HONG KONG, CHINA – Media OutReach – Survei regional yang dilakukan oleh CPA Australia tentang penggunaan teknologi keuangan (FinTech) oleh perusahaan, mengungkapkan, hadirnya FinTech telah memberikan banyak manfaat bagi perusahaan di Hong Kong, diantaranya meningkatkan efisiensi bisnis, menghemat biaya, dan meningkatkan pengalaman pelanggan.

Survei ini dilakukan oleh CPA Australia antara 23 Juni dan 14 Juli 2020. Sebanyak 573 tanggapan diterima dari profesional keuangan dan akuntansi di Hong Kong, China Daratan, Malaysia dan Singapura, dengan 154 responden berasal dari Hongkong.

Survei menunjukkan bahwa hingga 84% perwakilan bisnis Hong Kong meminta bisnis mereka untuk menggunakan setidaknya satu produk atau layanan FinTech dalam 12 bulan ke depan, meningkat 67% dalam 12 bulan terakhir.

“Ketika kondisi bisnis diterpa kesulitan, Faktanya banyak perusahaan besar di Hong Kong menggunakan FinTech, bahkan diperkirakan akan semakin banyak lagi yang yang menggunakan FinTech dalam 12 bulan ke depan, hal tersebut dipandang sebagai pertanda positif. Teknologi tersebut dianggap dapat meningkatkan efisiensi dan pengalaman pelanggan, keduanya merupakan elemen penting untuk pertumbuhan bisnis,” terang Anthony Lau, Presiden CPA Australia Divisi Greater China, Kamis (6/08/2020).

Survei tersebut juga mnenunjukkan, Pembayaran seluler/dompet digital telah terbukti menjadi produk atau layanan FinTech paling populer bai perusahaan di Hong Kong, 40% bisnis yang disurvei menyatakan penggunaan teknologi ini terus meningkat, disusul oleh bank virtual (18%) dan robot konsultan/chatbots (juga 18%). Selama 12 bulan ke depan, 59% bisnis Hong Kong berharap untuk menggunakan FinTech, diikuti oleh perbankan virtual (26%) dan teknologi manajemen aset (16%).

Menurut survei, sejumlah 63% bisnis di Hong Kong memiliki keuntungan lebih tinggi pada 2019 karena mempertahankan atau meningkatkan penggunaan pembayaran seluler atau dompet digital dalam 12 bulan terakhir.

“Saya tidak kaget bahwa teknologi FinTech bidang pembayaran seluler merupakan yang paling banyak diadopsi oleh perusahaan Hong Kong di antara empat pasar yang disurvei. Menurut pengamatan saya, pandemi COVID-19 telah mendorong pergeseran ke perdagangan tanpa kontak dan teknologi pembayaran baru adalah kuncinya,” tutur Anthony.

Terkait dampak yang ditimbulkan FinTech di kawasan Greater Bay Area, semua responden mengatakan bahwa FinTech lebih cenderung menciptakan lebih banyak peluang bisnis untuk sektor jasa keuangan dan teknologi, dan meningkatkan arus modal. Selain itu, hasil survei juga menunjukkan bahwa perusahaan di China daratan lebih cenderung menggunakan teknologi pembayaran seluler, robot konsultasi / chatbots, dan teknologi manajemen aset.

Marcellus Wong FCPA, Kepala Komite Greater Bay Area dari CPA Australia Greater Bay Area, menambahkan, Greater Bay Area memberikan peluang besar bagi bisnis Hong Kong untuk menjalin kemitraan dengan perusahaan di China daratan untuk memperkuat kerja sama, “Adopsi produk dan layanan FinTech ini, serta inovasi lebih lanjut, meningkatkan posisi Hong Kong sebagai hub FinTech internasional,” katanya.

Namun, Anthony Lau memperingatkan agar selalu berhati-hati, “FinTech bukannya tanpa tantangan. FinTech perlu mengatasi masalah bisnis tentang keamanan siber dan privasi data, jika mereka ingin mencapai tingkat adopsi yang lebih tinggi dalam komunitas bisnis,” tutupnya.