CHANGSHA, TIONGKOK – Media OutReach Newswire – Pada tanggal 8 Juli, pameran bertajuk “Encountering Pompeii: The Eternal City” resmi dibuka di Ruang Pameran Khusus 1 Museum Hunan. Pameran ini diselenggarakan bersama oleh Museum Hunan, Museum Arkeologi Nasional Napoli, Museum Arkeologi Campi Flegrei di Kastil Baia, dan Departemen Koleksi Universitas Napoli “Federico II”, dengan dukungan penyelenggaraan dari Beijing Shengxuan Cultural Group Co., Ltd.

Direktur Museum Hunan, Duan Xiaoming, dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa tahun ini menandai 55 tahun hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Italia. Pameran ini menjadi lanjutan dari kerja sama yang erat antara Museum Hunan dan institusi budaya Italia sebelumnya, seperti: “The Trans-Cultural Exchanges and Interactions Between Italy and China From the 13th Century to 16th Century” (2017), “Ancient Egyptian Finds Exhibition” (2018), dan “She Walks in Beauty: Women of the Han Dynasty and Roman Empire” (2024).
Kolaborasi ini mencerminkan hubungan erat dalam pelestarian warisan budaya dan pertukaran budaya antar kedua negara.
Pameran ini mengangkat kota kuno Pompeii di Italia, yang tertimbun dan terawetkan akibat letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 M. Sebelumnya, Pompeii adalah pusat perdagangan Mediterania yang berkembang pesat. Kota ini pertama kali dihuni oleh suku Oscan pada abad ke-8 SM, kemudian bersekutu dengan kota-kota Yunani, dan akhirnya menjadi kota metropolitan Romawi yang makmur. UNESCO menyebut Pompeii sebagai “situs arkeologi satu-satunya yang menawarkan gambaran lengkap tentang sebuah kota Romawi kuno.”
Pameran ini menampilkan lebih dari 130 artefak asli dari Italia, banyak di antaranya merupakan debut pertamanya di Hunan, bahkan di Tiongkok. Koleksi tersebut mencakup lukisan dinding (fresco), patung, artefak perunggu, hingga perhiasan emas. Semua ditata berdampingan dengan reka ulang suasana Pompeii, menggambarkan kejayaan kota tersebut, kehidupan sehari-hari penduduknya, dan budaya seni yang tinggi.
Pameran dibagi menjadi empat bagian utama: “Peradaban yang Hilang: Kota yang Membeku oleh Waktu”, “Tempat Terbaik di Dunia: Pompeii dan Sekitarnya”, “Kisah Kota Kuno: Kehidupan Penduduk Pompeii”, dan “Tragedi Gunung Berapi: Kekaguman dan Cinta yang Abadi”.
Sebagai penutup, disediakan ruang immersive yang dilengkapi dengan proyeksi multi-saluran dan efek 3D, yang mengajak pengunjung mengalami suasana Pompeii secara langsung dan merenungi kefanaan hidup di tengah bencana.
Pada hari pembukaan, museum juga mengadakan pertunjukan sulih suara langsung serta kuliah akademik dari pakar Italia, menambah dimensi edukatif dari acara ini.
Pameran akan berlangsung hingga 2 November mendatang.
Recent Comments