KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Media OutReach – Dana Wakaf Bencana menunjuk Kenanga Investors Berhad (Kenanga Investors) sebagai Fund Manager, sebuah dana bantuan darurat yang dibentuk untuk membantu kelompok yang terkena dampak bencana akibat perubahan iklim dan pandemi di masa depan.
Pada 10 November, Kenanga Investors selaku Fund Manager, bersama dengan Yayasan Waqaf Malaysia (pengurus wakaf) dan MATCH Foundation (agen distribusi), menandatangani Nota Kesepahaman untuk memastikan dana yang terkumpul diinvestasikan dan didistribusikan sesuai dengan prinsip wakaf. Penandatanganan disaksikan oleh Senator Tuan Haji Idris bin Haji Ahmad, Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama) dan Mr Charles Hay, Komisaris Tinggi Inggris untuk Malaysia.
“Kami merasa terhormat ditunjuk sebagai Fund Manager Dana Wakaf Darurat sejalan dengan Rencana Malaysia ke-12 (RMK-12) dan niat pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan wakaf. Kami berharap dapat membangun kerangka peraturan dana bencana alam melalui kemitraan strategis untuk mendukung organisasi donasi Islam ini dan mengalokasikan sumber daya ke daerah bencana tepat waktu.Penunjukan tersebut tak lepas dari rekam jejak Kenanga Investors dalam pengelolaan dana dan pengalaman dalam pengelolaan aset wakaf melalui Kenanga Waqf Al-Ihsan Fund yang diluncurkan pada April 2021,” ungkap Ismitz Matthew De Alwis, Direktur Eksekutif dan Chief Executive Officer Kenanga Investors, dalam rilis, Kamis (18/11/2021).
Dana Bantuan Darurat akan menerima sebagian dari RM10 juta yang dialokasikan dalam Anggaran 2022 sebagai bagian dari pendanaan awal, yang diumumkan pada Oktober 2021. Dana yang diterima dari investor institusi akan diinvestasikan langsung ke wholesale fund yang dibuat oleh Kenanga Investors yang akan mengelola dan menginvestasikannya sesuai dengan struktur dana yang diusulkan. Pendapatan yang diperoleh akan dibagikan kepada investor dan YWM masing-masing. YWM kemudian akan menyalurkan persentase dari dana yang dialokasikan ke MATCH Foundation untuk aktivasi tanggap darurat untuk memungkinkan pengembalian mencapai komunitas yang rentan risiko.
Di Malaysia, Kantor Persemakmuran dan Pembangunan Asing (“FCDO”) telah menunjuk PwC Malaysia sebagai konsultan Keuangan Sosial Islam, yang kemudian melaporkan perlunya membuat dana darurat untuk mengurangi bencana terkait iklim serta melindungi kehidupan dan lingkungan. mata pencaharian kelompok yang paling rentan. FCDO, di bawah yurisdiksi Komisaris Tinggi Inggris, menjalankan Program (Program) Layanan Keuangan dan Kekayaan Intelektual untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi dengan mengatasi masalah kemiskinan dan ketidaksetaraan di negara-negara berkembang di Asia Tenggara.
“Rencana global tersebut di atas dilakukan di 6 negara antara lain Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand dan Vietnam. Ini memberikan bantuan teknis untuk tahun pertama Prosperity ASEAN Economic Reform Malaysia melalui 6 proses kerja, termasuk jasa keuangan, teknologi, standar akuntansi, kekayaan intelektual, anti pencucian uang dan kejahatan keuangan, pasar modal, dan keuangan Islam,”.
“Kenanga Investors setuju bahwa konsep dan tujuan lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan penting bagi perusahaan, dan tanggung jawab sosial adalah agenda yang paling utama. Kami mewakili pemilik aset memiliki tanggung jawab untuk untuk menghasilak dampak yang menguntungkan bagi lingkungan, masyarakat dan pemerintahan melalui investasi mereka. Dengan penunjukan ini, kami berharap dapat mendorong dampak investasi di Malaysia ke tingkat yang lebih tinggi”, tutup De Alwis.
Untuk informasi lebih lengkap tentang Kenanga Investors Berhad, silakan kunjungi www.kenangainvestors.com.my.
Recent Comments