HONG KONG SAR – Media OutReach Newswire – Biennale Arsitektur dan Urbanisme Hong Kong & Shenzhen 2025 (UABBHK 2025) meluncurkan arah kuratorialnya dengan tema TECHFORMANCE: Architecture as Performance in the Age of AI. Diselenggarakan oleh The Hong Kong Institute of Architects Biennale Foundation, UABBHK tahun ini turut diorganisir oleh The Hong Kong Institute of Architects, The Hong Kong Institute of Planners, dan Hong Kong Designers Association, dengan Cultural and Creative Industries Development Agency (CCIDA) sebagai Sponsor Utama.
Berlangsung dari 27 November 2025 hingga 24 Januari 2026, UABBHK 2025 akan diadakan di Oil Street Art Space (Oi!) di North Point dan East Kowloon Cultural Centre (EKCC) di Kowloon Bay. Lokasi-lokasi urban ini akan diubah menjadi panggung eksperimental untuk imajinasi publik, dialog sipil, dan desain partisipatif — sebagai respons terhadap peran kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat dalam sektor arsitektur.
Survey Findings Reveal Gaps in Practice and Ethics
AI dengan cepat membentuk kembali praktik arsitektur, namun profesi ini menghadapi adopsi yang tidak merata, tingkat kepercayaan yang rendah, serta kurangnya panduan etika dan pendidikan. Secara global, 67% arsitek menggunakan AI untuk visualisasi, namun lebih dari setengahnya takut akan hilangnya pekerjaan di bidang desain dan rendering[1]. Sebanyak 74% percaya bahwa profesi ini membutuhkan pedoman etika yang mendesak. Banyak praktisi menggambarkan penggunaan alat yang tidak sepenuhnya mereka pahami atau percayai — alat yang dapat menghasilkan visual menarik, namun sering kali kurang memiliki kedalaman naratif, konteks budaya, atau kejelasan kepenulisan.
Respon Kuratorial: Dari Alat ke Performa
Dengan latar belakang tersebut, UABBHK 2025 membingkai ulang AI bukan sebagai ancaman melainkan katalis untuk imajinasi sipil dan reinvensi kreatif. “Kami memilih tema TECHFORMANCE karena arsitektur berada pada momen penting — AI mengubah cara kita merancang, sambil menimbulkan pertanyaan mendesak tentang kepenulisan, etika, dan identitas,” kata Ar. Allen POON, Chairman of The Hong Kong Institute of Architects Biennale Foundation. “Saat AI mengubah bagaimana kita merancang, kita harus memastikan bahwa AI tidak mengubah mengapa kita merancang.”
“Melalui TECHFORMANCE, UABBHK menawarkan respons kultural dan sipil terhadap bangkitnya AI dalam arsitektur. Alih-alih memperlakukan AI sebagai alat teknis semata, kami melihatnya sebagai medium performatif — cermin yang merefleksikan nilai, asumsi, dan imajinasi kolektif kita. Arsitektur tidak lagi menjadi produk statis — tetapi sebuah pertunjukan sipil. Kami menggeser fokus dari otomatisasi ke kepenulisan, dari teknologi ke imajinasi,” tutur Dr. Jimmy HO, Lead Curator UABBHK 2025, dalam rilisnya, Kamis (19/11/2025).
Di UABBHK 2025, publik tidak akan menjadi penonton pasif, tetapi peserta aktif, turut merancang kota masa depan dan berinteraksi langsung dengan kemungkinan serta provokasi yang dihadirkan AI dalam arsitektur.
Sorotan Pameran dengan Tiga Visi Kuratorial
Di pusat UABBHK 2025 terdapat tiga bab kuratorial yang mengeksplorasi bagaimana AI mengubah arsitektur menjadi pertunjukan sipil: ko-kreasi publik secara real-time, narasi urban lokal, dan kolaborasi lintas batas. Berlokasi di Oil Street Art Space (Oi!) dan East Kowloon Cultural Centre (EKCC), pameran ini mengundang pengunjung untuk berpartisipasi, berekspresi, dan memprototipe kota masa depan.
- Interaksi Real-Time & Ko-Kreasi Publik
Bab ini mengubah UABBHK menjadi laboratorium partisipatif, di mana AI memungkinkan desain langsung dan interaktif. Instalasi merespons gerakan, sentuhan, ucapan, dan emosi — mengaburkan batas antara pencipta dan penonton.
Di Oi!, Prompt [Pond]ering mengubah kata kunci menjadi arsitektur spekulatif, sementara AR-driven Bamboo Architecture memproyeksikan hologram struktur bambu berskala penuh. Di EKCC, karya seperti Sentient Mirror, Sketches in Motion, dan Architecture Blind Box menerjemahkan gestur, perasaan, dan input taktil pengunjung menjadi bentuk-bentuk ruang dinamis.
- Narasi Urban Hong Kong: Komunitas × Memori × Imajinasi
Bab ini mengeksplorasi bagaimana AI dapat melestarikan, menafsirkan kembali, dan membayangkan ulang memori kolektif kota.
Di Oi!, instalasi seperti LANdLine Project, Flower Market Imaginaries, dan Reimagining Breeze Blocks mengundang publik untuk bersama-sama menulis ulang kisah warisan dan transformasi kota. Di EKCC, Collaborative Ephemeral Pavilion — dibangun dari perancah yang digunakan kembali dan dilengkapi narasi yang dihasilkan AI — menjadi ruang berkumpul sekaligus landmark bercahaya dari memori bersama.
- Kolaborasi Hong Kong – Shenzhen
Dalam bab lintas batas ini, karya-karya eksperimental mengeksplorasi peran AI dalam membentuk model urban baru untuk Greater Bay Area.
Di EKCC, Generative Futures menampilkan fabrikasi robotik secara real-time; Think BIG – cl0udbr1dge membayangkan jembatan yang dibangun oleh drone; dan Exporting Aesthetics menantang konvensi kepenulisan dan identitas dalam penciptaan gedung pencakar langit berbasis AI. Bersama-sama, proyek-proyek ini memprototipe masa depan urban yang adaptif, inklusif, dan maju secara teknologi.
Secara paralel, Biennale Arsitektur dan Urbanisme Bi-Kota Shenzhen & Hong Kong (UABBSZ 2025) dijadwalkan sementara berlangsung dari akhir Desember 2025 hingga Maret 2026 di Hetao Science and Technology Innovation Center. Dengan tema City Theater, pameran ini memperluas perspektif kuratorialnya. Dikuratori oleh Zhu Tao, Shen Shaomin, dan Ding Ning, acara ini memandang ruang kota sebagai panggung performatif tempat arsitektur, teknologi, dan kehidupan sipil berpotongan. Pameran dari Hong Kong akan ditampilkan di Hetao Science and Technology Innovation Center sebagai bagian dari UABBSZ 2025, melanjutkan warisan UABBHK sebagai pameran pertama di dunia yang didedikasikan untuk urbanisme dan urbanisasi—melengkapi fokus Hong Kong pada AI dan performativitas sipil sekaligus memperdalam dialog lintas batas.
Program Publik: Kompetisi Video AI
Untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas, tim kuratorial Biennale Arsitektur dan Urbanisme Bi-Kota ke-10 (Shenzhen dan Hong Kong) (UABBSZ & HK) bersama-sama mengundang para kreator dari seluruh dunia untuk menggunakan alat berbasis kecerdasan buatan dan, melalui karya visual yang inovatif dan visioner, membayangkan skenario masa depan untuk kawasan Hetao antara Shenzhen dan Hong Kong di Tiongkok. Pendaftaran kini dibuka melalui tautan formulir yang disediakan: https://forms.cloud.microsoft/r/1C9KicszFS..
Informasi lebih lanjut tersedia di situs resmi UABBHK 2025: https://uabb2025.hkia.org.hk/en/ai-competition.
Latihan Sipil Menuju Masa Depan AI
UABBHK 2025 bukanlah pameran teknologi baru — melainkan sebuah latihan sipil. Pameran ini mengundang arsitek, publik, dan pelajar untuk membayangkan kembali makna merancang bersama mesin tanpa kehilangan suara manusia. Dalam Biennale ini, audiens bukanlah pihak pasif. Mereka adalah penulis bersama narasi urban, pelaku dalam kisah kolektif, dan peserta yang turut membentuk etika teknologi yang sedang berkembang.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi situs web UABBHK 2025: https://uabb2025.hkia.org.hk/en.
[1] Sumber: The ArchDaily Global Survey 2024
Cultural and Creative Industries Development Agency dari Pemerintah Wilayah Administratif Khusus Hong Kong memberikan dukungan pendanaan hanya untuk proyek ini, dan tidak terlibat dalam aspek lainnya. Setiap pendapat, temuan, kesimpulan, atau rekomendasi yang diungkapkan dalam materi atau acara ini (atau oleh anggota tim proyek) sepenuhnya merupakan pandangan penyelenggara proyek dan tidak mencerminkan pandangan Pemerintah Wilayah Administratif Khusus Hong Kong, Culture, Sports and Tourism Bureau, Cultural and Creative Industries Development Agency, CreateSmart Initiative Secretariat, atau CreateSmart Initiative Vetting Committee.
Tentang Hong Kong Institute of Architects Biennale Foundation
Hong Kong Institute of Architects Biennale Foundation adalah sebuah organisasi nirlaba yang didirikan dan terdaftar pada tahun 2014 untuk tujuan amal. Tujuan pendirian Biennale Foundation adalah sebagai berikut:
- Mempromosikan kreativitas serta meningkatkan pemahaman, apresiasi, dan minat terhadap keunggulan arsitektur dan desain.
- Mendorong dialog dan kolaborasi lintas batas serta lintas disiplin antara para profesional kreatif dari Hong Kong, kawasan Greater China, dan luar negeri.
- Mendukung pendidikan seni, desain, arsitektur, dan budaya bagi pelajar dan kaum muda, masyarakat umum, serta pembuat kebijakan.
- Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk studi, penelitian, dan eksperimen karya desain, seni, dan arsitektur dalam skala pameran.
- Menghidupkan kembali dan meremajakan lokasi-lokasi tertentu dengan memperkenalkan acara budaya dan kreatif.
Tentang Cultural and Creative Industries Development Agency
Cultural and Creative Industries Development Agency (CCIDA), didirikan pada Juni 2024 dan sebelumnya dikenal sebagai Create Hong Kong (CreateHK), adalah sebuah kantor khusus yang dibentuk oleh Pemerintah Wilayah Administratif Khusus Hong Kong di bawah Culture, Sports and Tourism Bureau. CCIDA menyediakan layanan terpadu dan dukungan bagi industri budaya dan kreatif dengan misi menciptakan lingkungan yang kondusif di Hong Kong untuk mendukung perkembangan seni, budaya, dan sektor kreatif sebagai industri.
Fokus strategis CCIDA meliputi Membina talenta dan memfasilitasi pendirian start-up, Menjelajahi pasar baru, Mendorong kolaborasi lintas sektor dan lintas genre, Mengembangkan sektor seni, budaya, dan kreatif sebagai industri berdasarkan prinsip berorientasi industri, dan Mempromosikan Hong Kong sebagai pusat kreativitas di Asia, sekaligus menumbuhkan suasana kreatif di masyarakat. Semua upaya ini bertujuan untuk mewujudkan posisi Hong Kong sebagai pusat pertukaran budaya internasional “East-meets-West” sesuai dengan Rencana Lima Tahun Nasional ke-14.
Recent Comments