HANGZHOU, TIONGKOK – Media OutReach Newswire – Saat kota Hangzhou, pusat teknologi digital Tiongkok timur, bersiap menyambut Global Digital Trade Expo ke-4 (25–29 September), sebuah ajang digital berskala global yang mengusung tema “integrasi mendalam perdagangan digital dan AI,” banyak pihak bertanya-tanya: Siapa para pencipta di balik infrastruktur komputasi kelas dunia, model-model AI besar, robot cerdas berwujud nyata, dan lebih dari 100 skenario aplikasi AI yang dipamerkan dalam ajang tersebut?
Para pionir yang membangun reputasi Hangzhou sebagai apa yang disebut The Wall Street Journal sebagai “kompetitor AI global” berasal dari proses penyiapan talenta oleh institusi papan atas seperti Zhejiang University (ZJU). Munculnya wirausahawan seperti Liang Wenfeng, alumni ZJU dan pendiri DeepSeek, merupakan bukti nyata keberhasilan pendidikan AI di universitas ini. Dari eksplorasi awal puluhan tahun lalu hingga inovasi sistematis masa kini, ZJU telah lama menumbuhkan generasi para “pionir AI.”
Akar keilmuan AI di ZJU berawal sejak tahun 1978, ketika universitas ini mendirikan Departemen Ilmu Komputer. Direktur pendiri He Zhijun memprioritaskan “riset teori AI dan desain komputer baru” dalam perencanaan departemen tersebut, menjadikan ZJU universitas pertama di Tiongkok yang membuka program magister AI dan menanamkan benih riset AI di negeri ini.
Memanfaatkan momentum dari rencana nasional pengembangan AI generasi baru tahun 2017, yang mewajibkan adanya program sarjana AI, ZJU menjadi salah satu dari 35 universitas pertama di Tiongkok yang meluncurkan program sarjana AI pada tahun 2018. ZJU kemudian meluncurkan program AI lintas disiplin pertama di negara tersebut pada tahun 2019, dan pada tahun 2024, memperoleh status sebagai satu-satunya basis nasional buku teks AI di Tiongkok.
Kini, ZJU telah membangun sumber daya pengajaran terpadu, terdiri dari buku teks, mata kuliah, dosen, dan platform pelatihan, serta membentuk jalur pembinaan talenta AI secara lengkap, mulai dari tingkat sarjana hingga pascasarjana, baik untuk profesi AI murni maupun kombinasi “AI + jurusan lain”. ZJU menumbuhkan ekosistem di mana “setiap orang bisa belajar AI, di mana pun dan kapan pun.” Tahun ini, universitas tersebut memperluas kuota penerimaan AI guna menyambut lebih banyak penjelajah muda.
Sebagai teknologi serba guna yang sebanding dengan mesin pembakaran dalam atau listrik, AI secara alami mendorong kolaborasi lintas disiplin—baik dengan menggunakan AI untuk memecahkan tantangan ilmiah atau rekayasa (misalnya, AI for Science seperti memprediksi struktur protein 3D) maupun mengoptimalkan AI lewat sains (misalnya, Science for AI seperti menyempurnakan jaringan saraf melalui fisika statistik). Terobosan masa depan sebagian besar akan lahir dari persimpangan ini. Kini, AI semudah air dan listrik berkat antarmuka berbasis bahasa alami. Kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan berinovasi dalam AI, serta menjaga etika manusia-robot, telah menjadi kompetensi inti di era kecerdasan.
Pada bulan September 2024, ZJU memelopori mata kuliah AI umum berjenjang dan wajib, disertai dengan seri buku teks berjudul “General Education of Artificial Intelligence”—yang pertama di Tiongkok. Seri ini dirancang khusus untuk berbagai bidang: STEM/pertanian/kedokteran, ilmu sosial, dan humaniora/seni. Tidak ada lagi pendekatan seragam yang mengaburkan kebutuhan disiplin, kini mahasiswa kedokteran bisa mempelajari diagnosis berbantuan AI, sementara mahasiswa seni bisa menjelajahi penciptaan berbasis AI.
Pelatihan lintas disiplin adalah keunggulan ZJU. Pada tahun 2021, ZJU bekerja sama dengan lima universitas terkemuka lainnya untuk mendirikan micro-major “AI+X” antaruniversitas pertama di Tiongkok. Ditujukan untuk mahasiswa non-komputer, program ini menjadi “penjelajah jalur” pengembangan talenta lintas disiplin. Setelah mengalami pematangan selama beberapa tahun, model ini ditingkatkan menjadi “AI+X 2.0” pada tahun 2025.
ZJU juga bermitra dengan China Academy of Art dalam micro-major “seni dan desain cerdas”, yang mencakup bidang-bidang mutakhir seperti “kecerdasan berwujud (embodied intelligence)” dan “organisasi digital-cerdas”, untuk menjelajahi pergeseran paradigma disiplin dan membuka potensi “X+AI.”
Menumbuhkan talenta berarti juga meningkatkan kualitas dosen dan mahasiswa. ZJU mengeluarkan sejumlah panduan yang mewajibkan mahasiswa untuk menggunakan AI, berinovasi dengan AI, dan menjaga batas-batas etika, serta mengharuskan dosen untuk menjunjung nilai pendidikan, menguasai pengetahuan AI, mereformasi model pengajaran, dan menjalankan tanggung jawab sosial.
Untuk mengajarkan mata kuliah AI umum, ZJU membentuk tim pengajar lintas disiplin dari 40 fakultas, dan melatih para pengajar dalam pendidikan cerdas. ZJU juga meluncurkan 11 episode kursus publik daring DeepSeek, yang telah ditonton lebih dari 50 juta kali, menyebarkan pengetahuan AI ke luar kampus. Tahun ini juga akan diluncurkan kompetisi nasional pertama “Qizhen Wenzhi” untuk model dan agen AI, yang mendorong tim antaruniversitas berlatih dalam skenario nyata.
Inovasi berbasis AI di ruang kelas menghidupkan pembelajaran:
Di mata kuliah Arsitektur Komputer, asisten pengajar berbasis AI berperan sebagai kembaran digital—menjelaskan konsep, membuat slide presentasi, menjawab pertanyaan 24/7, merancang kuis, dan memetakan pengetahuan. Di kelas AI Medis, platform generatif digunakan untuk pertanyaan heuristik, eksplorasi generatif, dan diskusi fokus, dengan AI sebagai asisten inspiratif dalam desain obat. Bahkan dalam urusan karier, mahasiswa mendapat bantuan dari “Xiaoye,” mentor karier berbasis AI yang menyediakan wawasan dan sumber daya.

ZJU juga memperkuat ekosistem pendidikan AI-nya. Pada tahun 2024, ZJU mendirikan Pusat Penelitian Pendidikan Kecerdasan Buatan, yang mengoordinasikan reformasi pendidikan di seluruh kampus. Pada Maret 2025, ZJU meluncurkan proyek pendidikan berbasis AI bernama “AI STEP” (Start-Train-Explore-Progress), yang mengintegrasikan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Teknik & Kewirausahaan, Ilmu Sosial & Filsafat, guna membangun model baru dalam pembinaan inovator AI terdepan.
Saat pameran di Hangzhou menampilkan vitalitas industri AI, semua itu bertumpu pada sumber daya talenta yang dibangun melalui pendidikan ZJU. Dari para alumni seperti Liang Wenfeng hingga penjelajah AI di kampus, praktik ZJU telah menjadi penyuplai talenta stabil bagi industri AI, menyatukan dunia pendidikan dan industri untuk menciptakan lebih banyak “momen DeepSeek” di era kecerdasan buatan ini.
Keterangan Foto: Seorang mahasiswa ZJU sedang mengembangkan robot di Pusat Praktik Inovasi Robotika dan Peralatan Cerdas ZJU.
Recent Comments