KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Media OutReach Newswire – Hari ini, pasar keuangan tidak lagi bergerak semata-mata mengikuti irama data ekonomi makro. Sebaliknya, mereka sering melonjak atau tergelincir hanya karena pernyataan spontan seorang pemimpin politik atau cuitan kebijakan mendadak. Fenomena ini sangat terasa dalam beberapa pekan terakhir, di mana headline berita lebih dominan daripada angka di spreadsheet dalam menggerakkan pasar. Indikator tradisional seperti inflasi atau Purchasing Managers’ Indices (PMI) memang masih penting, namun para trader kini juga perlu membaca makna di balik berita dan bertindak cepat. Octa Broker membagikan contoh pengaruh berita terhadap pasar dan jenis peristiwa yang layak dipantau.

Dampak Historis Berita terhadap Pasar

Berita yang mengejutkan pasar bukanlah hal baru. Salah satu contohnya yang paling terkenal terjadi pada 15 Januari 2015, ketika Bank Sentral Swiss secara tiba-tiba mencabut batas nilai tukar franc terhadap euro. Dalam hitungan detik, pasangan EUR/CHF anjlok hampir 30%, menghapus miliaran dolar dari pasar forex dan mengguncang institusi keuangan global.

Konteks sejarah ini penting — sebagai pengingat bahwa baik berita terjadwal maupun tidak, keduanya bisa memberi dampak besar terhadap harga pasar, terutama saat pelaku pasar tidak siap.

Berita Terjadwal vs Tidak Terjadwal

Berita terjadwal menawarkan prediktabilitas. Laporan seperti Consumer Price Index (CPI), data ketenagakerjaan, PMI, dan pertemuan bank sentral biasanya sudah tercantum di kalender ekonomi. Namun, pengaruhnya bervariasi tergantung negara penerbit.

Amerika Serikat menjadi pusat perhatian utama. Sebagai penerbit mata uang cadangan global, data ekonomi AS memiliki dampak luas. Misalnya, data CPI AS dapat memengaruhi pasangan USD, indeks saham, hingga harga komoditas. Biro Statistik Tenaga Kerja AS merilis data ini setiap bulan.

Laporan PMI, sebagai indikator awal kesehatan ekonomi, diterbitkan oleh S&P Global pada jadwal terstandarisasi di berbagai negara besar. Tanggal pertemuan bank sentral memang sudah diketahui sebelumnya, namun keputusan suku bunga mendadak atau pernyataan hawkish/dovish tetap memicu volatilitas tinggi.

Sebaliknya, berita tidak terjadwal sangat tidak terprediksi dan kerap berdampak lebih besar. Contohnya termasuk ketegangan geopolitik, pengumuman kebijakan mendadak, atau retorika politik. Pada 1 Februari 2025, pengumuman mendadak Presiden Trump soal tarif besar terhadap impor Kanada mendorong pasangan USD/CAD ke level tertinggi dalam beberapa dekade.

Ledakan Berita Tak Terduga di April 2025

April 2025 menjadi contoh nyata bagaimana berita tak terjadwal menciptakan kekacauan. Awal bulan, perubahan kebijakan tarif AS mengguncang pasar saham, dengan indeks utama jatuh ke wilayah koreksi sebelum pulih setelah adanya klarifikasi. Awal Mei, data pekerjaan yang beragam menambah ketidakpastian dan membuat arah pasar makin sulit ditebak.

Berita Terkini yang Mempengaruhi Pasar

Beberapa narasi tak terjadwal yang sedang memengaruhi sentimen pasar antara lain:

  • Negosiasi dagang AS-Tiongkok yang masih berlangsung, meski ada kemajuan, masa depan kesepakatan jangka panjang dalam tenggat 90 hari masih belum pasti.
  • Kritik terbuka Presiden Trump terhadap Ketua The Fed Jerome Powell, menimbulkan ketidakpastian arah kebijakan moneter AS.
  • Keterlibatan AS dalam pembicaraan damai antara Ukraina dan Rusia, meskipun dalam kapasitas terbatas.
  • Diskusi dagang dengan Jepang yang mandek tanpa hasil signifikan.

Strategi untuk Trader di Tengah Volatilitas Berita

Di tengah banjir informasi ini, adaptabilitas menjadi kunci. Strategi yang bisa diterapkan antara lain:

  • Mengurangi ukuran posisi untuk membatasi risiko.
  • Gunakan stop-loss ketat untuk melindungi dari pergerakan ekstrem.
  • Fokus pada perdagangan jangka pendek guna menghindari kejutan semalam.
  • Hindari aset sangat volatil kecuali didukung sinyal jelas atau strategi lindung nilai.

“Dengan volatilitas yang kini lebih banyak digerakkan oleh berita tak terduga, trader harus lebih reaktif daripada antisipatif. Jangan coba-coba mendahului hasil suatu peristiwa. Tunggu hingga situasi lebih jelas, baru masuk ke pasar. Ukuran posisi harus disesuaikan dengan tingkat volatilitas saat ini, idealnya menggunakan metrik risiko dinamis seperti Average True Range (ATR). Yang terpenting, trader perlu memiliki rutinitas pemantauan berita yang terstruktur dan memahami efek lanjutan dari berita utama—misalnya, bagaimana pengumuman tarif bisa memengaruhi komoditas, mata uang, dan ekspektasi suku bunga secara bersamaan,” jelas Kar Yong Ang, analis pasar keuangan di Octa Broker, Jumat (16/5/2025).

Meskipun rilis data ekonomi terjadwal masih penting, berita tak terduga—terutama dalam iklim politik global yang penuh ketegangan—telah menjadi penggerak utama sentimen pasar. Garis antara berita ekonomi dan politik semakin kabur, begitu pula prediktabilitas harga. Bagi para trader, ini berarti satu hal yang utama:
Tetap fleksibel, tetap terinformasi, dan sesuaikan strategi dengan realitas baru.

Disclaimer: Konten ini hanya bersifat informatif dan tidak merupakan saran investasi, rekomendasi, atau ajakan untuk melakukan aktivitas keuangan. Konten ini tidak mempertimbangkan tujuan investasi, situasi keuangan, atau kebutuhan individu Anda. Tindakan apa pun yang Anda ambil atas dasar informasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Anda. Octa dan afiliasinya tidak bertanggung jawab atas kerugian atau konsekuensi apa pun akibat penggunaan materi ini. Perdagangan mengandung risiko dan mungkin tidak cocok untuk semua investor. Gunakan keahlian Anda dengan bijak dan pertimbangkan seluruh risiko sebelum mengambil keputusan. Ketersediaan produk dan layanan dapat berbeda tergantung wilayah hukum. Pastikan kepatuhan terhadap hukum lokal sebelum mengakses layanan.