PETALING JAYA, MALAYSIA – Media OutReach Newswire – Thomson Fertility (juga dikenal sebagai TMC Fertility) menandai tonggak penting dalam layanan kesehatan wanita dengan menyelenggarakan Lokakarya Ilmiah Perawatan Endometriosis Holistik di Thomson Hospital Kota Damansara. Acara ini mempertemukan para pakar internasional dari Endometriosis CaRe Centre Universitas Oxford, Monash University (Malaysia & Australia), dan University of Warwick untuk membahas penanganan endometriosis yang kompleks—kondisi yang memengaruhi 1 dari 10 wanita di Malaysia.
Dengan tema “Perawatan Endometriosis Holistik – Dari Riset ke Praktik Klinis”, lokakarya ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran, diagnosis, dan perawatan multidisipliner yang dimulai dari tingkat pelayanan kesehatan primer, sekaligus menegaskan kaitan erat antara endometriosis dan masalah kesuburan.
Dalam sambutannya, Ms. Lakshmi Menon, CEO Thomson Fertility (TMC Fertility), menyampaikan komitmen jangka panjang timnya untuk meningkatkan standar perawatan kesehatan wanita dan kesuburan:
“Kami bangga menjadi pelopor dalam diskusi yang bermakna. Lokakarya ini menegaskan peran kami bukan hanya sebagai pusat kesuburan, tetapi juga sebagai pemimpin regional dalam perawatan kesehatan wanita secara holistik. Memberdayakan penyedia layanan kesehatan primer adalah kunci agar wanita mendapatkan diagnosis yang tepat sejak dini—terutama karena endometriosis sangat berkaitan dengan masalah kesuburan. Bersama mitra internasional kami, kami ingin mentransformasi masa depan layanan kesehatan wanita di Malaysia.”
Mendorong Diagnosis Dini, Manajemen Multidisipliner, dan Edukasi Kesuburan
Lokakarya ini menampilkan riset terkini dan pendekatan praktis untuk meningkatkan diagnosis, manajemen nyeri, dan perawatan jangka panjang bagi penderita endometriosis. Beberapa topik utama yang dibahas meliputi:
- Praktik terbukti dari Endometriosis CaRe Centre Oxford yang telah meningkatkan hasil perawatan pasien di Inggris.
- Pentingnya diagnosis dini dan peran layanan kesehatan primer dalam menangani nyeri panggul kronis.
- Pembaruan mengenai pedoman ESHRE (European Society of Human Reproduction and Embryology) tentang pengobatan endometriosis.
- Strategi pelestarian kesuburan dan dampak endometriosis yang tidak ditangani terhadap kesehatan reproduksi.
Perspektif Pakar tentang Tantangan Kesehatan Global
Prof. Dr. Prasanna Supramaniam, Konsultan Obstetri dan Ginekologi di Thomson Fertility dan Dosen Klinis Senior Kehormatan di University of Oxford, menyatakan:
“Ini adalah lokakarya pertama sejenisnya di Malaysia, dan sudah saatnya kita menghadapi kenyataan bahwa banyak wanita menderita dalam diam. Rasa sakit bukanlah hal yang normal, dan dokter layanan primer adalah garis pertahanan pertama kita. Inisiatif ini adalah bagian dari komitmen lama kami untuk pendidikan, kesadaran, dan dukungan kesuburan terkait endometriosis.”
Prof. Christian Becker, Pemimpin Oxford BSGE Endometriosis Centre dan Co-Director Oxford Endometriosis CaRe Centre, menambahkan:
“Endometriosis masih sering tidak terdiagnosis secara global. Saya merasa terhormat bisa berbagi hasil riset kami dan melihat Thomson Fertility mengambil peran kepemimpinan dalam memperbaiki jalur perawatan di kawasan ini.”
Secara global, endometriosis merupakan salah satu kondisi kronis yang paling sering tidak terdiagnosis, memengaruhi jutaan wanita—seringkali tanpa disadari. Menurut Kementerian Kesehatan Malaysia, sekitar 1 dari 10 wanita Malaysia diperkirakan menderita endometriosis, namun banyak yang tidak menyadari kondisinya akibat keterlambatan diagnosis dan kurangnya kesadaran.
Penyakit ini, yang ditandai dengan pertumbuhan jaringan mirip lapisan rahim di luar rahim, dapat menyebabkan nyeri yang melemahkan—terutama saat menstruasi, berhubungan seksual, buang air kecil, atau buang air besar. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berdampak signifikan pada kesuburan dan kualitas hidup.
Memberikan perspektif lokal, Prof. J. Ravichandran, Konsultan Senior Obstetri & Ginekologi serta Konsultan Kedokteran Ibu dan Janin di Hospital Sultanah Aminah, Johor Bahru, berbagi:
“Endometriosis adalah penyakit yang penuh teka-teki. Banyak wanita hidup dalam siklus rasa sakit, pengobatan yang tidak efektif, dan operasi berulang akibat penanganan yang terlambat atau tidak memadai. Kita membutuhkan data yang lebih baik dan strategi intervensi dini untuk mengoptimalkan perawatan.”
Inisiatif Hari Endometriosis Bulanan oleh Thomson Fertility
Sebagai bagian dari misi berkelanjutan untuk membentuk ulang layanan kesehatan wanita di Malaysia, Thomson Fertility meluncurkan Endo Care @ Thomson—sebuah inisiatif kesadaran bulanan yang diadakan setiap Sabtu pertama setiap bulan.
Setiap sesi menampilkan seminar edukatif dan lokakarya yang dipandu oleh pakar kesuburan dan ginekologi. Program ini terbuka untuk umum dan bertujuan untuk mengakhiri stigma seputar kesehatan menstruasi dan endometriosis, membantu wanita mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan tanpa ragu.
REFERENSI: Panel Narasumber Lokakarya
Lokakarya ini menghadirkan panel profesional medis ternama yang memberikan keahlian berharga dalam manajemen endometriosis:
- Prof. Dr. Prasanna Supramaniam – Associate Professor, Konsultan Obstetri dan Ginekologi, TMC Fertility @ Thomson Hospital, Subspesialis Reproduksi dan Bedah, Ahli Bedah Ginekologi Invasif Minimal, Dosen Klinis Senior Kehormatan, University of Oxford.
- Prof. Krina Zondervan – Kepala Departemen, Profesor Epidemiologi Reproduksi & Genomik, Co-Director Endometriosis CaRe Centre, University of Oxford.
- Prof. Christian Becker – Profesor Ilmu Reproduksi, Konsultan Ginekolog Subspesialis Reproduksi, Pemimpin Oxford BSGE Endometriosis Centre, Co-Director Endometriosis CaRe Centre, University of Oxford.
- Prof. Katy Vincent – Senior Fellow in Pain in Women, Profesor Nyeri Ginekologis, Peneliti Utama, Pemimpin Kelompok Riset, Konsultan Ginekolog Kehormatan, University of Oxford.
- Dr. Thomas Tapmeier – Kepala Grup Biologi Rahim & Penyakit Ginekologis, Departemen Obstetri & Ginekologi, Monash University, Visiting Fellow di University of Oxford.
- Dr. Kurtis Garbutt – Data Scientist, Endometriosis CaRe Centre, University of Oxford.
- Prof. Beverley Vollenhoven AM – Carl Wood Chair, Obstetri dan Ginekologi, Direktur Ginekologi dan Riset, Monash Health, Monash University.
- Prof. J. Ravichandran – Profesor Obstetri & Ginekologi, Jeffrey Cheah School of Medicine and Health Sciences, Monash University Malaysia, Konsultan Senior Obstetri dan Ginekologi, Hospital Sultanah Aminah, Johor Bahru.
- Dr. Hannah Nazri – NIHR Academic Clinical Fellow di Obstetri & Ginekologi, University of Warwick, Duta Muda World Endometriosis Society, Anggota Subkomite Riset Internasional BSGE, Presiden Boston Congress of Public Health.
Keterangan Foto: Dari kiri: Prof. Dr. Prasanna, Prof. Katy Vincent, Prof. J. Ravichandran, Dr. Hannah Nazri, Prof. Christian Becker, Ms. Lakshmi Menon (CEO Thomson Fertility Malaysia), Prof. Krina Zondervan, Ms. Evodie Paul, Prof. Beverley Vollenhoven, dan Dr. Thomas Tapmeier—narasumber dari Monash University Malaysia, MyEndosis, University of Warwick, dan University of Oxford.
Recent Comments