HONG KONG SAR – Media OutReach Newswire – Perekrutan kontrak diperkirakan akan memainkan peran penting dalam strategi tenaga kerja Hong Kong pada tahun 2025, dengan 64% pemberi kerja berencana merekrut tenaga kerja kontrak untuk mengatasi kekurangan talenta dan mengelola biaya. Seiring semakin meningkatnya ketergantungan perusahaan pada model perekrutan yang fleksibel, mereka juga mulai meningkatkan manfaat bagi pekerja kontrak guna menarik talenta kelas atas. Menurut Contractor Pay Guide 2025 yang baru dirilis oleh Robert Walters, lebih dari 85% pemberi kerja kini menawarkan jaminan kesehatan, dan lebih dari 20% memberikan cuti tahunan lebih dari 18 hari.

Di tengah ketidakpastian ekonomi dan keterbatasan jumlah karyawan tetap, perekrutan kontrak telah muncul sebagai solusi strategis untuk mendapatkan talenta spesialis sekaligus menjaga efisiensi biaya. Pemberi kerja kini semakin sering menggunakan kontrak jangka pendek untuk mencoba kandidat, dengan banyak peran yang akhirnya berkembang menjadi posisi jangka panjang.

Kontraktor Dipercaya Menangani Tanggung Jawab Besar

Pekerja kontrak kini tidak lagi dipandang sebagai solusi sementara. Laporan tersebut mengungkap tren meningkatnya perekrutan kontraktor untuk peran-peran yang sensitif dan berdampak besar. Sektor seperti hukum, audit, dan kepatuhan—yang sebelumnya bergantung pada karyawan tetap karena sifat pekerjaannya yang sensitif—kini mulai memanfaatkan kontraktor dengan keahlian tinggi untuk proyek jangka waktu tertentu yang membutuhkan keahlian khusus.

“Pemberi kerja mulai menyadari bahwa pekerja kontrak tidak hanya membawa fleksibilitas, tetapi juga keahlian mendalam. Kami melihat pergeseran di mana kontraktor dipercaya untuk menangani pekerjaan berskala besar, dan perusahaan mulai menyesuaikan manfaat serta strategi keterlibatan untuk mencerminkan hal tersebut,” ungkap Vivian Tsang, Associate Director di Robert Walters Hong Kong, dalam rilisnya, Senin (29/9/2025).

Manfaat Lebih Baik bagi Pekerja Kontrak

Pemberi kerja menawarkan paket manfaat yang lebih kompetitif untuk menarik pekerja kontrak yang berkualitas. Menurut laporan tersebut, 85% pemberi kerja kini memberikan jaminan kesehatan kepada kontraktor, meningkat 4% dari tahun sebelumnya, menyelaraskan manfaat ini dengan yang diberikan kepada karyawan tetap. Selain itu, lebih dari 20% pemberi kerja menawarkan cuti tahunan lebih dari 18 hari, sementara 36% lainnya memberikan cuti antara 15–17 hari. Perkembangan ini mencerminkan pergeseran cara pandang terhadap kontraktor sebagai bagian integral dari tenaga kerja, bukan sekadar solusi sementara.

Bonus penyelesaian proyek juga semakin populer, dengan 33% pemberi kerja memberikan insentif kepada kontraktor setelah proyek selesai, biasanya setara dengan satu bulan gaji atau persentase dari gaji tahunan. Insentif ini membantu mempertahankan profesional berprestasi tinggi dan memastikan keberhasilan penyelesaian proyek.

Permintaan Kontraktor Teknologi Meningkat karena Adopsi AI di Berbagai Sektor

Meningkatnya teknologi seperti Generative AI mendorong permintaan akan kontraktor di bidang teknologi, khususnya untuk posisi seperti insinyur AI/ML, spesialis data, dan arsitek cloud. Perusahaan ingin mengintegrasikan AI ke dalam operasi mereka namun menghadapi tantangan karena terbatasnya ketersediaan talenta.

Di sektor jasa keuangan, perusahaan merekrut kontraktor untuk memperkuat kerangka kerja risiko dan kepatuhan, merespons perubahan regulasi, dan mengisi kekosongan mendesak di tim hukum dan tata kelola. Pengacara kontrak juga dilibatkan untuk mendukung produk dan transaksi keuangan yang kompleks.

Di luar teknologi dan keuangan, permintaan pekerja kontrak juga meningkat di fungsi HR dan dukungan bisnis. Peran seperti HR Business Partner, spesialis transformasi keuangan, dan asisten eksekutif kini semakin banyak diisi oleh kontraktor, karena perusahaan mencari solusi yang hemat biaya dan gesit dalam mengelola jumlah karyawan dan anggaran.

https://www.robertwalters.com.hk/

http://www.linkedin.com/company/robert-walters