi untuk membangun dunia yang harmonis dan berkelanjutan bagi umat manusia,” ungkap Dr. Thai-Ha Le, Direktur Eksekutif VinFuture Foundation, dalam rilisnya, Kamis (22/5/2025).
Tahap pre-screening VinFuture 2025 akan berlangsung dari 26 Mei hingga 31 Agustus. Tahap ini bertujuan untuk memungkinkan Komite Pre-screening yang beranggotakan 10 orang mengevaluasi secara cermat nominasi paling berdampak dan layak untuk masuk ke putaran final. Demi menjaga integritas ilmiah, objektivitas, dan transparansi, evaluasi dilakukan berdasarkan standar internasional tertinggi dan kriteria utama, termasuk tingkat kemajuan ilmiah atau teknologi, dampak terhadap kehidupan manusia, serta skala dan keberlanjutan proyek.
Dalam waktu hanya lima tahun, VinFuture Prize telah berhasil membangun reputasi dan prestise internasionalnya, sebagaimana dibuktikan oleh deretan penerima penghargaan yang juga memenangkan penghargaan global bergengsi. Contohnya termasuk Dr. Katalin Karikó dan Prof. Drew Weissman (penerima VinFuture Grand Prize 2021 dan Nobel Fisiologi/Kedokteran 2023); Dr. Demis Hassabis dan Dr. John Jumper (VinFuture Special Prize 2022 dan Nobel Kimia 2024); Prof. Geoffrey Hinton (VinFuture Grand Prize 2024 dan Nobel Fisika 2024); Prof. Yoshua Bengio, Prof. Geoffrey Hinton, Mr. Jensen Huang, Prof. Yann LeCun, dan Prof. Fei-Fei Li (VinFuture Grand Prize 2024 dan Queen Elizabeth Prize for Engineering 2025); serta Prof. Daniel Joshua Drucker, Prof. Joel Francis Habener, Prof. Jens Juul Holst, dan Assoc. Prof. Svetlana Mojsov (VinFuture Special Prize 2023 dan Breakthrough Prize 2025).
Keterangan Foto: Terinspirasi oleh misi mulia dan nilai-nilai unik VinFuture Prize, jumlah ilmuwan internasional yang berperan sebagai mitra pengusul resmi meningkat lebih dari dua belas kali lipat dibandingkan 1.200 pada musim perdananya. Foto milik VinFuture.
Recent Comments