SINGAPURA – Media OutReach – PTT Exploration and Production Public Company Limited atau PTTEP, perusahaan eksplorasi dan produksi (E&P) terkemuka Thailand, sukses meraih Asia Responsible Enterprise Awards 2020 (AREA), berkat kesuksesannya dalam menerapkan projek Restorasi Hutan di Taman Sri Nakhon Khuean Khan (Bang Kachao).

Di bawah inisiatif Yang Mulia Putri Maha Chakri Sirindhorn, bersama dengan Departemen Kehutanan Kerajaan, dan Universitas Kasetsart, sejak 2013 PTTEP memulai proyek Restorasi Hutan untuk Pembelajaran Ramah Lingkungan di Bang Kachao, kawasan ini dikenal sebagai paru-paru hijau Bangkok karena udaranya yang segar dan bersih, berlokasi di selatan Bangkok di Provinsi Samut Prakan.

Bang Kachao memiliki karakter yang unik dan keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi. Proyek restorasi menekankan pada karakter ekologi Bang Kachao dan prinsip kelestarian dengan tujuan untuk menciptakan hutan dengan struktur hutan yang terdiversifikasi dan pengelolaan hutan yang lestari secara ekologis, serta, membangun jaringan pembelajaran lingkungan dan melanjutkan upaya konservasi yang akan menjaga “paru-paru hijau” ini bagi masyarakat Bangkok dan provinsi sekitarnya.

PTTEP menetapkan kerangka kerja untuk melaksanakan inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) secara global dalam empat tema, yaitu Kebutuhan Dasar, Pendidikan, Lingkungan dan Kebudayaan. Restorasi Hutan untuk Pembelajaran Ramah Lingkungan di Proyek Taman Sri Nakhon Khuean Khan adalah salah satu proyek utama PTTEP untuk melestarikan lingkungan yang mencerminkan komitmen PTTEP terhadap keberlanjutan bisnis di mana ekonomi, faktor lingkungan, dan sosial terintegrasi. Proyek ini dimulai di bawah proses perencanaan strategis termasuk Analisis Pemangku Kepentingan, Pengembangan Proyek Strategis, Pelaksanaan dan Pemantauan dan Evaluasi.

Menyadari bahwa kesuksesan proyek menuntut kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan, PTTEP telah melibatkan beberapa pihak terkait termasuk Chaipattana Foundation, Office of Royal Projects, Royal Forest Department, Fakultas Kehutanan Universitas Kasetsart, Otoritas Lokal, Komunitas dan Institusi Akademik Lokal. Selama 7 tahun terakhir sejak 2013, program tersebut telah memberikan dampak bagi masyarakat luas. Dalam hal Dampak Lingkungan, proyek ini telah membantu menciptakan hutan dengan struktur hutan yang terdiversifikasi dan pengelolaan hutan yang lestari secara ekologis, serta membangun jaringan pembelajaran lingkungan.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 oleh Organisasi Manajemen Gas Rumah Kaca Thailand dan Fakultas Kehutanan, Universitas Kasetsart, menunjukkan bahwa ruang hijau di Bang Kachao dapat menyerap rata-rata 6.000 ton karbon dioksida setiap tahun dan menghasilkan enam juta ton oksigen per hari untuk kota berpenduduk tujuh juta orang. Studi penelitian ekologi yang dilakukan Universitas Kasetsart selama 2014-2019 menunjukkan bahwa taman seluas 23,68 hektar itu menyerap 1.360 ton karbondioksida.

Restorasi hutan seluas 6,4 hektar yang terdiri dari tiga sistem ekologi, proyek telah menanam 16.700 pohon dengan 54 spesies sehingga terjadi peningkatan jumlah spesies pohon dari 90 spesies pada tahun 2014 menjadi 126 spesies pada tahun 2019 atau meningkat 40%. Dampak langsung dari restorasi hutan di Taman Sri Nakhon Khuean Khan, penelitian juga menunjukkan peningkatan jumlah spesies satwa liar dari 29 spesies pada tahun 2014 menjadi 38 spesies satwa liar atau meningkat 31%, ditambah lebih dari 100 spesies burung atau meningkat 40% terhitung sekitar 10% dari semua spesies burung di Thailand. Hingga saat ini, 360 pemuda telah berpartisipasi dalam program “Youth Guide Volunteering” yang membantu meningkatkan kesadaran tentang pelestarian lingkungan di kalangan generasi muda.

Dari segi dampak ekonomi, survei menunjukkan peningkatan jumlah pengunjung dari 50.000 pengunjung pada 2013 menjadi 400.000 pengunjung pada 2019. Hingga saat ini, terdapat lebih dari 1.000 pengunjung difabel. Terkait hal itu, proyek ini membantu meningkatkan pendapatan rata-rata masyarakat lokal dari 285.575 THB atau 9.200 USD per tahun sebelum 2013 menjadi 333.473 THB atau 10.760 USD THB per tahun pada 2018 atau meningkat 17%. Dalam kaitannya dengan dampak sosial, proyek ini telah membantu mempromosikan konsep “Desain Ramah” di Thailand untuk menciptakan ruang kelas alam yang dapat digunakan oleh semua orang, tanpa melihat usia atau kemampuan mereka yang telah menjadi teladan bagi orang lain.

PTTEP akan terus berkarya dengan konsep “Natural Classroom” dengan mengaplikasikan basis pengetahuan keanekaragaman hayati dan serapan karbon pada restorasi hutan seluas 23,68 hektar untuk menyempurnakan rambu-rambu interpretatif, serta pembuatan media pembelajaran digital dan pembuatan proyek penelitian untuk menciptakan inovasi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan untuk pelaksanaan praktis di daerah.

Selain itu, ada rencana perbaikan gedung untuk mengakomodasi peningkatan jumlah pengunjung berdasarkan konsep “Desain Ramah” yang mempertimbangkan semua jenis pengunjung. Untuk meningkatkan kesadaran, PTTEP akan terus memperluas jaringan pemuda untuk konservasi, mengatur kegiatan relawan untuk staf PTTEP, dan mempromosikan kegiatan pariwisata dengan bekerja sama dengan jaringan masyarakat lokal untuk meningkatkan pendapatan dan mempublikasikan proyek.

Asia Responsible Enterprise Awards 2020 tahun ini telah mengakui sebanyak 81 projek dan pemimpin bisnis di seluruh Asia, meningkat 27% dari tahun lalu. AREA secara luas dianggap sebagai standar emas untuk CSR dan praktik keberlanjutan, upacara penghargaan tahun ini diselenggarakan secara virtual karena krisis kesehatan global pandemi Covid-19. Mereka yang telah menerima penghargaan ini telah menunjukkan dedikasi berkelanjutan pada praktik bisnis yang bertanggung jawab meskipun terjadi pandemi.

AREA diselenggarakan oleh Enterprise Asia, organisasi non-pemerintah terkemuka untuk kewirausahaan yang bertanggung jawab di Asia. Kriteria penghargaan tersebut yaitu Pemberdayaan Sosial, Investasi pada Manusia, Promosi Kesehatan, Kepemimpinan Hijau, Tata Kelola Perusahaan, Kepemimpinan Ekonomi Sirkuler, dan Kepemimpinan Bisnis yang Bertanggung Jawab.