SINGAPURA – Media OutReach – Penelitian terbaru yang diluncurkan oleh Ruder Finn, yaitu salah satu agen komunikasi swasta terbesar di dunia, mengungkapkan bahwa terlepas dari pendapat umum video adalah raja, ternyata sebesar 52 persen konsumen di Asia Tenggara lebih suka membaca konten daripada menontonnya. Dan mayoritas dari mereka, sebesar 70 persen mengatakan lebih suka konten yang “dapat dicerna”, sehingga merek akan terus kembali untuk mencarai informasi selanjutnya. Selain itu, 78 persen konsumen di Asia Tenggara lebih suka mengonsumsi konten “faktual” dari pada konten “emosional”.

Penelitian yang diungkapkan Ruder Finn “Entertain Me. Inform Me. Inspire Me. Feed Me: Bagaimana Memuaskan Konsumen Asia Tenggara Dengan Konten Anda” mengambil sample pertanyaan dari 1.648 orang di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam, penelitian ini menawarkan wawasan mendalam tentang apa yang disukai, dikonsumsi, dibagikan, dan diyakini konsumen sehubungan dengan konten online untuk orang-orang di Asia Tenggara.

Kabar baiknya untuk pembuat konten merek karena 63 persen konsumen konten yang disurvei mengatakan mereka melakukan pembelian produk yang tidak terencana yang dimotivasi oleh konten online. Tiga alasan utama konsumen dipengaruhi untuk melakukan pembelian: 1) konten menawarkan insentif atau promosi, 2) konten itu menarik secara visual, dan 3) konten memberikan informasi rinci tentang produk atau layanan.

Konsumen sangat menyukai konten, karena 59 persen meminta lebih banyak konten yang menyediakan hiburan, dimana 52 persen dari mereka menginginkan lebih banyak konten yang menginformasikan dan mendidik, dan 40 persen menginginkan lebih banyak bantuan dan saran. Selain itu, 63 persen lebih memilih konten dari merek internasional daripada konten dari merek lokal (tergantung negara). Juga, 69 persen konsumen menginginkan konten merek menjadi lebih “jujur” dan “nyata.”

Dikatakan oleh Martin Alintuck, direktur pelaksana Asia Tenggara untuk Ruder Finn, dalam keterangan resminya, Kamis (12/09/2019), secara pasti konsumen di Asia Tenggara, setidaknya dari enam negara yang disurvei, sangat terbuka untuk tertarik dan termotivasi oleh konten merek, Perusahaan harus percaya diri untuk membuat label konten mereka dengan merek mereka sendiri. Pekerjaan yang harus dilakukan oleh merek berkisar seputar memastikan konten mereka menciptakan persepsi kepada konsumen tentang keaslian, kejujuran, dan kenyataan dari produk mereka.

“Penelitian memberi jalan bagi merek untuk mencapai keseimbangan antara menarik bagi kebutuhan emosional konsumen, namun di saat yang sama juga berbagi informasi yang relevan untuk mempengaruhi keputusan pembelian, di sisi lain, konsumen tampaknya menginginkan cerita atau aliran konten yang berkelanjutan yang membawa mereka kembali ke informasi dan tempat yang sudah dikenal. Dan mereka sangat terbuka untuk tidak hanya menonton konten tetapi juga membacanya,” ulas Alintuck.

Penelitian Ruder Finn mengidentifikasi 10 preferensi teratas untuk konten di enam negara Asia Tenggara. Ini termasuk, dalam urutan preferensi, konten, yaitu: 1) menghibur atau menyenangkan, 2) mengajarkan sesuatu yang baru, 3) adalah topik yang menarik bagi konsumen, 4) selalu up-to-date dan membuat konsumen mendapat informasi, 5) Konten yang dapat dipercaya, 6) secara visual menarik, 7) adalah bagian dari cerita yang berkembang, 8) Insentif konsumen, 9) menawarkan penjualan atau promosi dan 10) membuat konsumen merasa seperti mereka adalah bagian dari komunitas.

Ruder Finn mengambil parsisipasi sebanyak 1.648 responden dalam penelitian melalui survei online. denga kategori Responden berusia dari 18 hingga 35 tahun dan campuran laki-laki (49 persen) dan perempuan (51 persen). Responden sebagian besar adalah karyawan penuh waktu (70 persen). Untuk mengetahui lebih banyak tentang kebiasaan, preferensi, dan harapan konten Asia Tenggara, Silahkan Kunjungi www.ruderfinnsea.com/research untuk mengunduh “Entertain Me. Inform Me. Inspire Me. Feed Me: Bagaimana Memuaskan Konsumen Asia Tenggara Dengan Konten Anda”.