FLORENCE, ITALIA – Media OutReach Newswire – Dari tanggal 25 April hingga 1 Mei, Pameran Kerajinan Tangan Internasional Florence ke-89 di Italia berlangsung meriah. Di antara lebih dari 530 peserta pameran dari seluruh dunia, Tongshifu, sebuah perusahaan dari Kota Jiande di Tiongkok Timur, berhasil mencuri perhatian berkat karya seni tembaganya yang luar biasa halus dan artistik.

Di stan Tongshifu yang memukau, setiap karya, mulai dari labu tembaga mungil nan rumit hingga patung megah Guan Gong, seorang jenderal kuno yang dikenal karena kesetiaan dan keberaniannya di medan perang , memperlihatkan tingkat keahlian tinggi. Keindahan ini tercipta melalui teknik tradisional “lost-wax casting” (penuangan lilin hilang) yang dipadukan dengan estetika modern dan unsur budaya kontemporer.

Salah satu karya yang paling menyita perhatian adalah patung Bumblebee dari film “Transformers”, hasil kolaborasi Tongshifu dengan merek IP internasional ternama. Melalui teknologi pewarnaan suhu tinggi pada tembaga, patung ini dengan akurat mereproduksi tekstur mekanis dan pose heroik karakter film, mendapatkan pujian dan kekaguman dari banyak pengunjung.

Karya-karya yang begitu detail, hidup, dan seimbang ini tidak hanya melestarikan seni tembaga Tiongkok kuno, tetapi juga menghidupkan kembali semangat inovasi modern.

Keberhasilan debut Tongshifu di panggung internasional tidak terlepas dari upaya berkelanjutan Pemerintah Jiande dalam mengembangkan perusahaan budaya selama bertahun-tahun. Dukungan ini telah memberikan napas baru bagi budaya tradisional setempat.

Didirikan pada tahun 2014, Tongshifu menghadapi banyak tantangan awal, seperti kekurangan dana. Menyadari potensi perusahaan rintisan ini, pemerintah Jiande turun tangan membantu mereka mendapatkan dana khusus senilai lebih dari 4 juta yuan, yang sangat membantu perkembangan awal perusahaan tersebut.

Lebih dari sekadar bantuan finansial, Jiande juga menaruh perhatian besar pada pelestarian budaya, yang menjadi inti dari keberhasilan Tongshifu. Pada tahun 2020, pemerintah setempat mengadakan kunjungan mendalam ke Tongshifu untuk menggali nilai teknik tradisional mereka. Hasilnya, teknik lost-wax casting diakui sebagai warisan budaya takbenda lokal. Pada tahun 2024, workshop teknik ini terpilih menjadi proyek tingkat provinsi di Zhejiang. Pengakuan ini tidak hanya memperkuat makna budaya merek, tetapi juga menarik perhatian lebih luas terhadap teknik kuno ini.

Kemampuan Tongshifu tampil di ajang bergengsi di Florence didorong oleh daya tarik warisan budaya, serta kekuatan dalam desain estetika, inovasi teknologi, dan integrasi budaya.

Sejak 2021, Jiande secara aktif mendorong kreativitas melalui kompetisi desain budaya dan kreatif, mendorong perusahaan untuk menampilkan semangat zaman melalui teknik tradisional.

Sebagai kota yang dikenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air Xin’anjiang – PLTA besar pertama di Tiongkok – pemerintah Jiande pernah bekerja sama dengan Tongshifu menciptakan lukisan relief tembaga dari PLTA tersebut. Kolaborasi ini menjadi contoh sukses bagaimana budaya tradisional dapat diekspresikan dalam bentuk modern.

Kini, berkat peluncuran karya seni baru secara konsisten, yang bernilai artistik dan koleksi tinggi, Tongshifu telah tumbuh menjadi merek ternama dengan penjualan tahunan ratusan juta yuan dan lebih dari 5 juta penggemar.

Teknik lost-wax casting memerlukan proses rumit dan biaya tinggi. Setiap karya memerlukan cetakan lilin tersendiri, dan seluruh proses produksinya memakan waktu 30 hingga 45 hari. Oleh karena itu, Tongshifu bersinar di panggung dunia bukan hanya karena budaya dan teknologi, tetapi juga karena dukungan sabar dan penuh dedikasi dari pemerintah lokal Jiande.

Kisah sukses ini menjadi teladan bagaimana warisan budaya lokal dapat berkembang ke tingkat global melalui kolaborasi antara pelestarian tradisi, inovasi modern, dan kebijakan publik yang bijak.