KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Media OutReach Newswire – Di Wesley Methodist School Kuala Lumpur (International) (WMSKLI), Unity Day bukan sekadar perayaan, tetapi cerminan berani dari apa yang benar-benar menjadi nilai utama sekolah ini: kesatuan, rasa hormat, dan kebanggaan mendalam terhadap warisan Malaysia.
Unity Day tahun ini menjadi panggung semarak bagi kekayaan multikultural Malaysia, yang dihidupkan melalui pakaian tradisional, pertunjukan budaya, stan interaktif, dan permainan nostalgia. Siswa, guru, dan tamu dari berbagai latar belakang hadir, bukan hanya untuk merayakan, tetapi juga untuk menghormati makna sejati menjadi orang Malaysia.
Meskipun WMSKLI menyelenggarakan kurikulum Cambridge IGCSE yang diakui secara global, sekolah ini tetap berakar kuat pada nilai-nilai Malaysia. Yang membuat WMSKLI unik adalah komitmennya yang disengaja untuk menanamkan kebanggaan nasional, bahkan kepada siswa yang menempuh pendidikan bertaraf internasional.
Sebagai inisiatif yang bermakna, WMSKLI mendorong siswa Tahun 11 untuk mengikuti ujian SPM Bahasa Malaysia dan Sejarah. Upaya ini bukan hanya bertujuan akademis agar siswa lebih siap memasuki dunia kerja di Malaysia, tetapi juga untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang akar budaya, bahasa kebangsaan, dan perjalanan sejarah yang membentuk Malaysia masa kini.
Unity Day bukan hanya hari perayaan. Ia adalah refleksi dari upaya WMSKLI dalam menumbuhkan kesatuan di tengah keberagaman. Melalui pengalaman bersama—baik itu makanan, tarian, bahasa, maupun warisan—siswa diajarkan untuk merayakan perbedaan dan menemukan kekuatan dalam kesamaan.
Dari lantunan dikir barat hingga irama kompang, dari baju kurung berwarna-warni hingga tarian tradisional India, Unity Day menjadi pengingat kuat bahwa meski budaya kita berbeda, semangat persatuan menyatukan kita semua.

Di tengah dunia global yang bergerak cepat saat ini, WMSKLI tampil menonjol sebagai sekolah yang mendidik bukan hanya untuk sukses, tetapi juga untuk memberikan dampak bermakna. Di sini, siswa dibina untuk memimpin dengan empati, berakar pada warisan budaya, dan menghormati sesama.
Unity Day menangkap visi ini dengan indah. Ia mengingatkan semua orang bahwa menjadi bagian dari komunitas internasional bukan berarti meninggalkan akar budaya, tetapi memeluknya dan menggunakannya untuk membentuk dunia yang lebih terhubung dan penuh kasih.

Keterangan Foto: Dentuman meriah dari 24 Festive Drums menggema, menyatukan hadirin dalam kekaguman. Sebuah pertunjukan kuat penuh tradisi, kerja sama tim, dan semangat Malaysia.
Recent Comments