MOSKOW, RUSIA – Media OutReach Newswire -Persatuan Ahli Kimia Rusia dan Dana Bantuan untuk Pengembangan Industri Kimia telah menyelesaikan studi skala besar mengenai kualitas polimer yang didaur ulang berulang kali di Universitas Rosbiotech. Penelitian membuktikan bahwa bahan-bahan ini mempertahankan sifat operasional yang sebanding dengan polimer primer bahkan setelah didaur ulang sebanyak 10 kali.

Para ilmuwan yang terlibat dalam penelitian ini menggunakan metode ekstrusi, granulasi, dan penggilingan untuk mensimulasikan daur ulang sekunder polimer dasar. Kriteria komprehensif yang terdiri dari 6 indikator digunakan untuk mengevaluasi kualitas bahan: berat molekul, tegangan putus, perpanjangan putus relatif, gugus yang mengandung oksigen, warna kuning dan aliran leleh.

Studi ini membantu menentukan berapa kali polimer dapat didaur ulang. Eksperimen menunjukkan bahwa polietilen densitas tinggi (HDPE) dan polivinil klorida (PVC) tetap mempertahankan sifat operasionalnya setelah didaur ulang sebanyak 10 kali, polietilen densitas rendah (LDPE) sebanyak 9 kali, polipropilen (PP) sebanyak 8 kali, dan polistiren (PS) sebanyak 5 kali.

Hasil ini dicapai tanpa menggunakan stabilisator, yaitu bahan tambahan yang melindungi polimer dari degradasi. Penelitian tersebut menegaskan bahwa polimer menawarkan potensi yang sangat baik untuk digunakan dalam ekonomi sirkular. Menurut para ahli, lebih dari 60% dari 5 juta ton sampah plastik yang dihasilkan setiap tahun di Rusia berpotensi didaur ulang dan digunakan dalam produksi produk baru.

Asosiasi Ahli Kimia Rusia membagikan temuan penelitiannya kepada pemerintah Rusia. Kelompok tersebut mengusulkan pengembangan metodologi untuk mendaur ulang polimer dasar dan mengidentifikasi area di mana polimer tersebut mungkin dapat digunakan. Kemajuan dalam daur ulang akan membantu mengurangi biaya lingkungan yang harus ditanggung oleh pengolah polimer di masa depan.

Persatuan Ahli Kimia Rusia adalah organisasi nirlaba yang mencakup perusahaan di sektor kimia, peneliti industri dan lembaga pendidikan, serta serikat dan asosiasi kimia. Asosiasi tersebut saat ini memiliki sekitar 600 anggota bisnis dan organisasi.