SINGAPURA – Media OutReach Newswire – Aon plc (NYSE: AON), perusahaan jasa profesional global terkemuka, telah mengumumkan temuan dari Studi Kenaikan Gaji dan Turnover 2025 untuk kawasan Asia Tenggara. Studi ini dilakukan antara bulan Juli hingga September 2025, dan menganalisis penyesuaian gaji serta tingkat perputaran karyawan dari lebih dari 700 perusahaan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Survei ini menemukan bahwa secara keseluruhan, anggaran kenaikan gaji di Asia Tenggara diproyeksikan sebesar 5,3 persen untuk tahun 2026.
Negara | Kenaikan Gaji 2024 (%) | Kenaikan Gaji 2025 (%) | Proyeksi (Anggaran) Kenaikan Gaji 2026 (%) | Attrition pada tahun 2023 (%) | Attrition pada tahun 2024 (%) | Attrition pada tahun 2025 (%) |
Keseluruhan | 5.1 | 5.4 | 5.3 | 15.5 | 17.4 | 17.5 |
Indonesia | 5.7 | 5.7 | 5.9 | 15.1 | 20.8 | 15.0 |
Malaysia | 4.9 | 4.8 | 4.8 | 16.2 | 15.9 | 18.2 |
Filipina | 5.4 | 5.3 | 5.2 | 17.5 | 19.1 | 20.0 |
Singapura | 4.2 | 4.3 | 4.3 | 16.5 | 16.7 | 19.3 |
Thailand | 4.4 | 4.6 | 4.7 | 14.0 | 16.6 | 17.2 |
Vietnam | 6.4 | 7.7 | 7.1 | 13.8 | 15.5 | 15.0 |
Ketika dianalisis berdasarkan industri dan negara, sektor ilmu hayati dan perangkat medis diperkirakan mengalami kenaikan gaji tertinggi di Singapura (4,6 persen). Sementara itu, teknologi memimpin di Vietnam (7,1 persen) dan Indonesia (5,9 persen). Di Malaysia, sektor konsultansi, bisnis, dan layanan komunitas menjadi yang tertinggi dengan kenaikan gaji sebesar 4,8 persen.
Rahul Chawla, mitra sekaligus kepala divisi Talent Solutions untuk Asia Tenggara di Aon, menyoroti dua prioritas utama yang dihadapi organisasi saat ini, “Seiring meningkatnya investasi strategis dan pengembangan teknologi di Asia Tenggara, perusahaan semakin fokus dalam mempertahankan talenta terbaik dan karyawan dengan keterampilan tinggi. Menyeimbangkan kenaikan biaya kompensasi dengan kebutuhan akan kelincahan menjadi kunci. Perusahaan yang paling sukses adalah mereka yang memanfaatkan data pasar secara real-time dan strategi total rewards untuk tetap unggul.”
Tingkat turnover (perputaran karyawan) di semua negara di kawasan ini tercatat dua digit. Filipina dan Singapura diproyeksikan memiliki tingkat turnover tertinggi masing-masing sebesar 20,0 persen dan 19,3 persen, diikuti oleh Malaysia sebesar 18,2 persen. Tingkat turnover juga bervariasi antar industri, dengan konsultansi, bisnis, dan layanan komunitas mencatat yang tertinggi di angka 22,6 persen, diikuti oleh ritel (21,6 persen) dan manufaktur (17,5 persen).
Studi ini mengungkap bahwa 42 persen perusahaan melaporkan tantangan dalam merekrut atau mempertahankan karyawan. Selain itu, 63 persen perusahaan saat ini menghadapi tantangan kesenjangan keterampilan (skills gap), sementara 12 persen memproyeksikan kesenjangan jangka pendek dan 16 persen memperkirakan kesenjangan jangka panjang. Posisi dalam bidang teknologi informasi, teknik, dan penjualan tetap menjadi yang paling sulit diisi, sementara premi untuk perekrutan baru berkisar antara 1,3 hingga 8,2 persen, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan kontrol biaya yang lebih ketat.
Posisi yang paling banyak dicari saat ini mencakup bidang penjualan (24 persen), teknologi informasi (24 persen), kecerdasan buatan (AI)/machine learning (ML) (21 persen), keamanan siber (20 persen), dan teknik (19 persen). Data ini mencerminkan pergeseran tajam ke arah kemampuan digital dan manajemen risiko. Lonjakan permintaan khususnya untuk keterampilan di bidang AI/ML dan keamanan siber menunjukkan bahwa perusahaan tengah memprioritaskan strategi kompensasi yang berkelanjutan untuk mengamankan keterampilan kritis masa depan dalam pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif.
“Meskipun tekanan dalam merekrut dan mempertahankan karyawan cukup tinggi, sebagian besar organisasi tetap optimistis dengan hati-hati, dan berencana untuk mempertahankan atau sedikit menumbuhkan jumlah tenaga kerja mereka. Untuk menghadapi lanskap bisnis yang tidak pasti, perusahaan memprioritaskan peningkatan produktivitas, menyederhanakan lapisan manajemen, serta mengadopsi strategi perekrutan dan kenaikan gaji yang terfokus untuk melibatkan karyawan unggulan dan membangun tim yang tangguh serta siap menghadapi masa depan,” kata Evon Lock, kepala solusi data untuk Asia Tenggara di Aon.
Informasi lebih lanjut tentang Aon di Asia dapat ditemukan di sini.

Recent Comments