SINGAPURA – Media OutReach Newswire – Institute of Singapore Chartered Accountants (ISCA) dan Ernst & Young LLP (EY Singapore) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) selama tiga tahun pada 19 Agustus 2025 untuk meluncurkan program perdana bertajuk “EY x ISCA SCAQ Career Mobility Programme.” Inisiatif pertama di jenisnya ini bertujuan untuk mengembangkan, mempertahankan, dan memposisikan talenta akuntansi Asia Tenggara di panggung global, sekaligus memperkuat posisi Singapura sebagai pusat regional unggulan dalam bidang akuntansi.

Peluncuran program ini hadir pada saat yang krusial bagi profesi akuntansi. Industri akuntansi global diperkirakan akan terus tumbuh, didorong oleh transformasi digital, pelaporan keberlanjutan, dan perluasan perdagangan lintas negara. Namun di saat yang sama, profesi ini menghadapi tekanan besar dalam hal ketersediaan talenta—Singapura saja diproyeksikan membutuhkan tambahan 6.000 hingga 7.000 akuntan pada tahun 2025, sementara jumlah lulusan akuntansi lokal justru turun lebih dari 10% sejak 2018.

Dengan menargetkan mahasiswa universitas berpotensi tinggi dari Asia Tenggara, khususnya Singapura, Thailand, dan Vietnam, program ini mendorong adopsi Singapore Chartered Accountant Qualification (SCAQ)—jalur kualifikasi yang diakui secara global dan membuka akses ke karier internasional—seraya menjawab kekurangan talenta yang semakin melebar di kawasan ini.

“Profesi akuntansi sedang mengalami transformasi besar, yang dibentuk oleh digitalisasi, keberlanjutan, dan globalisasi. Mobilitas talenta akan menjadi faktor penting agar profesi ini mampu mengikuti perubahan tersebut. Melalui kemitraan bersama EY ini, kami membangun jalur regional yang kuat bagi para Chartered Accountant masa depan, sekaligus memperkuat posisi Singapura sebagai magnet bagi keunggulan profesional,” ungkap Presiden ISCA, Bapak Teo Ser Luck, dalam rilisnya, Senin (25/8/2025).

Berdasarkan MoU tersebut, ISCA dan EY Singapore akan berkolaborasi untuk:

a. Melaksanakan program “EY x ISCA SCAQ Career Mobility” untuk bersama-sama membina talenta akuntansi dari Asia Tenggara—khususnya Thailand dan Vietnam—untuk menempuh SCAQ sebagai jalur profesional menuju Chartered Accountant;
b. Mempromosikan SCAQ sebagai kualifikasi profesional akuntansi pilihan bagi mahasiswa tingkat sarjana di Asia Tenggara, dengan fokus utama pada Thailand dan Vietnam, serta bekerja sama dengan universitas-universitas setempat;
c. Melatih talenta akuntansi dan membekali mereka dengan kompetensi profesional untuk menjadi Chartered Accountant yang sepenuhnya memenuhi syarat;
d. Mendorong pengalaman kerja lintas budaya melalui kesempatan bekerja di Singapura; dan
e. Mempertahankan talenta profesional dan meningkatkan jumlah Chartered Accountant dalam jangka panjang.

Mahasiswa universitas yang menyelesaikan SCAQ Foundation Programme dan meraih gelar ISCA Professional Business Accountant akan diberikan kesempatan wawancara langsung dengan EY Singapore. Mereka yang kemudian menerima tawaran kerja penuh waktu sebagai lulusan di EY Singapore akan melanjutkan ke SCAQ Professional Programme dan menyelesaikan pengalaman praktik mereka di EY Singapore sebagai Accredited Training Organisation.

Momentum untuk SCAQ saat ini sudah sangat kuat, dengan peningkatan pendaftar sebesar 47% secara tahunan yang mencapai lebih dari 4.200 kandidat pada tahun 2024. ISCA menargetkan lebih dari 7.000 kandidat di tahun 2025, banyak di antaranya akan mendapatkan manfaat dari inisiatif seperti ini untuk meraih pengalaman lintas negara dan membangun peluang karier jangka panjang.

“Kekuatan profesi ini terletak pada talenta yang kita kembangkan. Program ini mencerminkan komitmen kami untuk membina para Chartered Accountant masa depan di Asia Tenggara. Sebagai organisasi global yang terintegrasi, EY memiliki pengalaman luas dalam mengelola talenta beragam untuk memberikan layanan berkualitas kepada klien regional. Melalui program ini, kami ingin memperluas basis talenta akuntansi di kawasan, serta membekali para profesional muda dengan pemahaman lintas budaya dan pengalaman kerja lintas negara agar mereka unggul dalam dunia bisnis yang semakin terhubung. Termasuk dengan dukungan kepada para profesional lokal yang menempuh SCAQ, EY menginvestasikan sekitar S$5 juta dalam lima tahun ke depan untuk mendukung pengembangan talenta di bidang ini,” komentar Bapak Liew Nam Soon, Deputy Regional Managing Partner EY Asia East, EY Asean Managing Partner, serta Managing Partner untuk Singapura dan Brunei di Ernst & Young LLP.