SINGAPURA – Media OutReach Newswire – Sebuah laporan baru dari Etiqa Insurance Singapura menyoroti tren yang semakin berkembang dalam transfer kekayaan antar-generasi, di mana 77% warga Singapura memprioritaskan meninggalkan warisan finansial bagi generasi mendatang. Dengan dua pertiga warga Singapura telah menerima, mentransfer, atau mengharapkan untuk menerima atau mentransfer kekayaan, komitmen ini paling nyata terlihat pada kelompok usia 55 tahun ke atas (74%). Oleh karena itu, perencanaan dan pengelolaan kekayaan secara proaktif menjadi semakin penting bagi warga Singapura.

Sebanyak 78% warga Singapura berusia 55 tahun ke atas mengutamakan pentingnya membicarakan masalah warisan dengan keluarga mereka, menunjukkan adanya pergeseran budaya menuju perencanaan warisan yang terbuka dan proaktif. Hal ini mencerminkan perubahan sosial yang lebih luas menuju transparansi dan tanggung jawab dalam perencanaan warisan, seiring dengan meningkatnya kesadaran di kalangan warga lanjut usia akan pentingnya membicarakan transfer kekayaan sebelum meninggal dunia.
Lebih dari setengah warga Singapura yang disurvei (53%) telah menerima atau mengharapkan untuk menerima warisan. Ekspektasi ini bahkan lebih tinggi di kalangan warga Singapura yang lebih muda, dengan 62% dari mereka yang berusia di bawah 24 tahun mengharapkan warisan. Hal ini menunjukkan pentingnya literasi keuangan dan perencanaan sejak dini untuk memastikan kekayaan dapat dikelola dengan baik.
Di antara warga Singapura yang mengharapkan untuk menerima atau memberikan warisan, satu dari lima memperkirakan akan menerima jumlah sebesar $1 juta atau lebih. Dengan potensi jumlah yang besar, edukasi finansial menjadi sangat penting. Penerima warisan perlu mendapatkan bimbingan perencanaan dan pengelolaan keuangan untuk mengelola kekayaan tersebut secara efektif.
Dari warga Singapura yang telah menerima warisan, 53% percaya bahwa warisan tersebut berperan penting dalam stabilitas keuangan jangka panjang mereka. Sebaliknya, hanya 35% dari mereka yang belum menerima warisan menganggapnya sebagai faktor krusial untuk kestabilan keuangan jangka panjang mereka. Karena nilai sebenarnya dari warisan sering kali baru disadari setelah diterima, bimbingan keuangan proaktif sangat penting agar individu dapat mengintegrasikan warisan tersebut ke dalam tujuan finansial jangka panjang mereka.
Temuan penting lainnya dari survei ini mencakup:
- Hampir setengah (46%) warga Singapura telah memiliki rencana atau sudah mulai mentransfer kekayaan selama masa hidup mereka, meninggalkan pola tradisional yang hanya mentransfer setelah meninggal.
- Sekitar setengah responden (49%) secara aktif menggunakan asuransi sebagai instrumen transfer kekayaan, menyadari fungsinya sebagai alat perencanaan warisan yang efektif di luar perlindungan dasar.
- Sebagian besar warga yang bersiap untuk mentransfer kekayaan melibatkan keluarga mereka dalam diskusi perencanaan keuangan (42%) dan menanamkan nilai tanggung jawab dan ketekunan (41%). Namun, 18% masih belum memiliki rencana untuk mempersiapkan penerus mereka.
- Transfer kekayaan memiliki kompleksitas tersendiri. Kekhawatiran utama warga Singapura terkait transfer kekayaan mencakup konflik keluarga (36%), menjaga keamanan finansial pribadi (34%), dan kekhawatiran akan salah kelola kekayaan (31%).
- Satu dari tiga warga Singapura kini melibatkan penasihat keuangan dalam perencanaan transfer kekayaan mereka, mencerminkan kesadaran yang semakin tinggi akan pentingnya panduan ahli dalam mengambil keputusan warisan yang kompleks.
Temuan dari Laporan Transfer Kekayaan kami menunjukkan bahwa transfer kekayaan kini dipandang bukan sekadar sebagai peristiwa finansial, tetapi sebagai tindakan yang bertujuan untuk memberdayakan generasi berikutnya. Sungguh menggembirakan bahwa warga Singapura mulai terbuka dalam berdialog dengan keluarga mereka mengenai perencanaan kekayaan secara terstruktur, hal yang mendasar untuk menjamin kesejahteraan finansial keluarga,” ungkap Raymond Ong, CEO Etiqa Insurance Singapura, dalam rilisnya, Selasa (19/8/2025).
“Meskipun warga Singapura menunjukkan komitmen kuat untuk menjamin masa depan finansial keluarga mereka melalui transfer kekayaan, tantangan seperti potensi salah kelola kekayaan dan pelestariannya untuk generasi berikutnya perlu ditangani. Perencanaan warisan yang lebih strategis dan berbasis informasi, serta dialog terbuka yang berkelanjutan, adalah langkah penting untuk memastikan warisan tidak hanya bertahan, tetapi benar-benar memberdayakan generasi mendatang,” tegas Ong
Etiqa Insurance Singapura mendukung komunitas melalui lokakarya dan aktivitas literasi perencanaan keuangan yang dirancang untuk memberdayakan individu dari segala usia. Inisiatif-inisiatif ini akan diluncurkan secara bertahap dalam beberapa tahun mendatang, dengan tujuan membekali peserta dengan pengetahuan dasar untuk melindungi, mengembangkan, dan mengelola kekayaan mereka secara efektif. Info lebih lanjut tersedia di: www.etiqa.com.sg.
Laporan Wawasan Transfer Kekayaan Etiqa Insurance Singapura
Laporan Wawasan Transfer Kekayaan dari Etiqa Insurance Singapura disusun bekerja sama dengan Kantar pada bulan Juni 2025, dengan melakukan survei terhadap 1.008 warga negara dan penduduk tetap Singapura dari empat kelompok usia: Generasi Z (18 hingga 28 tahun), Milenial (29 hingga 43 tahun), Generasi X (44 hingga 59 tahun), dan Lansia (60 tahun ke atas). Studi ini menggali secara mendalam sikap, harapan, dan strategi terkait penerimaan serta pemberian kekayaan kepada generasi berikutnya.
Recent Comments