KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Media OutReach Newswire – KTT Keberlanjutan Kuala Lumpur (KLSS) 2025 melanjutkan momentum positifnya pada hari kedua, setelah peluncurannya pada hari Selasa oleh YB Datuk Seri Johari Abdul Ghani, Menteri Perladangan dan Komoditi sekaligus Menteri Sumber Asli dan Kelestarian Alam Sekitar.
KTT ini diselenggarakan bersama oleh Kementerian Sumber Asli dan Kelestarian Alam Sekitar (NRES) dan Kementerian Ekonomi (KE), serta dipimpin oleh Perbadanan Teknologi Hijau Malaysia dan Perubahan Iklim (MGTC) dan Pusat SDG Negara. Acara ini menarik perhatian para pemimpin puncak dan eksekutif dari badan pemerintahan, lembaga pemikir, korporasi, UKM, organisasi masyarakat sipil, serta akademisi.
Dalam pidato pembukaannya, YB Datuk Seri Johari Abdul Ghani menekankan bahwa KTT ini dirancang sebagai kerangka kerja yang lebih luas untuk mendukung ketahanan regional dan relevansi global. Wawasan, inovasi, dan kemitraan kelembagaan yang muncul selama dua hari ini harus diterjemahkan menjadi aksi nyata di seluruh komunitas ASEAN dan lebih luas lagi.
Pidato Kebijakan Tingkat Tinggi Memperkuat Komitmen Malaysia terhadap Keberlanjutan
KTT ini menampilkan pidato kebijakan tingkat tinggi yang menegaskan kembali komitmen pemerintah terhadap pertumbuhan nasional yang berkelanjutan, inklusif, dan tangguh.
- YB Dato’ Hajjah Hanifah Hajar Taib, Wakil Menteri Ekonomi, menegaskan komitmen pemerintah untuk memasukkan pembangunan berkelanjutan ke dalam kebijakan nasional demi ketahanan dan inklusivitas jangka panjang.
- YBhg. Datuk Dr. Ching Thoo a/l Kim, Sekretaris Jenderal Kementerian Sumber Asli dan Kelestarian Alam Sekitar, berbicara tentang pentingnya memberdayakan komunitas lokal dan memperkuat kolaborasi antara sektor publik dan swasta guna membangun masa depan yang tangguh terhadap perubahan iklim.
- YBhg. Dato’ Ts. V. Valluvan Veloo, Wakil Sekretaris Jenderal (Makro) Kementerian Ekonomi, menyampaikan fokus kebijakan “Membangun Ekonomi Malaysia Berikutnya Menuju 2030 dan Seterusnya,” yang menguraikan strategi pemerintah untuk melindungi masa depan ekonomi Malaysia melalui inovasi hijau, integrasi digital, dan pertumbuhan yang adil.
Sorotan Hari Pertama: Kolaborasi Global dan Inovasi Lokal
Hari pertama KLSS 2025 mengumpulkan suara-suara terkemuka yang membentuk agenda keberlanjutan global. H.E. Selwin Charles Hart, Penasihat Khusus Sekjen PBB untuk Aksi Iklim dan Transisi Adil, menekankan pentingnya kolaborasi regional dan tanggung jawab bersama dalam mencapai ketahanan iklim dan tujuan transisi yang adil.
Dari Malaysia, Ms. Izlyn Ramli, CEO Maybank Foundation, menyoroti bagaimana kemitraan antara institusi keuangan dan komunitas mendorong inovasi dan pertumbuhan hijau yang inklusif. Perspektif-perspektif ini menetapkan arah fokus KTT pada inovasi kolektif dan jalur aksi menuju ASEAN yang lebih berkelanjutan.
Sorotan Hari Kedua: Menerjemahkan Ambisi Menjadi Aksi
Hari kedua dibuka dengan sesi yang dipimpin oleh Eric Kane, Kepala Global Penelitian ESG di Bloomberg Intelligence, yang membuka diskusi praktis tentang mendorong keberlanjutan melalui kolaborasi lintas sektor dan inovasi.
Sesi ini dilanjutkan dengan MGTC x Bloomberg Series Fireside Dialogue berjudul “Engineering Sustainability: Delivering Impact at Scale,” menampilkan Mr. Saiful Adib Abdul Munaff, Plt. Group CEO dan COO MGTC. Ia menekankan pentingnya menerjemahkan ambisi keberlanjutan korporasi menjadi dampak yang terukur dan dapat diskalakan bagi ekonomi hijau Malaysia.
Hari itu berlanjut dengan rangkaian diskusi mendalam yang mengeksplorasi transisi hijau nasional di berbagai industri — mulai dari aksi iklim korporasi dan transformasi digital hingga dekarbonisasi sektor maritim Malaysia. Sesi Local Spotlight on Circular Economy menampilkan bagaimana inovasi lokal dan solusi sirkular mengubah pengelolaan sumber daya berkelanjutan.
Hari kedua ditutup dengan pidato Prof. Jeffrey D. Sachs, Presiden UN Sustainable Development Solutions Network (SDSN), yang menyampaikan pesan penting: “Dekade Ini Menentukan.” Ia menekankan urgensi aksi iklim segera dan peluang luar biasa bagi Malaysia untuk memimpin upaya dekarbonisasi regional.
Deklarasi Kuala Lumpur tentang Ketahanan Iklim: Seruan Nasional untuk Aksi
Sorotan utama adalah peluncuran resmi Deklarasi Kuala Lumpur tentang Ketahanan Iklim, yang menandai komitmen regional dalam konteks nasional Malaysia, mempersatukan pemerintah, bisnis, dan komunitas dalam upaya bersama untuk memperkuat adaptasi iklim, meningkatkan ketahanan, dan mempercepat aksi praktis di lapangan. Deklarasi ini mengajak seluruh sektor untuk selaras dengan visi ini, menegaskan bahwa jalan Malaysia menuju keberlanjutan haruslah kolektif, inklusif, dan berkelanjutan.

Recent Comments