HANOI, VIETNAM – Media OutReach Newswire – Industri otomotif sedang mengalami pergeseran transformatif menuju kendaraan listrik (EV), yang mengganggu dominasi tradisional mesin pembakaran internal (ICE). Sementara produsen mobil yang sudah mapan bergulat dengan transisi yang mahal dari ICE ke EV, perusahaan-perusahaan EV murni muncul sebagai pemain yang gesit dan inovatif di pasar.

Keterangan Foto: Kompleks Pabrikan VinFast EV di Hai Phong, Vietnam

Tanpa terbebani oleh teknologi lama dan rantai pasokan ICE, perusahaan-perusahaan ini berfokus pada pengembangan EV, merangkul teknologi mutakhir dan praktik-praktik berkelanjutan. Ini adalah fenomena global, terbukti dengan munculnya perusahaan-perusahaan mobil listrik di Timur Tengah, seperti Ceer dan NWTN. Namun, ada satu contoh penting yang menonjol karena pertumbuhan dan ambisinya yang cepat: VinFast.

VinFast, anak perusahaan pembuat mobil dari konglomerat swasta terbesar di Vietnam, Vingroup, telah membuat langkah luar biasa di pasar kendaraan listrik dalam waktu kurang dari lima tahun sejak didirikan. Perusahaan ini bertransisi menjadi produsen kendaraan listrik sepenuhnya pada tahun 2021, dan mengirimkan mobil listrik pertama yang dikembangkan sendiri kepada pelanggan Vietnam pada bulan Desember tahun itu.

Dan berkat keahlian dan sumber daya Vingroup, VinFast mampu membangun pabrik mobil modern dalam waktu singkat, sebuah prestasi yang biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun bagi produsen mobil tradisional untuk mencapainya. Kemajuan pesat ini merupakan bukti kelincahan dan ambisi VinFast, yang membuatnya masuk ke dalam daftar 100 perusahaan paling berpengaruh di tahun 2024 versi TIME.

Ambisi VinFast tidak hanya terbatas pada pasar lokal. Perusahaan ini telah memperluas jejaknya secara global, membangun kehadirannya di Timur Tengah melalui kemitraan dengan distributor dan sebelumnya di pasar utama lainnya seperti Asia Tenggara, India, dan Amerika Serikat. Ekspansi global ini menunjukkan komitmen VinFast untuk membuat mobilitas listrik dapat diakses oleh khalayak yang lebih luas.

All-In untuk Mobil Listrik

Dalam laporannya di bulan April, Badan Energi Internasional mencatat bahwa saham perusahaan EV telah mengungguli pasar saham umum dan produsen mobil tradisional sejak tahun 2019. Hal ini menyoroti potensi pertumbuhan sektor ini dan prospek pertumbuhan jangka panjang dari perusahaan mobil listrik murni seperti VinFast.

Namun, transisi ke kendaraan listrik bukan tanpa tantangan. Persaingan di pasar kendaraan listrik semakin ketat, dan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang ini perlu meningkatkan produksi mereka dan membangun pengenalan merek yang kuat agar tetap kompetitif. Industri kendaraan listrik secara keseluruhan menghadapi keterbatasan infrastruktur, seperti ketersediaan stasiun pengisian daya, dan perlu mengatasi masalah konsumen seperti waktu pengisian daya dan jarak tempuh.

Namun, dalam latar belakang yang sulit ini, kita dapat melihat satu keuntungan penting dari pembuat mobil listrik murni: Komitmen mereka yang tak tergoyahkan untuk menjadi ramah lingkungan. Kewajiban untuk beradaptasi dan berinovasi ini membedakan mereka dari produsen mobil tradisional yang mungkin ragu-ragu atau melakukan lindung nilai dengan beralih ke mobil setengah-setengah seperti hybrid.

Dalam kasus VinFast, keinginan mereka untuk menjadi hijau telah tertanam dalam DNA-nya melalui komitmen yang teguh dari pendirinya dan juga ketua Vingroup, Pham Nhat Vuong, orang terkaya di Vietnam. Vingroup, afiliasinya, dan pemberi pinjaman eksternal telah memberikan VinFast lebih dari $12,9 miliar untuk mendanai biaya operasional dan belanja modal antara tahun 2017 dan Maret tahun ini. Vuong sendiri baru-baru ini menjanjikan dana tambahan sebesar $1 miliar untuk kesuksesan perusahaan.

Produsen mobil listrik yang berdedikasi untuk kendaraan listrik, tidak akan mundur dari tantangan. Seiring dengan semakin matangnya pasar EV dan kemajuan teknologi, perusahaan-perusahaan yang benar-benar murni diharapkan memainkan peran penting dalam membentuk masa depan mobilitas.