SINGAPURA – Media OutReach – Sebuah tim yang terdiri dari empat mahasiswa pascasarjana dari Universitas Waseda Jepang meraih penghargaan tertinggi di Kompetisi perdana Mahasiswa Hines Asia Pasifik Urban Land Institute (ULI) dari 19 tim universitas yang berpartisipasi. Sedangkan dua finalis lainnya berasal dari Vietnam dan Korea Selatan.
Digagas oleh Gerald D. Hines, pengembang dan pendiri organisasi real estate Hines, kompetisi ini membangkitkan minat generasi muda dalam pembangunan kota. Siswa yang bersaing menerapkan pengetahuan mereka tentang semua aspek real estat dan penggunaan lahan untuk menyusun proyek pengembangan untuk situs yang ada di kota besar.
Entri pemenang dipilih oleh juri dari para pemimpin real estat terkemuka yang mencakup Ray Lawler, chief executive officer, Asia Pasifik, Hines; Yvonne Lim, antara lain direktur kelompok perencanaan fisik, Urban Redevelopment Authority of Singapore (URA).
Tim ditugaskan untuk mengatasi masalah ekuitas, keterjangkauan perumahan, aksesibilitas, dan keberlanjutan dalam proposal mereka untuk membangun kembali Jurong Lake District (JLD). Tim Omusubi (terdiri dari Kento Yoshino, Taichi Kawasaki, Haoyang Xu, dan Misato Fujii) dari Waseda University mengusulkan rencana berjudul “Jurong Urban Health Campus” yang membayangkan transformasi JLD menjadi lingkungan yang dapat ditinggali dan terhubung. Ini secara holistik mengintegrasikan gaya hidup dan warisan Singapura dengan alam sehingga lingkungan memiliki akses mudah ke fasilitas yang berpusat pada komunitas dan ruang hijau.
“Kami berterima kasih atas kemitraan Hines dengan ULI dan membawa kompetisi ke kawasan Asia Pasifik sehingga siswa di sini dapat mengambil pendekatan langsung untuk memecahkan tantangan dunia nyata di lingkungan binaan. Saya ingin mengucapkan selamat kepada Tim Omusubi dan semua peserta yang telah menunjukkan semangat luar biasa untuk desain dan pembangunan perkotaan,” kata kata David Faulkner, presiden, ULI Asia Pasifik, dalam keterangannya, Kamis (31/5/2023).
“Sebagai kekuatan ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia, kawasan ini menghadapi tantangan seperti populasi yang menua, perubahan iklim, dan migrasi perkotaan. Kami akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah ini jika kami mendukung dan menginspirasi generasi pemimpin berikutnya untuk menciptakan komunitas yang lebih layak huni dan berkelanjutan,” tambah Ray Lawler, juri dan chief executive officer, Asia Pasifik, Hines.
Siaran pers kunjungi di sini. Catatan kompetisi tambahan ada di sini.
Recent Comments