KAIRO, MESIR – Media OutReach Newswire – Pembuat kebijakan dan regulator di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) berisiko kehilangan potensi pertumbuhan ekonomi besar yang didorong oleh teknologi mobile jika reformasi kebijakan mendesak tidak segera dilakukan, menurut laporan terbaru GSMA yang dipresentasikan hari ini dalam forum tingkat tinggi CxO dan diskusi kebijakan yang diselenggarakan oleh Vodafone Mesir di Kairo.
Laporan berjudul Igniting Mobile Investment in MENA ini menyoroti kesiapan negara-negara di kawasan untuk meningkatkan dan memperluas jaringan mobile mereka. Laporan ini mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan utama dalam kebijakan saat ini, serta menawarkan ide-ide praktis untuk membuka lebih banyak investasi dan memperluas akses mobile bagi semua orang.
Dengan sektor mobile diproyeksikan akan berkontribusi lebih dari USD 200 miliar terhadap PDB kawasan MENA pada tahun 2030, taruhannya sangat tinggi. Namun, laporan tersebut menemukan bahwa lingkungan regulasi yang usang, termasuk pengelolaan lisensi yang terfragmentasi dan tingginya pajak sektor spesifik, menghambat investasi yang diperlukan untuk memperluas dan memodernisasi jaringan. Sementara itu, lebih dari 250 juta orang tetap offline meskipun berada dalam jangkauan jaringan, menyoroti kebutuhan mendesak akan kebijakan yang mendukung perluasan infrastruktur dan inklusi digital yang bermakna.
“Pemerintah di kawasan MENA telah menetapkan tujuan transformasi digital yang ambisius, namun iklim investasinya masih tertinggal. Laporan ini memberikan peta jalan yang jelas untuk reformasi, memungkinkan sektor mobile menghadirkan konektivitas, layanan, dan pertumbuhan ekonomi yang sangat diandalkan oleh masyarakat di seluruh kawasan,” tutur awad Abbassi, Kepala GSMA MENA, dalam rilis, Senin (28/6/2025).
Di pusat laporan ini adalah Infrastructure Policy Readiness Framework, alat diagnostik yang dikembangkan oleh GSMA untuk membantu pembuat kebijakan menilai kesiapan investasi dari lingkungan regulasi mereka. Laporan ini mengevaluasi kondisi investasi mobile di 13 pasar MENA dan mengungkap tantangan umum seperti:
- Model lisensi yang membatasi dan durasi lisensi spektrum yang terlalu pendek
- Pajak sektor spesifik yang tinggi dan mengganggu
- Keterlambatan persetujuan dalam pembangunan infrastruktur
- Kurangnya kerangka kerja pendukung untuk berbagi jaringan
- Keterbatasan dalam pengaturan aliran data lintas negara dan inovasi
Lima Prioritas Reformasi untuk Membuka Investasi Mobile
GSMA mengidentifikasi lima prioritas kebijakan utama untuk memperbaiki iklim investasi dan mempercepat pembangunan jaringan:
- Modernisasi kerangka kerja perizinan untuk memungkinkan netralitas teknologi dan memperpanjang durasi lisensi spektrum guna memberikan kejelasan dan mengurangi risiko bagi investor
- Kebijakan pajak yang adil dan ramah investasi untuk mendorong pembangunan infrastruktur
- Kerangka kerja pendukung untuk berbagi infrastruktur guna menurunkan biaya dan memperluas cakupan di wilayah pedesaan
- Dinamika pasar yang kompetitif dan terbuka untuk memungkinkan investasi yang efisien dan meningkatkan pilihan konsumen
- Regulasi yang mendukung inovasi dan teknologi baru, seperti 5G, AI, dan komputasi awan
“Ini adalah langkah-langkah praktis dan dapat dicapai yang akan memberikan manfaat jangka panjang. Ini bukan hanya tentang membangun jaringan, ini tentang menciptakan peluang bagi masyarakat, komunitas, dan perekonomian di seluruh kawasan. Dengan kebijakan yang tepat, pemerintah dapat mendorong inovasi, menciptakan lapangan kerja, mengurangi kesenjangan, dan memberdayakan jutaan orang untuk merasakan manfaat era digital,” ungka Michaela Angonius, Kepala Kebijakan dan Regulasi GSMA.
Komitmen Bersama untuk Kemajuan
Laporan ini dipresentasikan dalam GSMA MENA CxO Roundtable, yang mempertemukan pejabat pemerintah senior dan pemimpin industri. Acara ini menyoroti meningkatnya momentum untuk kolaborasi kebijakan yang lebih erat di kawasan, serta pentingnya menjembatani kesenjangan antara ambisi dan aksi nyata, dengan menekankan bahwa kolaborasi sektor publik dan swasta sangat penting untuk keberhasilan transformasi digital di kawasan.
“Sektor telekomunikasi adalah fondasi pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital, menawarkan peluang besar untuk mendorong inovasi dan menghubungkan komunitas. Di Vodafone Mesir, kami berkomitmen untuk memanfaatkan keahlian kami, termasuk pengalaman 5G di 49 pasar Vodafone, untuk mengatasi tantangan terbesar di kawasan ini. Dengan bekerja sama dengan operator MENA dan GSMA, kami ingin mendorong reformasi kebijakan yang berarti dan menciptakan lingkungan regulasi yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan di seluruh kawasan,” jelas Ayman Essam, Direktur Urusan Eksternal dan Hukum Vodafone Mesir.
GSMA kini menyerukan kepada pemerintah di seluruh kawasan untuk mengadopsi rekomendasi laporan ini dan memperdalam keterlibatan dengan para pemangku kepentingan industri mobile guna mewujudkan ambisi digital bersama.
Recent Comments