SINGAPURA – Media OutReach – Untuk mengoptimalkan rantai suplai katering, barang dagangan dan persediaan di seluruh jaringan penerbangan mereka, SATS Ltd (SATS), penyedia solusi gateway dan makanan terkemuka di Asia secara resmi telah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) dengan DHL Supply Chain (DHL), pemimpin global dalam industri logistik.

Dijelaskan oleh Kerry Mok, Wakil Presiden Eksekutif, Solusi Makanan untuk SATS, dalam keterangannya Jumat (13/09/2019), saat ini pihaknya sedang mengembangkan visi untuk menyediakan makanan dan menghubungkan Asia melalui rantai pasokan digital terintegrasi, untuk menyediakan pelanggan kami solusi ujung ke ujung tanpa batas bagi kebutuhan mereka yang terus berkembang.

“Kemitraan SATS dengan DHL memperluas jangkauan global kami melalui 3PL yang andal, memungkinkan kami untuk bermitra dengan maskapai penerbangan di seluruh jaringan penerbangan mereka,” ucapnya.

Menggabungkan kekuatan DHL dalam solusi logistik pihak ketiga (3PL) dengan kuliner berskala besar, pengadaan, dan keahlian last mile SATS, solusi baru ini akan membantu maskapai untuk meningkatkan pengalaman penumpang dengan berbagai penawaran dan fasilitas makanan dan minuman otentik.

Solusi terintegrasi yang komprehensif mencakup perencanaan permintaan, penyesuaian menu dan perencanaan, hingga konsultasi rantai pasokan dan reverse logistik, atau lebih dikenal dengan aktivitas pengelolaan barang yang tidak lagi digunakan oleh konsumen atau barang yang berupa return dari partner dalam supply chain untuk dikembalikan ke titik semula. Dengan visibilitas ujung ke ujung, maskapai penerbangan akan dapat mencapai konsistensi yang lebih tinggi, manajemen inventaris yang lebih baik, pengurangan limbah dan wawasan pelanggan yang lebih besar.

Kedua perusahaan telah mengidentifikasi India, Singapura, Thailand, dan Vietnam sebagai pasar fokus untuk kemitraan ini.

Terry Ryan, Chief Executive Officer, DHL Supply Chain Asia Pacific, mengatakan, DHL telah menyediakan berbagai solusi pengubah permainan untuk maskapai penerbangan di seluruh dunia, mulai dari perencanaan inventaris dan perkiraan menggunakan analitik data besar hingga menghasilkan pendapatan dari limbah makanan.

“Kerja sama dengan SATS membuat kami bahagia, dan berharap untuk meluncurkan solusi baru yang belum dilihat industri penerbangan,” tutupnya.