KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Media OutReach Newswire – Monash University Malaysia telah menjadi universitas pertama di dunia yang bergabung dengan International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) Global Innovation Partnership. Tonggak ini menandai langkah penting dalam kolaborasi kemanusiaan dan akademik di seluruh kawasan.

Keterangan Foto: (Dari kiri ke kanan) Shaun Hazeldine (Kepala The IFRC Solferino Academy dan Global Innovation Lead), Professor Wong Kok Sheik (Co-Director of Action Lab), Professor Faisal Rafiq Mahamd Adikan (Wakil Presiden (Riset & Pengembangan) Monash University Malaysia), Professor Stephen Boyle (Wakil Presiden (Pendidikan) Monash University Malaysia), Her Highness Dato’ Seri DiRaja Tan Sri Tunku Puteri Intan Safinaz binti Almarhum Sultan Abdul Halim Mu’adzam Shah (Ketua Nasional Palang Merah Malaysia), Professor Emeritus Dato’ Dr Adeeba Kamarulzaman (Presiden dan Pro Vice-Chancellor Monash University Malaysia), Alexander Matheou (Direktur Regional IFRC Asia Pasifik), Datuk Mohamed Alwi Bin Abdul Rahman (Anggota Dewan Palang Merah Malaysia), Professor Anthony Guo Ningqun (Kepala School of Engineering and Information Technology Monash University Malaysia), dan Professor Patrick Olivier (Action Lab Australia, Malaysia, Indonesia Monash University).

Kemitraan ini secara resmi diumumkan pada Peluncuran IFRC Global Innovation Partnership yang diadakan di universitas pada 25 November 2025. Ketua Nasional Palang Merah Malaysia, Her Highness Dato’ Seri DiRaja Tan Sri Tunku Puteri Intan Safinaz binti Almarhum Sultan Abdul Halim Mu’adzam Shah, meresmikan peluncuran tersebut.

Acara ini mempertemukan perwakilan dari organisasi kemanusiaan, lembaga pemerintah, LSM, dan mitra akademik untuk sehari penuh diskusi, lokakarya, dan pameran.

Kolaborasi ini akan memanfaatkan pengalaman global IFRC dan kekuatan riset serta kepemimpinan universitas. Tujuannya adalah untuk menangani isu-isu kemanusiaan yang kompleks dengan pendekatan berbasis bukti yang dapat diterapkan secara nyata di lapangan.

Acara ini juga menampilkan pameran proyek dari Action Lab Malaysia, Australia, dan Indonesia, menyoroti teknologi dan inisiatif baru yang mendukung aksi kemanusiaan, seperti Limitless Peace, sebuah proyek yang memanfaatkan kreativitas dan teknologi untuk mempromosikan perdamaian dan penyelesaian konflik di kalangan pemuda.

“Kami merasa terhormat menjadi universitas pertama yang bergabung dengan IFRC Global Innovation Partnership. Kolaborasi ini memungkinkan kami menggabungkan keahlian riset dan akademik kami dengan pengalaman kemanusiaan IFRC, menangani beberapa tantangan paling kompleks yang dihadapi komunitas saat ini. Bersama, kita dapat memberdayakan generasi pemimpin berikutnya, mendorong inovasi, dan menciptakan solusi yang benar-benar membuat perbedaan,” ungkap Professor Emeritus Dato’ Dr Adeeba Kamarulzaman, Presiden dan Pro Vice-Chancellor Monash University Malaysia.

Kolaborasi ini mendukung komitmen universitas dalam mendorong perubahan bermakna di seluruh ASEAN dan wilayah lain. Ini memperkuat rekam jejak Monash University Malaysia dalam bidang keberlanjutan, kesehatan, teknologi, dan inklusi sosial, sekaligus memperkuat posisinya sebagai pusat regional untuk riset dan pembangunan kapasitas dalam inovasi kemanusiaan.

Melalui kemitraan ini, Monash University Malaysia dan IFRC akan mengembangkan program bersama untuk membangun kemampuan digital dan kepemimpinan di dalam organisasi kemanusiaan, memberdayakan mahasiswa dan relawan melalui pembelajaran pengalaman nyata, serta mempercepat pengembangan produk dan layanan inovatif yang meningkatkan kualitas hidup secara global.

Monash University Malaysia

Monash University Malaysia, didirikan pada tahun 1998, merupakan kampus terbesar ketiga dari universitas terbesar di Australia dan kampus universitas asing pertama di Malaysia. Kami adalah universitas Australia yang unggul dalam riset, termasuk dalam peringkat 50 universitas terbaik dunia menurut QS World University Rankings 2024, serta anggota dari Group of Eight (Go8) Australia yang bergengsi. Monash University juga menempati peringkat ke-58 dalam Times Higher Education World University Rankings terbaru. Sebagai universitas yang memiliki wewenang akreditasi sendiri, kami menawarkan lingkungan yang sangat internasional dan kaya budaya, dengan lebih dari 11.000 mahasiswa dari 85 negara. Monash University Malaysia, termasuk Jeffrey Cheah School of Medicine and Health Sciences, sepenuhnya dimiliki dan dioperasikan oleh Monash University sejak tahun 2020.

International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC)

International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) adalah jaringan kemanusiaan terbesar di dunia. Sekretariat kami mendukung aksi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah lokal di lebih dari 191 negara, mengumpulkan lebih dari 16 juta relawan untuk kepentingan kemanusiaan.