HONG KONG SAR – Media OutReach Newswire – Anime IP “BUCKET MAN” yang diciptakan oleh sutradara Stephen Fung berhasil meraih penghargaan Rising IP Award di ajang DesignerCon 2025 yang diselenggarakan di AsiaWorld-Expo. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas potensi luar biasa dari BUCKET MAN dalam hal kreativitas, teknologi, dan pengembangan budaya.

Keterangan Foto: “BUCKET MAN”, karya sutradara Stephen Fung

DesignerCon (DCon) pertama kali diluncurkan di California pada tahun 2005 sebagai ajang pertemuan para seniman mainan, pencipta figur vinil, dan profesional industri. Selama dua dekade terakhir, DCon telah berkembang menjadi sebuah platform global yang menjembatani dunia desain, seni, fesyen, dan budaya. Dalam perayaan ulang tahunnya yang ke-20, DCon untuk pertama kalinya hadir di Asia, dengan Hong Kong terpilih sebagai lokasi perdana.

Dalam momen penganugerahan penghargaan, Stephen Fung menyampaikan rasa terima kasihnya: “Saya sangat berterima kasih kepada panitia DesignerCon dan kepada semua orang atas perhatian dan dukungannya terhadap ‘BUCKET MAN’. Penghargaan ini adalah bentuk pengakuan luar biasa atas kerja keras tim kreatif kami.”

Awal tahun ini, Fung bekerja sama dengan Michael Lau—yang dikenal luas sebagai “Godfather of Designer Toys”—untuk merilis figur koleksi edisi terbatas BUCKET MAN. Koleksi ini menjadi terobosan baru sebagai salah satu figur pertama di dunia yang mengintegrasikan teknologi Physical Backed Token (PBT), memungkinkan kepemilikan dicatat secara transparan di blockchain. Peluncurannya langsung habis terjual, menunjukkan tingginya permintaan kolektor sekaligus meningkatnya nilai budaya dari BUCKET MAN.

Ke depan, BUCKET MAN akan terus berkembang melalui kolaborasi lintas industri yang mencakup mainan desainer, fesyen, dan musik, dengan fokus utama pada pengembangan animasi dan webtoon. Fung menegaskan bahwa karakter ini bukan sekadar figur anime biasa, melainkan sebuah platform kreatif: “BUCKET MAN bukan hanya karakter—ia adalah jembatan yang menghubungkan berbagai bentuk seni, budaya, dan imajinasi.”