SINGAPURA – Media OutReach – Pengiriman barang di seluruh dunia menghadapi kenaikan harga angkutan udara karena kapasitas yang terbatas selama masa pandemi COVID-19, hal itu disebabkan oleh penurunan tajam dalam penerbangan penumpang yang seringkali mencakup lebih dari 50% kapasitas pengiriman di seluruh dunia.

Menawarkan solusi inovatifnya, DHL Global Forwarding telah mengumumkan opsi multimodal baru untuk menawarkan penghematan biaya yang signifikan bagi bisnis Australia dan Selandia Baru yang mengimpor barang dari Eropa. Layanan ini menggabungkan kecepatan transportasi udara untuk perjalanan pertama, di mana barang-barang dari Eropa dikonsolidasikan di Singapura atau Hong Kong, kemudian ditransfer ke angkutan laut dengan harga terjangkau dan berkelanjutan ke tujuan mereka.

“Ketika negara-negara secara bertahap pulih dari pandemi COVID-19, kami menyaksikan peningkatan permintaan untuk produk selain barang-barang penting dan medis. Bisnis lokal di Australia dan Selandia Baru membutuhkan alternatif transportasi udara murni, yang belum pulih sebelum COVID-19. Dengan jaringan global dan keahlian lokal kami yang kuat, kami dapat dengan cepat menciptakan solusi yang layak termasuk layanan angkutan laut Eropa-Pasifik ini, untuk membantu perusahaan memperkuat operasi bisnis mereka, karena mereka secara bertahap menyesuaikan diri dengan situasi normal yang baru,” kata Charles Kaufmann, CEO, Asia Utara Pasifik Selatan, DHL Global Forwarding dan President/Representative Director, DHL Global Forwarding Japan KK, Kamis (02/07/2020).

Eropa, mitra dagang terbesar kedua Australia telah mengalami peningkatan ekspor ke Australia dari 28,1 miliar euro (47 miliar dolar Australia) pada 2006 menjadi 40,7 miliar euro (68 miliar dolar Australia) pada 2016, kenderan, produk medis dan farmasi adalah impor utama. Selandia Baru adalah sumber impor utama dari Eropa, dengan omset 8,7 miliar euro (15,5 miliar dolar Selandia Baru) pada 2018.

Penyedia layanan angkutan udara, laut dan jalan terkemuka tersebut, telah memperhatikan peningkatan permintaan layanan dari eksportir di Jerman, Italia, Inggris dan Belanda untuk pengangkutan produk makanan bayi, elektronik, tas belanja ke onderdil mobil, panel surya dan mesin berat.

“Berlokasi strategis di tengah titik awal dan tujuan, Singapura dan Hong Kong dipilih sebagai hub transshipment dengan hub terkonsolidasi karena kapasitasnya yang besar, frekuensi penerbangan yang tinggi dan kemampuan untuk mengangkut semua jenis kargo,” tambah Kaufmann.

Pasar pengiriman peti kemas terus berjuang dengan dampak yang ditimbulkan pandemi Covid-19 dan resesi global yang terus membayangi. Baca tentang ‘normal baru’ untuk pengiriman peti kemas dan tarif angkutan laut di Logistics of Things.