SINGAPURA – Media OutReach Newswire – ROSHI, sebuah perusahaan fintech terkemuka yang mengubah lanskap pinjaman digital di Asia Tenggara, hari ini merilis laporan komprehensif berjudul “Studi Kejujuran Finansial: Asia Tenggara”, yang mengungkap variasi mencolok dalam transparansi keuangan di seluruh kawasan. Studi ini menunjukkan bahwa Vietnam memimpin dengan 66% orang melaporkan informasi keuangan secara akurat, sementara Filipina dan Indonesia mencatat tingkat pelaporan tidak jujur tertinggi, masing-masing sebesar 47% dan 45%, yang dipicu oleh tekanan ekonomi dan norma budaya untuk menjaga muka.
“Kejujuran finansial bukan hanya soal integritas pribadi, ini adalah jendela untuk melihat bagaimana nilai-nilai budaya dan realitas ekonomi membentuk pasar secara keseluruhan. Penelitian kami mengungkap bahwa budaya saling percaya di Vietnam menciptakan kondisi di mana transparansi memperkuat, bukan mengancam, prospek individu, sementara pasar lain menghadapi tekanan yang membuat kejujuran finansial menjadi kemewahan yang sulit dimiliki,” kata Amir Nada, CEO ROSHI, dalam rilis, Selasa (23/9/2025).
Temuan utama dalam studi ini meliputi:
- Vietnam memimpin kawasan dengan 66% tingkat kejujuran finansial, diikuti oleh Thailand dengan 64%
- Kelompok usia muda 21–34 tahun menunjukkan tingkat pelaporan tidak jujur tertinggi di semua negara, disebabkan oleh tekanan media sosial dan ketidakamanan karier
- Transformasi digital memperbesar praktik penipuan finansial melalui persona media sosial yang dikurasi dan akses kredit yang lebih mudah
- Singapura memiliki tingkat pelaporan tidak jujur sebesar 41%, mencerminkan tekanan kompetitif meskipun memiliki pendapatan tinggi, di mana posisi keuangan sangat penting untuk mendapatkan akses ke sumber daya premium
- Tekanan ekonomi mendorong bias rasa percaya diri berlebih di Filipina (60%) dan Indonesia (58%), menciptakan siklus di mana keputusan buruk terjadi saat kesalahan menjadi paling mahal
“Revolusi digital telah secara fundamental mengubah cara orang mempresentasikan kenyataan finansial mereka. Media sosial menciptakan tekanan konstan untuk menampilkan kesuksesan, sementara layanan Buy Now Pay Later dan pinjaman online memungkinkan representasi keuangan yang keliru secara sistematis yang berujung pada beban utang tak berkelanjutan di seluruh kawasan,” ujar Trịnh Mai Thanh, Kepala Riset ROSHI.
Laporan lengkap dapat diakses di: https://www.roshi.sg/financial-honesty-study-south-east-asia/
https://www.roshi.sg/
https://www.linkedin.com/company/roshi-marketplace/
https://www.facebook.com/ROSHI.Singapore

Recent Comments