BEIJING, TIONGKOK – Media OutReach Newswire – Provinsi Qinghai di barat laut Tiongkok menunjukkan jalur pembangunan berkelanjutan dengan mendorong transisi energi bersih sambil memulihkan ekosistem yang rapuh.
Dikenal sebagai sumber Sungai Yangtze, Sungai Kuning, dan Sungai Lancang (Mekong), Qinghai meluncurkan proyek-proyek ekologis skala besar untuk memerangi desertifikasi sekaligus memanfaatkan sumber daya alamnya yang luas untuk energi hijau.
Provinsi ini dijuluki surga bagi satwa liar, sebuah “perbendaharaan genetik alam.” Taman Nasional Sanjiangyuan, taman nasional terbesar di Tiongkok, menyediakan habitat vital bagi spesies seperti macan tutul salju, antelop Tibet, dan bangau leher hitam.
Di Kecamatan Shazhuyu, yang dulunya termasuk wilayah paling parah mengalami desertifikasi di Tiongkok, langkah-langkah seperti kontrol pasir berbasis jerami telah mengubah lanskap secara signifikan. Lahan hijau kini meningkat pesat, mengurangi lahan yang terdesertifikasi dari 90% menjadi 12,3%.

Sementara itu, Qinghai juga mempercepat pengembangan pembangkit listrik tenaga surya termal, dengan kapasitas proyek tenaga surya termal yang beroperasi dan dalam pembangunan mencapai 2,06 juta kilowatt, menempati peringkat pertama di seluruh negeri.
Lautan panel surya dan turbin angin kini tersebar di gurun dan padang rumputnya, memanfaatkan sinar matahari yang kuat dan angin kencang di dataran tinggi. Provinsi ini telah mendirikan koridor energi hijau pertama di Tiongkok, menyalurkan listrik bersih ke seluruh negeri.
Hingga Oktober 2025, sumber energi bersih menyumbang 90,6% dari total pembangkit listrik provinsi, menurut data resmi lokal.
Ke depan, provinsi ini bertujuan mengintegrasikan konservasi ekologis dengan transisi energi bersih, menjadikan Qinghai sebagai model pembangunan berkelanjutan.
Recent Comments