KUALA LUMPUR – Media OutReach Newswire – Pada hari Kamis ini pukul 12:30 siang UTC, Biro Statistik Tenaga Kerja AS akan merilis laporan Nonfarm Payroll (NFP) yang sangat dinantikan. Meskipun biasanya diterbitkan pada hari Jumat pertama setiap bulan, rilis pekan ini dimajukan karena libur Hari Kemerdekaan AS. Laporan NFP secara tradisional dianggap sebagai statistik makroekonomi terpenting dan kerap memicu dampak besar di pasar keuangan.

Laporan ini memberikan wawasan krusial tentang kesehatan pasar tenaga kerja AS, merinci penciptaan lapangan kerja di sektor non-pertanian, mengungkap angka pengangguran terbaru, serta melacak perubahan rata-rata upah per jam. Rilis data ini berpotensi mengubah ekspektasi suku bunga AS dan memengaruhi sentimen investor, itulah sebabnya laporan ini diawasi ketat oleh pelaku pasar. NFP hampir pasti akan memengaruhi nilai tukar dolar AS (USD) dan memicu volatilitas pada berbagai instrumen keuangan, termasuk indeks saham dan komoditas.
Laporan Sebelumnya
Laporan NFP sebelumnya (6 Juni) memberikan gambaran yang agak campuran. Meskipun angka utama (jumlah pekerjaan yang diciptakan) berada di atas konsensus pasar, laporan sebelumnya direvisi turun. Sementara itu, rata-rata upah per jam tumbuh lebih cepat dari perkiraan. Secara keseluruhan, pasar menafsirkan laporan tersebut sebagai positif bagi DXY (indeks dolar AS), yang naik 0,50% pada hari itu, sedangkan XAUUSD (emas) dan EURUSD masing-masing turun 1,22% dan 0,45%.
Ekspektasi Pasar
Rilis NFP kali ini hadir di tengah ketidakpastian yang tinggi dan volatilitas yang meningkat. Pasar keuangan masih dibayangi oleh ketidakstabilan geopolitik yang terus berlangsung, khususnya di Timur Tengah dan Eropa Timur, serta ketegangan perdagangan yang berkelanjutan antara AS dan mitra globalnya. Bahkan, meskipun NFP sangat signifikan, fokus pasar pada tarif perdagangan global bisa membatasi pengaruhnya terhadap pergerakan pasar.
Posisi pasar saat ini menunjukkan ekspektasi luas terhadap laporan yang lemah, yang secara teoritis dapat memperkuat alasan bagi Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga akhir tahun ini. Sentimen ini tercermin dalam survei konsensus dan pergerakan harga terbaru pada Indeks Dolar AS (DXY). Menurut Reuters, para analis memperkirakan hanya akan ada peningkatan sekitar 110.000 pekerjaan—angka proyeksi terendah sejak November 2024. Sementara itu, DXY berada mendekati level terendah dua tahun, tepat di bawah angka 97.00. Penyebab utama melemahnya dolar belakangan ini adalah ekspektasi kebijakan moneter yang dovish. Data pasar suku bunga terbaru bahkan menunjukkan kemungkinan hampir 75% bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada September. Lebih jauh ke depan, pasar saat ini memperkirakan sekitar 30% kemungkinan pemotongan penuh sebesar 1 persen pada suku bunga acuan Fed hingga Juli tahun depan.
Potensi Hasil
“Beberapa faktor seperti pelemahan dolar, ekspektasi kebijakan moneter dovish, dan konsensus pasar yang cukup pesimistis untuk laporan tenaga kerja besok, menunjukkan bahwa angka NFP yang lebih tinggi dari ekspektasi kemungkinan akan memberikan dampak yang jauh lebih kuat terhadap emas [XAUUSD] dan EURUSD dibandingkan dengan dampak negatif dari angka yang lebih rendah dari ekspektasi. Dengan kata lain, tekanan naik dari laporan NFP yang bullish terhadap dolar AS kemungkinan akan lebih besar daripada tekanan turun dari laporan yang lemah,” kata Kar Yong Ang, analis pasar keuangan dari broker Octa, dalam rilisnya, Rabu (2/7/2025).
Secara umum, jika laporan NFP menunjukkan hasil yang lebih kuat dari ekspektasi—misalnya peningkatan tajam jumlah lapangan kerja dan/atau pertumbuhan upah per jam yang tinggi—dolar AS bisa mengalami rebound besar, yang kemudian bisa menyebabkan koreksi tajam pada XAUUSD dan EURUSD. Sebaliknya, jika laporan NFP lebih lemah dari perkiraan, emas dan euro mungkin hanya mendapatkan dorongan kecil.
“Saya akan memperlakukan koreksi harga emas sebagai peluang bel. XAUUSD tetap berada dalam tren naik struktural karena alasan fundamental yang kuat, jadi disarankan untuk mencari peluang beli. Pertimbangkan menempatkan pending order buy-limit pada XAUUSD, terutama di sekitar level $3.280 jika terjadi reaksi bearish terhadap laporan NFP AS. Jika justru terjadi reaksi bullish, pertimbangkan untuk menempatkan buy-stop order di sekitar $3.360,” tutup Kar Yong Ang.
Disclaimer: Siaran pers ini tidak mengandung atau membentuk saran atau rekomendasi investasi, serta tidak mempertimbangkan tujuan investasi, situasi keuangan, atau kebutuhan pribadi Anda. Setiap tindakan berdasarkan konten ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan risiko Anda sendiri — Octa tidak bertanggung jawab atas kerugian atau konsekuensi yang mungkin timbul.
Recent Comments