SINGAPURA – Media OutReach Newswire – 5 Juni 2025 – ‘Peranakan Reimagined’, hasil karya kolaborasi antara Sentosa Development Corporation (SDC) dan Mount Faber Leisure Group (MFLG), memberi warna baru untuk Sentosa berupa pagelaran seni budaya yang menghadirkan ulang budaya Peranakan melalui lensa kontemporer. Pagelaran meriah ini digelar sejak 23 Mei sampai 31 Agustus 2025, dalam rangka perayaan hari jadi Singapura yang ke 60 (SG60) dan hari jadi Singapore Cable Car – Sentosa Line yang ke 10.

Peranakan Reimagined adalah hasil perpaduan antara nostalgia masa lampau dengan warisan budaya yang dinarasikan dalam bentuk cerita, mengundang pengunjung untuk menguak kembali kekayaan budaya Peranakan melalui berbagai dekorasi, tampilan, pertunjukan cahaya, bermacam aktifitas dan penampilan seni lainnya, hingga deretan kuliner khas Peranakan yang bisa dinikmati secara luas di Sentosa. Pagelaran yang dikemas dengan nuansa kekinian ini merupakan sebuah bentuk penghargaan terhadap Peranakan yang merupakan bagian dari identitas budaya Singapura.
Sensoryscape: Wahana Budaya Melalui Sensasi Indera
Berlokasi di Sensoryscape yang kaya akan sensasi panca indera berserta imajinasi sebagai sentuhan indera keenam, Peranakan Reimagined memberi warna baru dalam perayaan budaya lewat berbagai penyajian tampilan yang bisa dinikmati melalui indera penglihatan, pendengaran, sentuhan, meninggalkan kesan dan pengalaman mendalam terhadap budaya Peranakan.
Berpusat di Lookout Loop, pengunjung dapat menikmati keindahan The Peranakan House, instalasi setinggi 7,2 meter yang terinspirasi dari rumah khas Peranakan. Kemegahan The Peranakan House dapat diabadikan lewat media foto di siang hari, sedangkan di malam hari, pengunjung dapat menikmati keindahan The Peranakan House lewat pertunjukan proyeksi cahaya berkanvaskan gelapnya malam. Rumah tradisional khas Peranakan yang dilahirkan kembali lewat instalasi megah dengan ornamen dan permainan warna khas Peranakan. Hal ini merupakan penghargaan tersendiri yang menggambarkan perpaduan nilai seni dan keanggunan desain khas Peranakan. Pengunjung juga bisa ber-napak tilas budaya lewat koleksi foto yang dikumpulkan dari berbagai sumber, menggambarkan kehidupan lingkungan di tengah budaya Peranakan.
Saat matahari tenggelam, The Peranakan House seakan melahirkan budaya Peranakan kembali melalui sejumlah atraksi yang dikemas dengan permainan multimedia dalam bentuk cerita dan proyeksi cahaya, menggambarkan kekayaan budaya Peranakan di masa lampau, mulai dari motif desain dan gaya arsitektur khas Peranakan sampai ke kelezatan kulinernya yang kaya akan nilai-nilai tradisi. Semua ini dapat dinikmati sembari berjalan-jalan di segala sudut Lookout Loop.
Mengunjungi Field of Beaded Bloom yang terletak di Tactile Trellis, pengunjung dapat menikmati pengalaman yang berbeda di siang dan malam hari, melalui 198 panel yang sudah dilengkapi dengan desain menarik terinspirasi dari kerajinan tangan kasut manek, sendal berpayet tradisional khas Peranakan. Sendal tradisional berukuran raksasa ini terletak tepat di tengah Tactile Trellis, dimana pengunjung dapet menikmati seni kerajinan tangan yang unik dan menarik. Di malam hari, pengunjung akan dimanjakan dengan pertunjukan yang menampilkan berbagai motif batik dalam bentuk visualisasi cahaya.
Menyusuri jalur utama Sensoryscape, pengunjung akan dipertemukan dengan instalasi bertemakan Giant in Grace @ The Walkway. Area yang tadinya diperuntukkan sebagai area peristirahatan, kini telah bertransformasi dengan bermacam pernak – pernik tradisional Peranakan berukuran raksasa, termasuk di antaranya guci (kamcheng), teko, keranjang hantaran pengantin, dan banyak lagi. Ornamen manik – manik memberi kesan yang tak terduga ketika dilihat melalui lensa kamera, memberi kesegaran baru untuk tradisi Peranakan yang sudah tidak asing lagi.
Tidak hanya Tactile Trellis and Lookout Loop, Sensoryscape juga diperkaya dengan taman-taman yang telah dilengkapi dengan dekorasi dari berbagai aspek budaya Peranakan yang merangsang panca indera, mulai dari kuliner tradisional berserta resep penyajian hasil kontribusi para rekanan, hingga pameran busana kebaya, alat musik dan berbagai artefak replika kebudayaan lainnya. Ditinjau secara keseluruhan, pameran bertemakan kebudayaan Peranakan ini telah dipersiapkan secara matang untuk memberi kesan mendalam kepada para pengunjung yang bisa dinikmati melalui berbagai indera, meninggalkan kenangan tersendiri bagi setiap pengunjungnya.
Melengkapi suasana budaya Peranakan, Sensoryscape akan dimeriahkan dengan penampilan musik langsung persembahan dari Peranakan Sayang, grup penyanyi spesialis lagu-lagu Peranakan, serta Sentosa Festive Market di Palawan Beach Walk, festival bulanan yang untuk masa ini menampilkan berbagai aktifitas dengan tema Peranakan, seperti pembuatan sendal berpayet dan masih banyak lagi. Untuk informasi lebih lanjut tentang jadwal acara dan aktifitas, anda bisa merujuk ke bagian Annex A.
Singapore Cable Car – Sentosa Line: Penghargaan yang Menggugah
Dalam rangka memperingati 10 tahun Singapore Cable Car – Sentosa Line,, kabin-kabin kereta gantung Sentosa Line telah dihiasai secara apik dengan desain yang terinspirasi dari budaya Peranakan. Setiap kabin menampilkan hiasan dengan pilihan warna pastel, desain ornamen keramik, dan berbagai motif cantik yang terinspirasi dari ruko-ruko bersejarah yang terletak di Jalan Koon Seng, pusat hunian untuk komunitas Peranakan di zaman dahulu. Dengan ide-ide kreatif sumbangsih Baba Alvin Yapp dari The Intan Peranakan Home Museum, kabin-kabin bernuansa warisan budaya ini mengubah tampilan langit Sentosa menjadi bentuk penghargaan terhadap budaya Peranakan yang menggugah para penikmatnya, menghadirkan pemandangan indah yang bisa dinikmati dari atas langit Sentosa, sembari menyusuri indahnya pantai yang keemasan dan hijaunya hutan pesisir Sentosa.
Sebagai bagian dari perayaan ini, para penduduk lokal bisa menikmati promosi spesial beli 1 -gratis-1 untuk tiket Sentosa Line selama periode promosi 23 Mei hingga 31 Agustus 2025, termasuk harga khusus untuk 2 orang dengan hanya $4 (harga normal $4 per orang dewasa, $3 per anak) atau 1 hari tiket terusan untuk 2 orang seharga $14 (harga normal $27 per orang dewasa, $22 per anak). Promosi ini berlaku hanya untuk pembelian tiket dari Sentosa Line – Sensoryscape Station Ticketing Counter dan Guest Service Centre di Sensoryscape.
Sensoryscape Cable Car Station: Pameran Warisan Budaya Kebaya
Dalam rangka merayakan penobatan kebaya sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada tahun 2024, sebuah pameran spesial dapat dinikmati di kedua lantai Sensoryscape Cable Car Station. Dikurasi dengan rekomendasi dari The Peranakan Association Singapore, pameran ini menampilkan 8 kebaya khas hasil rancangan 4 desainer kenamaan Singapura, yang disetiap karya nya memberi interpretasi baru dan berbeda pada busana ikonik ini.
Diantaranya, Kebaya Biku karya Baba Raymond Wong dari Rumah Kim Choo, merupakan sebuah replika dari kebaya yang dikenakan oleh karakter yang dimainkan oleh aktris Tasha Low di serial televisi Emerald Hill – The Little Nyonya Story. Selain itu, ada juga karya dari desainer Ratianah Tahir yang dikenal dengan karya siluet yang tak lekang waktu bertajuk Melayu dan Peranakan; Kavita Thulasidas yang menghadirkan nuansa barani dengan cita rasa lintas budaya; serta Ada Goh, dengan karya khasnya yang terinspirasi dari seni batik menambah unsur kontemporer. Perpaduan karya-karya menarik ini menggambarkan sebuah bentuk penghargaan untuk legasi kebaya dan perkembangannya untuk terus relevan.
Para pengunjung juga dapat mengunjungi Sentosa Shop @ Sensoryscape untuk menikmati pengalaman mengenakan kebaya, melihat-lihat berbagai pilihan kebaya dan sendal payet, serta berbelanja berbagai jenis souvenir dengan gaya khas Peranakan.
Siloso Point Cable Car Station: Kerajinan Tangan, Masakan, dan Budaya
Di Siloso Point Station, para pengunjung dapat menikmati warisan budaya Peranakan melalui dua rantang berukuran raksasa setinggi 1,8 meter dan 1,6 meter, dengan desain yang terinspirasi dari koleksi The Intan Peranakan Home Museum. Salah satu nya juga menampilkan 3 kue tradisional Nyonya ukuran raksasa: kue ku, kue lapis pelangi, dan kue salat. Di akhir pekan, akan ada deretan aktifitas yang secara bergantian menyediakan aktifitas seperti membuat kue dari bahan tanah liat dan menyulam. Sesi-sesi interaktif ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada pengunjung mencoba kerajinan tangan tradisional dengan nuansa yang lebih segar dan tak terduga.
Menghidupkan Kembali Warisan Budaya di Sentosa
Peranakan Reimagined merupakan bagian dari komitmen berjalan SDC untuk menciptakan pengalaman-pengalaman baru di Sentosa yang kaya akan makna dan menarik, memberikan sentuhan budaya Singapura yang kaya dan beragam.
Melalui cerita bergaya kontemporer dan multisensorik, Peranakan Reimagned tidak hanya menghargai masa lalu tetapi juga mengenalkan warisan budaya yang unik kepada generasi muda dengan gaya penyajian yang segar dan menarik. Pagelaran ini mengubah ruang menjadi kanvas untuk merayakan sejarah, memancarkan ketertarikan, dan mempererat tali silahturahmi komunitas.
“Sebagai destinasi pariwisata Singapura yang terdepan, kami mempersembahkan dengan bangga Peranakan Reimagined sebagai bagian dari perayaan hari jadi Singapura yang ke 60, SG60. Berlokasi di Sensoryscape, yang menyediakan pengalaman multisensorik dan sukses membawa pulang berbagai macam penghargaan, pagelaran yang meriah dan kaya akan permainan warna ini akan menarik perhatian dan memberi nilai lebih untuk para pengunjungnya.” Kata Thien Kwee Eng, Chief Executive Officer dari Sentosa Development Corporation. “Melalui pagelan ini, kami menegaskan komitmen kami untuk menciptakan pengalaman-pengalaman baru yang menarik dan meninggalkan kesan istimewa kepada para pengunjungnya. Dari lubuk hati yang paling dalam, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kami kepada seluruh rekanan untuk setiap kontribusi mereka yang membawa Peranakan Reimagined menjadi nyata.”
“Peringatan hari jadi yang ke 10 untuk Singapore Cable Car – Sentosa Line menandakan satu dekade perjalanan yang dihiasi sinar matahari, tebaran pasir pantai, dan pemandangan yang indah, merupakan sebuah kehormatan bagi kami untuk merayakannya bersama-sama dengan Sentosa Development Corporation melalui pagelaran tematik pertama kami di Sentosa Line”, ujar Buhdy Bok, Managing Diretor di Mount Faber Leisure Group. “Kami juga merasa sangat terhormat untuk mengambil bagian dalam perayaan hari jadi Singapura yang ke 60 (SG60) melalui kolaborasi bersama The Intan untuk menghadirkan Peranakan, sebuah warisan budaya Singapura yang unik, dengan nilai-nilai tradisi tersendiri, kesenian, dan hidangan khas yang lezat.
Tidak hanya sekedar pagelaran bertema Peranakan, Sentosa juga menawarkan berbagai macam aktifitas masih dalam tema Peranakan, penawaran spesial, dan promo santapan sebagai bentuk perayaan untuk SG60. Para pengunjung yang tergabung dalam Sentosa Islander dapat menukarkan sepasang tiket untuk Sentosa Line cable car dengan minimum belanja senilai $40 di semua restoran atau pun toko yang berpartisipasi mulai dari sekarang hingga 31 August 2025. Daftar lengkap penawaran spesial dan promosi bisa anda dapatkan di bagian Annex C.
Pagelaran ini berhasil diwujudkan melalui kolaborasi bersama rekanan sebagai berikut: Baba Alvin Yapp dari The Intan Peranakan Home Museum, Baba Gabra, Baba Richard Tan, Baba Raymond Wong dari Rumah Kim Choo, Barry Yeow, Cynthia Wee-Hoefer, Gunong Sayang Association, Nyonya Christine Ong Kiat Neo (penulis Nyonya Kebaya: keunikan budaya Peranakan),Peranakan Indian (Chitty Melaka) Association of Singapore, Peranakan Mansion, Peranakan Museum, Pulau Pulao, Tina Tan Leo dan The Peranakan Association Singapore.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Peranakan Reimagined, silakan kunjungi www.sentosa.com.sg/peranakan.
Gambar resolusi tinggi tersedia di sini.
Recent Comments