KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Media OutReach – Harga konsumen Malaysia turun di bulan April, terutama didorong oleh penurunan inflasi transportasi. Indeks harga konsumen (CPI) meningkat sebesar 3,3% pada bulan April dibandingkan tahun sebelumnya, kata Departemen Statistik, Jumat. Ini dibandingkan dengan peningkatan 3,4% pada bulan Maret dan sejalan dengan perkiraan rata-rata dari 22 ekonom yang disurvei oleh Reuters. Tingkat inflasi inti tahunan telah melambat menjadi 3,6% (dari 3,8% yang tercatat di bulan Maret).

“Inflasi di Malaysia tampaknya telah mencapai puncaknya. Dengan penurunan ekspor dan ekonomi cenderung melambat, saya berharap Bank Negara Malaysia akan menghentikan pengetatan moneter dan tidak akan mengubah suku bunga,” kata Kar Yong Ang, analis pasar keuangan OctaFX, dalam rilisnya, Kamis (1/6/2023).

Bahkan, ekspor Malaysia turun lebih dari 17% di bulan April, sementara Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur terbaru masih dalam kontraksi. Pertumbuhan menggembirakan dalam produk domestik bruto (PDB) sebesar 5,6% yang dicapai pada Q1 2023 sepertinya tidak akan dapat dipertahankan, karena pertumbuhan permintaan di China lebih lambat dari yang diperkirakan. Namun, seperti banyak bank sentral lainnya di Asia yang berkembang pesat, BNM masih menghadapi masalah dalam menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan depresiasi mata uang.

“Saya pikir BNM sekarang dapat lebih fokus pada stimulasi pertumbuhan daripada menghadapi tekanan harga. Inflasi sudah berada pada level terendah dalam 10 bulan dan di bawah target inflasi resmi’. Data refinitiv menunjukkan bahwa target inflasi resmi BNM adalah antara 3% dan 4%,” urai Kar Yong Ang.

Meskipun ringgit Malaysia (MYR) telah terdepresiasi secara signifikan selama tiga minggu terakhir, penyebab utama pelemahannya lebih disebabkan oleh faktor eksternal daripada faktor internal, khususnya, penguatan dolar AS. Bahkan, MYR justru meningkat sebesar 0,02% menyusul rilis data inflasi terbaru.

“Tampaknya masuk akal untuk menyimpulkan bahwa USDMYR mungkin telah mencapai puncak jangka menengah. Setelah naik selama tujuh hari berturut-turut, reli bullish tampaknya memudar. Secara teknikal, USDMYR dapat membentuk pola teknikal shooting star hari ini, yang biasanya menandakan tren sebelumnya melambat. Oleh karena itu, saya perkirakan USDMYR akan stabil dan kembali ke 4,58 dalam jangka pendek,” pungkas Kar Yong Ang.