JOHANNESBURG, AFRIKA SELATAN – African Media Agency (AMA) – Project for Love, sebuah gerakan pendidikan global yang berakar pada welas asih dan kasih sayang, tengah memperluas dampaknya di seluruh Afrika. Setelah menjalankan inisiatif di Afrika Selatan, Ghana, Kenya, dan Rwanda, organisasi ini kini meluncurkan kemitraan lokal di Uganda dan Tanzania untuk melanjutkan misinya dalam mentransformasi pendidikan melalui empati dan pelayanan.

Keterangan Foto: Eduardo Said Pichardo Gelly, Direktur Global, Project for Love

Didirikan oleh tokoh kemanusiaan internasional Eduardo Said Pichardo Gelly, Project for Love mengusung filosofi sederhana namun kuat: kebahagiaan sejati datang dari melayani sesama. Keyakinan ini menjadi landasan bagi seluruh kegiatan mereka di komunitas-komunitas yang kurang terlayani di Afrika dan Asia, termasuk dukungan terhadap infrastruktur sekolah, pelatihan guru, dan penerapan metode pembelajaran holistik berbasis nilai-nilai kehidupan.

“Saya memulai perjalanan ini melalui praktik meditasi loving-kindness. Hal itu mengubah cara pandang saya terhadap dunia. Semua kebahagiaan datang dari usaha membahagiakan orang lain, sementara penderitaan berasal dari pengejaran yang egois. Wawasan inilah yang menjadi fondasi dari semua yang kami lakukan,” ujar Eduardo Said Pichardo Gelly, dalam keterangannya, Rabu (9/7/2025).

Dengan visi untuk mendukung lebih dari 300.000 sekolah dan menjangkau 30 juta anak-anak di seluruh dunia dalam satu dekade ke depan, Project for Love menempatkan Afrika sebagai pusat dari misinya. Saat ini, organisasi tersebut sudah berada di jalur yang tepat untuk memberikan dukungan langsung kepada lebih dari 100.000 sekolah di benua tersebut.

Capaian-capaian inisiatif ini meliputi revitalisasi sekolah-sekolah pedesaan, penerapan kurikulum berbasis kasih sayang, serta pemberdayaan guru dengan alat untuk menciptakan ruang kelas yang sadar penuh (mindful) dan memiliki kecerdasan emosional. Fokus mereka melampaui aspek fisik pendidikan—Project for Love bertekad mengubah pola pikir pendidikan dengan menempatkan nilai-nilai kebaikan, keadilan, dan integritas sebagai inti dari setiap pelajaran.

Untuk membentuk generasi pemimpin masa depan yang berlandaskan kasih sayang, Project for Love mempromosikan pendampingan (mentorship), pendidikan etis, dan kesadaran diri. “Kami bukan sekadar mereformasi pendidikan. Kami sedang memimpin perubahan budaya global menuju kemanusiaan yang lebih saling terhubung, penuh kebaikan, dan berkelanjutan,” kata Eduardo Said Pichardo Gelly.

Organisasi ini dipandu oleh dewan global dan dewan penasihat yang terdiri dari para pendidik, profesional, dan pemimpin spiritual. Namun, Pichardo Gelly menekankan bahwa para pahlawan sejati adalah individu dan komunitas lokal yang mewujudkan visi tersebut di lapangan.

“Ini adalah sebuah gerakan untuk menumbuhkan generasi pemimpin penuh kasih yang akan membangun dunia yang lebih damai dan saling terhubung,” pungkasnya.