SINGAPURA – Media OutReach Newswire – Singapura memperkuat posisinya sebagai pusat manajemen rantai pasokan (SCM) di dunia, memberikan basis yang stabil dan efektif bagi perusahaan internasional untuk mengelola rantai pasokan global dan regional. Singapura mengundang perusahaan dari seluruh dunia untuk membangun atau memperluas bisnis mereka karena infrastruktur terbaik, sumber daya manusia yang terampil, dan kebijakan yang berwawasan ke depan.

Keterangan Foto: Para petugas di ruang operasi pelabuhan Tuas

Singapore Supply Chain Connect 2024 – Menampilkan Inovasi Rantai Pasokan

Dari tanggal 3 Oktober 2024 hingga 4 Oktober 2024, acara perdana Singapore Supply Chain Connect 2024 mempertemukan sekitar 400 pemimpin senior rantai pasokan dan bisnis untuk membahas pergeseran yang sedang berlangsung dalam rantai pasokan global. Diselenggarakan oleh Singapore Economic Development Board (EDB), bekerja sama dengan mitra industri dan pemerintah, acara penting ini menyoroti peran Singapura yang terus berkembang dalam manajemen rantai pasokan global.

Para pemimpin industri berbagi praktik terbaik tentang bagaimana perusahaan-perusahaan memanfaatkan Asia Tenggara (SEA) dan Singapura untuk mendorong pertumbuhan dan mendiversifikasi rantai pasokan mereka di kawasan ini. Diskusi ini menekankan peran strategis Singapura dalam membantu bisnis membangun ketahanan dan memanfaatkan peluang baru dalam lanskap global yang terus berkembang.

Kumpulan Talenta yang Kuat dan Inovasi Mutakhir

Pusat-pusat SCM di Singapura memanfaatkan sumber daya manusia yang kuat dengan lebih dari 70.000 profesional di bidang rantai pasokan, didukung oleh 3.600 lulusan tahunan yang memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mendorong inovasi dan efisiensi. Selain keunggulan talenta, Singapura menyediakan akses bagi perusahaan ke ekosistem inovasi yang berkembang pesat yang didukung oleh inisiatif pemerintah seperti skema dukungan Economic Development Board (EDB). Perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya ini untuk membentuk tim inovasi atau Pusat Keunggulan (Centres of Excellence/COE) guna mengadopsi teknologi canggih untuk rantai pasokan digital dan berkelanjutan.

Pusat Logistik dengan Konektivitas Kelas Dunia

Peringkat teratas Singapura dalam Indeks Kinerja Logistik 2023 dari Bank Dunia memperkuat perannya sebagai pusat manajemen logistik global. Waktu tunggu bea cukai negara ini yang kurang dari 10 menit menyoroti efisiensi operasionalnya, menjadikannya pusat tepercaya bagi perusahaan yang ingin merampingkan operasi rantai pasokan mereka.

Industri logistik di Singapura semakin didukung oleh kehadiran 22 dari 25 penyedia logistik pihak ketiga (3PL) terkemuka di dunia, yang sebagian besar di antaranya mendirikan Pusat Distribusi Regional Terbaik di Kelasnya (Best-In-Class Regional Distribution Centres/BIC RDC). Perusahaan seperti DB Schenker, DSV, dan Maersk berinvestasi pada fasilitas canggih di Singapura, dengan pusat distribusi regional baru yang diharapkan akan beroperasi pada tahun 2025.

Investasi Jangka Panjang dalam Konektivitas dan Infrastruktur

Komitmen Singapura untuk meningkatkan konektivitasnya terlihat dari investasi berkelanjutan dalam infrastruktur logistik udara dan laut, yang telah menjadikan negara ini sebagai pusat konektivitas udara dan laut yang tepercaya.

Pusat Kargo Udara Changi memperluas kapasitasnya dari 3 juta menjadi 5,4 juta ton per tahun, didukung oleh Pusat Kargo Udara Changi yang telah direnovasi, Kawasan Industri Timur Changi, dan Airport Logistics Park Singapore (ALPS). ALPS, yang beroperasi sejak tahun 2003, menyediakan layanan logistik pihak ketiga (3PL), yang memungkinkan arus kargo udara regional tanpa hambatan. Untuk meningkatkan kapasitas lebih lanjut, Airport Logistics Park kedua (ALPS2 ) akan diluncurkan mulai tahun 2030-an, menawarkan ruang baru bagi perusahaan logistik dan berfungsi sebagai Zona Perdagangan Bebas.

Di sisi maritim, Singapura tetap menjadi pusat transshipment peti kemas tersibuk di dunia, menangani 39,01 juta unit ekuivalen dua puluh kaki (TEUs) pada tahun 2023. Tuas Mega Port yang akan datang, yang akan menjadi pelabuhan otomatis terbesar di dunia pada tahun 2040-an, akan memiliki kapasitas 65 juta TEUs per tahun. Infrastruktur pelabuhan yang canggih ini akan mengurangi waktu bongkar muat kapal dan mengukuhkan posisi Singapura sebagai pusat maritim global.

https://www.edb.gov.sg
https://sg.linkedin.com/company/singapore-economic-development-board
https://x.com/singapore_edb
https://www.facebook.com/EDBsg
https://www.instagram.com/singapore_edb