PARIS, PRANCIS – Media OutReach Newswire – NetDragon Websoft Holdings Limited (NetDragon atau Perusahaan; Kode Saham Hong Kong: 777), pemimpin global dalam pembangunan komunitas internet, diundang untuk berpartisipasi dalam Digital Learning Week yang diselenggarakan oleh UNESCO pada 2–5 September di Markas Besar UNESCO di Paris, dengan tema “AI dan Masa Depan Pendidikan”.
NetDragon tampil di sejumlah acara penting termasuk upacara pembukaan dan forum paralel. Sebagai satu-satunya perusahaan swasta yang diundang, NetDragon bergabung dengan lebih dari 30 menteri pendidikan dan pejabat tinggi dari Inggris, India, Thailand, Malaysia, Turki, Uni Emirat Arab, dan negara lainnya dalam sesi Ministerial Roundtable.
Dr. Simon Leung, Wakil Ketua NetDragon, menekankan dalam pidatonya saat pembukaan bahwa masa depan pendidikan harus dibangun melalui kolaborasi lintas disiplin dan lintas negara, yang dimungkinkan oleh teknologi.
Selama acara berlangsung, NetDragon memamerkan beragam kapabilitas dan produk pendidikan berbasis AI, sekaligus menjelaskan alasan Open-Quest Academy (Open-Q) memilih bermitra dengan NetDragon. Inovasi yang ditampilkan mencakup AI Digital Human interaktif, panel interaktif Promethean ActivPanel 10, pengalaman pembelajaran imersif ROKID AR, dan platform “E-Library for Teachers”. Demonstrasi tersebut menarik perhatian luas dan mendapat pujian dari para peserta internasional.
Mengatasi Tantangan Global dalam Pembuatan Konten Pendidikan
Sejak kemunculan kembali model bahasa besar (LLMs) pada tahun 2023, AI telah menjadi pendorong utama dalam percepatan pendidikan digital di seluruh dunia. Dr. Leung menyoroti peran transformatif AI dalam dunia pendidikan pada forum tersebut.
Komunitas pendidikan global masih menghadapi tantangan besar, seperti kekurangan dan distribusi sumber daya pendidikan yang tidak merata, serta dominasi konten dalam bahasa dan wilayah tertentu. Selama pandemi, lebih dari 500 juta siswa tidak memiliki akses ke pembelajaran jarak jauh, di mana 72% berasal dari wilayah yang kurang terlayani. Sementara itu, 90% sumber daya pendidikan terbuka berasal dari negara-negara Barat, dan mayoritas didominasi oleh bahasa Inggris.
Untuk mengatasi kesenjangan ini, NetDragon menciptakan AI Content Factory, sebuah platform produksi konten yang dapat diskalakan dan hemat biaya, serta mampu menghasilkan konten yang beradaptasi dengan budaya lokal. Dengan mengubah pengetahuan implisit para pendidik menjadi data terstruktur dan memungkinkan kolaborasi cerdas antar agen dalam seluruh siklus produksi konten, AI Content Factory membentuk sistem yang terus belajar dan berkembang. Mekanisme kontrol kualitas dua siklusnya menggabungkan umpan balik langsung dari guru dan tinjauan ahli, untuk menjamin akurasi sekaligus peningkatan berkelanjutan.
Contoh penerapan nyata adalah peluncuran Platform Pendidikan AI yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, Riset, dan Inovasi Thailand (MHESI) pada Mei 2025. Platform ini menyediakan pelatihan vokasi berbasis AI bagi pelajar dan generasi muda di seluruh Thailand, sejalan dengan strategi nasional “Education 6.0”, serta mendukung pertumbuhan sektor-sektor unggulan seperti AI, kendaraan listrik, dan semikonduktor. Di luar Thailand, dengan dukungan dari Bank Dunia, NetDragon juga mendorong transformasi sekolah digital di negara-negara seperti Kamerun. Ke depan, perusahaan akan terus memanfaatkan AI Content Factory untuk menghadirkan solusi pendidikan yang sangat terpersonalisasi secara global.
Kemitraan Strategis dengan Open-Q
NetDragon, bersama para tamu undangan, menyaksikan peluncuran Open-Q, sebuah ekosistem pendidikan terbuka yang berorientasi ke masa depan. Dengan pusat pendidikan dan pusat produksi konten di seluruh dunia, Open-Q mempertemukan para ahli, pendidik, dan praktisi untuk berkolaborasi dalam platform pembelajaran dan pengajaran berbasis metaverse.
Berdasarkan tiga prinsip utama, teknologi untuk kesetaraan, ko-kreasi sumber daya, dan partisipasi berbasis insentif, Open-Q menyediakan konten digital berkualitas tinggi yang terlokalisasi, demi memajukan pendidikan yang adil dan efektif secara global.
Data menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di kalangan lulusan sarjana berusia 20–24 tahun meningkat sebesar 29% dalam 4–5 tahun terakhir. Di beberapa bidang seperti IT dan teknik komputer, angkanya melonjak lebih dari 100% dibandingkan periode 2018–2019. Dalam menghadapi tantangan ini, Open-Q memanfaatkan kekuatan AI untuk menyediakan peluang dan panduan baru bagi masa depan. Salah satu fitur utama dari Open-Q adalah model “Learn-and-Earn”, yaitu komunitas belajar di mana peserta memperoleh keterampilan siap kerja, pendidik diberi penghargaan atas kontribusi berkualitas, dan seluruh ekosistem mendapatkan manfaat dari basis pengetahuan bersama yang terus berkembang.
Keputusan untuk bermitra dengan NetDragon didasarkan pada keahlian perusahaan dalam pengembangan platform, yang telah terbukti melalui berbagai inisiatif tingkat nasional. Rekam jejak kolaborasi NetDragon dengan lembaga-lembaga yang terafiliasi dengan UNESCO semakin memperkuat kemitraan ini. Pada tahun 2021, NetDragon dan UNESCO IITE bersama-sama meluncurkan “E-Library for Teachers”, sebuah platform yang kini telah mendukung lebih dari 100.000 pendidik di seluruh dunia, membuktikan komitmen berkelanjutan NetDragon dalam mendorong kesetaraan pendidikan melalui teknologi.
Ke depan, NetDragon akan terus menjadikan AI Content Factory sebagai mesin inti AI-nya untuk memperdalam kolaborasi dengan UNESCO, pemerintah negara-negara, universitas-universitas terkemuka di dunia, dan perusahaan global. Bersama-sama, mereka bertujuan membangun ekosistem pendidikan yang melampaui batas akademik dan nasional, untuk mempercepat terwujudnya visi masa depan di mana setiap orang dapat belajar kapan saja, di mana saja.
Keterangan Foto: NetDragon Pamerkan Solusi Pendidikan Berbasis AI di UNESCO Digital Learning Week 2025. (Dr. Simon Leung menyampaikan pidato)
Recent Comments