HONG KONG SAR – Media OutReach Newswire – Sejak ChatGPT memicu kegilaan kecerdasan buatan (AI) global pada bulan Desember 2022, industri AI terus menarik perhatian pasar, dan antusiasme investasi terus meningkat dalam dua tahun terakhir.
Namun, bagi sebagian besar orang, masa depan AI masih belum jelas. Terlepas dari keunggulannya, masih ada pertanyaan tentang evolusi teknologi dan dampaknya terhadap pasar dan investor. Untuk mengatasi ketidakpastian ini, laporan Prospek Ekonomi Kuartal I 2025 terbaru dari VT Markets memberikan analisis mendalam tentang valuasi pasar AI, kematangan teknologi, dan sentimen investor, serta wawasan ke depan tentang perkembangannya.
Saham-saham teknologi memimpin, saham-saham AS terus menunjukkan kinerja yang kuat
Pada tahun 2024, kinerja pasar saham AS kembali menggemparkan pasar. Dengan sektor teknologi sebagai intinya, tiga indeks saham utama AS semuanya mencapai rekor tertinggi. Per 25 Desember, indeks Nasdaq telah meningkat sebesar 35,66% year to date. Meski lebih rendah dibandingkan kenaikan tahun lalu sebesar 43,4%, hal ini tetap menyoroti momentum pertumbuhan yang kuat pada saham-saham teknologi. Sedangkan S&P 500 dan Dow Jones masing-masing menguat 27,35% dan 14,8%.
Diantaranya, sektor teknologi berbasis AI sekali lagi mengkonsolidasikan dominasi pasarnya. Keberhasilan ChatGPT menandai pertumbuhan pesat potensi teknologi AI, namun gelembung penilaian dan keraguan pasar yang menyertainya tidak dapat diabaikan.
Tiga kekhawatiran utama yang tersembunyi tentang ledakan AI
Meskipun teknologi AI telah menarik banyak perhatian, kekhawatiran pasar terhadap gelembung teknologi AI juga meningkat. Tiga faktor utama berikut ini menjadi sumber kegelisahan di pasar saat ini:
Overvaluation:
Harga saham perusahaan terkemuka di bidang AI meroket. Ambil contoh Nvidia, harga sahamnya telah melonjak dari USD15 pada awal tahun 2023 menjadi USD140 saat ini, meningkat lebih dari 9 kali lipat, dan nilai pasarnya telah melampaui USD3 triliun, kedua setelah Apple. Pada saat yang sama, nilai pasar perusahaan yang terkait dengan AI umumnya melebihi profitabilitas sebenarnya. Seperti yang diukur dengan “Indikator Buffett”, tingkat penilaian pasar saham AS saat ini mendekati kondisi sebelum gelembung Internet pada tahun 2000.
Komersialisasi teknologi menghadapi tantangan:
Meskipun teknologi AI telah mengalami kemajuan yang signifikan, jalan dari eksperimen menuju komersialisasi masih panjang. Saat ini, pelatihan model AI skala besar memerlukan dana, daya komputasi, dan dukungan energi dalam jumlah besar, sehingga memberikan tekanan biaya operasional yang besar pada perusahaan.
Sentimen pasar dan FOMO:
Seiring masuknya investor, sentimen pasar didominasi oleh FOMO (fear of missing out). Masuknya modal skala besar ke bidang AI telah menjadikan ledakan investasi ini lebih seperti sebuah kompetisi, yang semakin memperburuk risiko gelembung.
Terobosan teknologi menentukan apakah AI akan memicu gelombang kedua
Kemajuan setiap putaran revolusi teknologi tidak terlepas dari perkembangan perangkat keras. Melihat ke masa lalu, GPU A100 dan H100 Nvidia telah menjadi pendukung penting untuk mempromosikan teknologi AI generatif seperti ChatGPT. Namun, kunci apakah industri AI akan mengantarkan wabah gelombang kedua terletak pada inovasi perangkat lunak dan terobosan di tingkat aplikasi.
Meskipun AI generatif saat ini menghadapi hambatan teknis, kinerja rasional raksasa teknologi dalam penyebaran modal telah menambah kepercayaan pasar. Dibandingkan dengan gelembung Internet pada tahun 2000, investasi AI saat ini lebih fokus pada nilai jangka panjang, yang berarti penurunan laba jangka pendek mungkin tidak memicu kepanikan pasar dalam skala besar.
Potensi AI dalam jangka panjang tidak dapat diabaikan
Tim peneliti VT Markets menunjukkan bahwa meskipun industri AI masih harus menghadapi masalah seperti bubble dan investasi yang terlalu panas dalam jangka pendek, dalam jangka panjang, potensi industrinya patut dinantikan. Seiring dengan meningkatnya permintaan perangkat keras dan teknologi perangkat lunak yang terus melakukan terobosan, AI diperkirakan akan terus mengubah ekosistem industri global.
Melalui kombinasi terobosan teknologi dan strategi investasi yang terukur, sektor AI diharapkan dapat mempertahankan momentumnya dan membentuk kembali industri di seluruh dunia.
https://www.linkedin.com/company/89310903/admin/feed/posts
Recent Comments