NAIROBI, KENYA – Media OutReach Newswire – Panel 54 adalah podcast mingguan baru yang berani dan mendefinisikan ulang cara Afrika menceritakan kisahnya. Diproduksi oleh Commex Africa dan E&C Talent, serta dipandu oleh jurnalis veteran Waweru Njoroge (Kenya) dan Ndu Okoh (Nigeria, berbasis di Kenya), acara ini menghadirkan kejelasan dan keterusterangan dalam percakapan mengenai kekuasaan, kebijakan, dan narasi yang terus berubah di benua tersebut.

Dalam lanskap media di mana isu-isu Afrika sering disaring melalui lensa luar atau disederhanakan menjadi headline, Panel 54 menyediakan platform di mana Afrika berbicara untuk dirinya sendiri dan kepada dunia. Acara ini menggabungkan debat di studio, suara dari masyarakat, dan dialog jujur antar pembawa acara. Panel 54 mengeksplorasi perjuangan kekuasaan, perdebatan publik, dan persimpangan budaya yang membentuk benua ini, dari Cape Town hingga Kairo, dari Lagos hingga Lamu.

“Kami tidak di sini untuk mengulang apa yang sedang tren. Kami di sini untuk menanyakan apa yang benar. Tujuan kami adalah menempatkan pemikiran Afrika di pusat dialog global,”, kata co-host Ndu Okoh, dalam rilisnya, Senin (28/7/2025).

Sorotan Debut: H.E. John Agyekum Kufuor – The Gentle Giant Speaks

Untuk episode perdana berdurasi dua bagian, Panel 54 berangkat ke Accra untuk wawancara mendalam dengan Yang Mulia John Agyekum Kufuor, mantan Presiden Ghana (2001–2009) dan mantan Ketua ECOWAS, yang dikenal luas sebagai salah satu negarawan senior Afrika.

Pada usia 86 tahun, Kufuor tetap tajam, penuh semangat, dan sangat berkomitmen pada masa depan Afrika. Dalam percakapan langka ini, ia mengeluarkan seruan kepada para pemuda Afrika:

“Pemuda masa kini lebih pintar daripada ayah mereka. Afrika terlalu muda untuk mati. Afrika harus dipenuhi dengan harapan besar. Tolong anak muda, teruslah menuntut ilmu. Belajar. Dan tetap berpikiran terbuka supaya kalian bisa merenungkan setiap persoalan.”

Ia berbicara secara jujur mengenai pentingnya demokrasi:

“Orang-orang harus yang memilih pemimpin mereka. Mereka harus menentukan pemimpin mereka dan menggunakan kotak suara.”

Kufuor juga memperingatkan bahaya dunia multipolar bagi Afrika jika benua ini gagal membina kepemimpinan yang visioner dan berpendidikan:

“Kita butuh pemimpin yang pintar dan berpendidikan, bukan preman berpakaian jas atau seragam militer, yang mampu menavigasi kompleksitas global tanpa menjadi pion dalam persaingan kekuatan besar,”.

Dalam diskusi tersebut, Kufuor merefleksikan:

  • Bahaya penambangan emas ilegal (galamsey) di Ghana, yang disebutnya sebagai “ancaman”
  • Pentingnya teknologi digital dalam mendorong integrasi Pan-Afrika
  • Perannya dalam mediasi proses perdamaian di Côte d’Ivoire dan Liberia
  • Warisannya dalam reformasi pendidikan dan pengembangan kesehatan di Ghana
  • Pentingnya kemitraan keamanan strategis dengan Amerika Serikat dan negara lain, yang dijalankan dengan cara yang memperkuat kedaulatan Afrika, bukan melemahkannya

Tentang Pan-Afrikanisme, ia menegaskan: “Itu adalah suatu keharusan yang harus diwujudkan. Mungkin terkesan idealis pada masa Nkrumah, tetapi hari ini, melalui teknologi dan digitalisasi, persatuan Afrika menjadi lebih mungkin dari sebelumnya.”

Dengarkan, Tonton, dan Ikuti Percakapannya

Panel 54 kini tersedia di YouTube, Spotify, Apple Podcasts, dan semua platform utama. Pendengar dapat mengharapkan wawasan mendalam, percakapan autentik, dan partisipasi audiens yang hidup melalui sesi tanya jawab langsung, polling, dan konten di balik layar.

Dengarkan wawancara lengkap bersama Presiden Kufuor di: https://linktr.ee/panel54pod

Ikuti @panel54podcast di YouTube, Instagram, X (Twitter), dan TikTok.

Tentang Para Pembawa Acara

  • Waweru Njoroge – Editor politik berpengalaman asal Kenya, ahli strategi media, dan pemimpin ruang redaksi dengan pengalaman lebih dari 20 tahun.
  • Ndu Okoh – Jurnalis kelahiran Nigeria yang berbasis di Kenya serta komentator budaya.

Bersama-sama, mereka menghadirkan kejelasan, kedalaman, dan urgensi dalam percakapan paling penting yang membentuk masa depan Afrika.