SINGAPURA – Media OutReach Newswire – Pemberi pinjaman berlisensi di Singapura sering menghadapi stereotip negatif yang melekat: praktik predator, suku bunga tinggi, dan fokus mengeksploitasi pihak yang rentan. Namun, Unilink Credit diam-diam berupaya menantang persepsi tersebut. Alih-alih melakukan kampanye publikasi besar-besaran, perusahaan ini lebih memilih mendukung secara berkelanjutan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di Singapura, menjangkau beberapa komunitas lokal paling rentan.
Survei dari Zeno Group terhadap lebih dari 7.000 konsumen, termasuk 1.000 orang di Singapura, menemukan bahwa hampir 8 dari 10 orang Singapura mempertimbangkan keterlibatan sebuah merek dalam isu sosial ketika memutuskan untuk membeli atau merekomendasikannya. Temuan ini menyoroti dampak bisnis yang semakin berkembang dari tanggung jawab sosial perusahaan.
Kontribusi Diam-Diam untuk Kesejahteraan Komunitas
Perusahaan telah mendukung inisiatif yang memberikan bantuan praktis kepada warga lanjut usia dan keluarga berpenghasilan rendah, seperti menyediakan perlengkapan sekolah untuk anak-anak, jamuan perayaan, dan paket perawatan bernutrisi selama Tahun Baru Imlek.
Meskipun kontribusi tanggung jawab sosial perusahaan ini diakui oleh organisasi mitra di Singapura, Unilink Credit memilih untuk tidak mempublikasikannya secara luas.
“Kami melakukan semua ini dengan hati, bukan untuk tujuan pemasaran. Anda tidak harus sangat kaya untuk melakukan amal. Setiap kontribusi, bahkan bukan dalam bentuk uang, berarti, dan tidak selalu harus berupa materi. Upaya CSR berasal dari hati,” kata Daphne, Direktur Unilink Credit, dalam rilisnya, Selasa (19/8/2025).
Sisi Lain dari Peminjaman
Bagi Unilink Credit, hubungan antara peminjaman dan pemberian bukanlah hal yang bertentangan. Keduanya dipandu oleh prinsip yang sama: kepercayaan, tanggung jawab, dan dampak sosial. Perusahaan percaya bahwa peran pemberi pinjaman berlisensi di Singapura tidak hanya terbatas pada memberikan pinjaman. Ia juga bisa berarti menawarkan layanan kredit yang diatur dan transparan serta menyalurkan sumber daya ke dukungan komunitas.
Dampak Lebih dari Statistik
Hasil paling memuaskan dari upaya CSR mereka di Singapura, menurut perusahaan, adalah momen-momen yang tak bisa diukur dengan statistik: senyum warga lanjut usia saat makan bersama komunitas, ungkapan terima kasih dari keluarga penerima paket perawatan, dan antusiasme anak-anak saat menerima penghargaan akademik.
Ke depan, Unilink Credit berencana terus mendukung inisiatif yang melayani lansia dan anak-anak berpenghasilan rendah, bahkan ketika organisasi tersebut berada di luar latar belakang budaya atau agama perusahaan. “Kami terbuka untuk membantu selama itu menjangkau mereka yang paling membutuhkan,” tambah Daphne, Direktur Unilink Credit.
Dalam suatu industri di mana persepsi publik sulit diubah, perusahaan berharap teladan mereka dapat menawarkan perspektif yang lebih seimbang. Tujuannya adalah membuktikan bahwa kegiatan peminjaman dan tanggung jawab sosial perusahaan di Singapura bisa berjalan berdampingan dengan harmonis.


Recent Comments