• Sebuah survei yang dilakukan oleh Ipsos dengan dukungan dari GSK menemukan bahwa meskipun 63% orang dewasa berusia 50 tahun ke atas di Singapura mengetahui tentang penyakit shingles, hanya 29% yang menyadari bahwa satu dari tiga orang dapat mengembangkan penyakit ini sepanjang hidup mereka.
  • Kurang dari setengah responden (44%) memahami bahwa shingles dapat meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung; bahkan lebih sedikit lagi (36%) yang mengetahui bahwa risiko terkena shingles semakin tinggi pada individu dengan kondisi kesehatan kronis yang mendasari, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), penyakit kardiovaskular, atau diabetes.
  • Hanya satu dari empat orang yang berniat untuk berdiskusi dengan dokter mereka mengenai pencegahan shingles dalam tiga bulan ke depan.
  • Temuan survei ini menegaskan perlunya pemahaman yang lebih mendalam tentang shingles serta pentingnya mendorong orang dewasa yang lebih tua untuk berkonsultasi dengan dokter mereka mengenai pencegahan penyakit ini.

SINGAPURA – Media OutReach Newswire – Sebuah survei baru menunjukkan bahwa 63% orang dewasa berusia 50 tahun ke atas di Singapura mengenali herpes zoster, atau yang dikenal sebagai shingles, sebagai penyakit serius. Namun, dua dari tiga orang masih meremehkan risiko pribadi mereka untuk tertular penyakit tersebut. Meskipun kesadaran cukup tinggi di kelompok usia ini, hanya 25% yang berniat untuk berdiskusi dengan dokter mereka mengenai pencegahan shingles dalam tiga bulan ke depan.

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa hanya 44% responden yang memahami bahwa mereka yang pernah terkena shingles memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung (+59%) dan stroke (+35%) dibandingkan mereka yang belum pernah terkena penyakit tersebut.

Selain itu, survei menemukan bahwa hanya 36% responden yang mengetahui bahwa risiko terkena shingles meningkat pada individu yang memiliki kondisi kesehatan kronis yang mendasari.

Sebuah studi lokal sebelumnya melaporkan bahwa lebih dari 85% orang dewasa Singapura berusia 60 tahun ke atas mengaku telah didiagnosis memiliki setidaknya satu kondisi kesehatan kronis. Lima kondisi kronis yang paling banyak dilaporkan di kalangan lansia Singapura pada tahun 2020 adalah: tekanan darah tinggi atau hipertensi, kadar kolesterol atau lemak darah tinggi, nyeri sendi, radang sendi, atau nyeri saraf, kadar gula darah tinggi atau diabetes, serta penyakit ginjal atau saluran kemih.

“Survei Pemantauan Kesadaran Shingles” yang dilakukan oleh Ipsos atas nama GSK melibatkan 200 orang dewasa berusia 50 tahun ke atas pada bulan Juli tahun ini, dengan tujuan mengukur tingkat pemahaman publik dan persepsi terhadap shingles di Singapura.

Dalam survei tersebut, hanya 48% responden yang memahami bahwa virus penyebab cacar air pada masa kanak-kanak, yaitu varicella-zoster virus (VZV), dapat tetap berada di dalam tubuh dan aktif kembali di kemudian hari, menyebabkan penyakit shingles.

VZV terdapat pada sebagian besar orang dewasa berusia 50 tahun ke atas dan dapat aktif kembali seiring bertambahnya usia. Seiring penuaan, kekuatan sistem kekebalan tubuh dalam merespons infeksi menurun, sehingga meningkatkan risiko terkena shingles.

“Di Singapura, lebih dari 90% orang dewasa berusia 50 tahun ke atas membawa virus ini. Artinya, satu dari tiga orang pada akhirnya akan mengembangkan shingles,” tutur Dr. Asok Kurup dari Departemen Perawatan Penyakit Menular di Rumah Sakit Mount Elizabeth.

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa setidaknya 70% responden dapat mengenali gejala umum shingles, seperti ruam yang menyakitkan di area yang terkena. Selain itu, setidaknya 60% memahami bahwa penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang, bahkan permanen, seperti nyeri saraf yang dikenal sebagai Postherpetic Neuralgia (PHN), yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun.

PHN merupakan komplikasi paling umum dari shingles. Kondisi ini memengaruhi sekitar 10% hingga 18% penderita, dan risikonya meningkat seiring bertambahnya usia.

Untuk mendorong lebih banyak lansia agar berkonsultasi dengan dokter mengenai shingles, GSK meluncurkan sebuah inisiatif pada bulan Oktober dengan melibatkan dan melatih warga senior berusia 50 tahun ke atas untuk menjadi duta komunitas kesadaran shingles. Para duta ini berpartisipasi dalam berbagai kegiatan dan acara kebugaran di pusat lansia, di mana mereka berbagi pengalaman pribadi dan mendorong rekan-rekannya untuk berbicara dengan dokter mengenai penyakit ini serta cara pencegahannya.

Keterangan Foto: Seorang duta komunitas kesadaran shingles (kiri) memperagakan simulasi nyeri jangka panjang atau postherpetic neuralgia (PHN), yang merupakan salah satu komplikasi potensial dari shingles. Foto: GSK.

Claire, seorang wanita berusia 40-an, berbagi kisahnya dalam wawancara dengan GSK, “Ketika ayah saya terkena shingles untuk kedua kalinya, usianya sudah 60-an. Suatu hari dia datang dan berkata, ‘Lihat ini,’ sambil menunjukkan ruam di dahinya dan sedikit di tubuhnya. Dia mengatakan rasanya seperti terbakar, dan saya tahu dia benar-benar kesakitan karena dia bahkan tidak mencuci muka atau tubuhnya. Ia sering terbangun di malam hari karena rasa sakit di dahi dan tubuhnya.”

Keterangan foto: Claire adalah pengasuh bagi ayahnya, Christopher, yang telah dua kali didiagnosis menderita shingles. Foto: GSK.

“Walaupun kita melihat kesadaran masyarakat semakin meningkat, kita perlu terus memperkuat pemahaman komunitas tentang meningkatnya risiko shingles pada orang dewasa berusia 50 tahun ke atas, dan bahwa penyakit ini dapat dicegah. Segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda,” kata Dr. Asok.

Referensi:

1 Ipsos. Shingles Awareness Tracking Survey Wave 4: Consumers Singapore. August 2025. Version 1. Study reference: 25-023546-01. Client Use Only. Strictly Confidential.

2 Kim, M. C., Yun, S. C., Lee, H. B., Lee, P. H., Lee, S. W., Choi, S. H., Kim, Y. S., Woo, J. H., Kim, S. H., & Kwon, S. U. (2017). Herpes Zoster Increases the Risk of Stroke and Myocardial Infarction. Journal of the American College of Cardiology, 70(2), 295–296. https://doi.org/10.1016/j.jacc.2017.05.015

3 Steinmann M, Lampe D, Grosser J, Schmidt J, Hohoff ML, Fischer A, Greiner W. Risk factors for herpes zoster infections: a systematic review and meta-analysis unveiling common trends and heterogeneity patterns. Infection. 2024 Jun;52(3):1009-1026. doi: 10.1007/s15010-023-02156-y. Epub 2024 Jan 18. PMID: 38236326; PMCID: PMC11142967.

4 Chan, A., Malhotra, R., Visaria, A., Sung, P., Siok Seng, B. J., Ching, & Tan, Y. W. (2020). Transitions in health, employment, social engagement and intergenerational Transfers in Singapore Study (THE SIGNS Study) – II: Cross-Sectional and Longitudinal analyses of Key aspects of Successful Ageing. Centre for Ageing Research and Education, Duke-NUS Medical School. https://www.duke-nus.edu.sg/docs/librariesprovider3/publications-docs/the-signs-study—ii-report-(revised).pdf?sfvrsn=b391ced0_0

5 Harpaz R et al. MMWR Recomm Rep 2008;57:1-30; quiz CE2-4.

6 Centers for Disease Control and Prevention. Herpes Zoster (Shingles). Available at: https://www.cdc.gov/shingles/hcp/clinical-overview.html. Accessed May 2022.

7 Johnson, R.W., et al. Herpes zoster epidemiology, management, and disease and economic burden in Europe: a multidisciplinary perspective. Therapeutic advances in vaccines. 2015;3(4):109-20.

8 Mueller, N.H., et al. Varicella zoster virus infection: clinical features, molecular pathogenesis of disease, and latency. Neurologic clinics. 2008;26(3):675-97.

9 Centers for Disease Control and Prevention (US). Morbidity and Mortality Weekly Report. Prevention of Herpes Zoster. Available at: https://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/rr5705a1.htm. Accessed May 2022.

10 Fatha N, et al. Int J Infect Dis. 2014;22:73-77.

11 World Health Organization (WHO). Shingles (Herpes Zoster): Fact Sheet. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/shingles-(herpes-zoster)Accessed on 13 October 2025.

12 CDC;2024;1-3;Shingles Facts and Stats.

13 CDC; 2024;1-4; Shingles Symptoms and Complications.

Tentang GSK

GSK adalah perusahaan biofarmasi global yang memiliki tujuan untuk memadukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan talenta guna bersama-sama melawan penyakit. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di www.gsk.com/en-gb/company/.

Tentang Survei Pemantauan Kesadaran Shingles
Survei Pemantauan Kesadaran Shingles merupakan survei daring yang melibatkan 200 orang dewasa berusia 50 tahun ke atas, yang dilakukan antara tanggal 14 Juli hingga 31 Juli 2025 oleh Ipsos atas nama GSK. Tujuan dari survei ini adalah untuk menilai tingkat kesadaran dan persepsi konsumen terhadap penyakit shingles di Singapura.