NEW YORK, AS – Media OutReach Newswire – Sebuah tim dari Monash University Malaysia berhasil memenangkan edisi keempat kompetisi Universities for Goal 13, sebuah tantangan global yang diselenggarakan oleh United Nations Sustainable Development Solutions Network (SDSN) bekerja sama dengan Siemens Energy.

Proyek pemenang berjudul “Mengubah Alga Menjadi Masa Depan Industri Bersih” menunjukkan bagaimana mikroalga dapat digunakan untuk menangkap emisi karbon dioksida dari sumber industri sekaligus menghasilkan produk bernilai tinggi untuk sektor pangan, energi, dan farmasi. Menampilkan tingkat inovasi yang kuat, kelayakan tinggi, serta selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDGs), proyek ini dianugerahi penghargaan pada Pertemuan Dewan Kepemimpinan SDSN ke-25 yang berlangsung bersamaan dengan Sidang Umum PBB ke-80 di New York.
Dipimpin oleh Associate Professor Saman Ilankoon dari School of Engineering, tim ini terdiri dari mahasiswa doktoral Shafeeq Ahmed Syed Ali dan Manuja Dayanath (School of Engineering), serta Lourdes Loh Ye Shing (Morgan) dari School of Business. Proposal mereka berhasil mengungguli finalis dari universitas-universitas ternama lainnya, seperti University College London, University of Hamburg, dan Tsinghua University.
Untuk mencapai target net-zero pada tahun 2050, negara berkembang membutuhkan teknologi penangkap karbon yang efektif sekaligus terjangkau. Konsep tim ini berfokus pada penggunaan fotobioreaktor mikroalga untuk menangkap dan mengubah karbon dioksida dari gas buangan industri menjadi biomassa yang bernilai. Dalam studi percontohan yang disimulasikan untuk mengukur biaya dan kinerja, sistem ini berhasil menangkap 8,5 ton karbon dioksida per tahun dan menghasilkan 5 ton biomassa, dengan masa pengembalian investasi (payback period) hanya dua tahun. Selain menangkap emisi, proses ini juga menghasilkan pigmen alami, biofertiliser, dan energi bersih, mendukung model ekonomi sirkular. Dengan potensinya untuk mendekarbonisasi kawasan industri dan megapolitan, proyek ini menjadi langkah signifikan menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Shafeeq Ahmed Syed Ali mengatakan bahwa partisipasi dalam kompetisi ini merupakan pengalaman yang revolusioner: “Kami bersyukur mendapat kesempatan untuk mewakili Monash University Malaysia dan Monash University di panggung global. Ini kemenangan besar bagi kami, hasil dari kerja keras lebih dari 10 bulan, di samping tanggung jawab kami dalam penelitian dan pengajaran,” tuturnya.
Menambahkan dari sudut pandangnya, Manuja Dayanath mengatakan: “Saya sangat senang karena ini merupakan bagian dari topik disertasi PhD saya, dan pengakuan ini semakin memperkuat dampak serta potensinya. Kemenangan ini memotivasi saya untuk melanjutkan riset saya dan memberikan kontribusi nyata bagi solusi perubahan iklim. Saya sangat berterima kasih kepada tim pembimbing saya: Associate Professor Saman Ilankoon, Professor Ir. Dr Chong Meng Nan, dan Dr Foo Su Chern atas bimbingan dan dukungan mereka sepanjang perjalanan ini.”
Rekan tim lainnya, Lourdes Loh Ye Shing, juga menyampaikan: “Sebagai seseorang yang berasal dari latar belakang non-teknik, saya sangat bersyukur bisa terlibat dalam pengalaman unik dan menarik ini. Pendampingan dari para ahli industri di Siemens Energy benar-benar membuka wawasan baru, memberi kami sudut pandang luar yang segar terhadap proyek kami. Ini memberi saya kesempatan untuk berkontribusi secara multidisipliner dan menunjukkan bahwa kolaborasi lintas bidang bisa diperkuat.”
Proyek pemenang ini juga merupakan bagian dari Centre for Net-Zero Technology (CNZT), sebuah pusat inovasi masa depan di Monash University Malaysia yang memelopori inovasi dan keunggulan dalam teknologi net-zero untuk kawasan ASEAN dan lebih luas lagi.
Associate Professor Saman Ilankoon menyatakan: “Kemenangan yang layak dan berdampak di tingkat global ini mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 13: Aksi Iklim, dan menjadi bukti atas kualitas pengajaran dan riset di Monash University Malaysia. Ini juga mencerminkan komitmen Monash terhadap visi Impact 2030, dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Saya mengapresiasi dukungan dari School of Engineering, Business, Science, serta CNZT dalam kolaborasi lintas fakultas ini.”
Kompetisi Universities for Goal 13 memberikan mahasiswa dari institusi anggota SDSN kesempatan untuk mendapatkan pendampingan dari para profesional Siemens Energy guna mengembangkan solusi praktis dan multidisipliner untuk aksi iklim. Tim pemenang akan menerima hadiah uang tunai sebesar USD 10.000 serta peluang jaringan internasional untuk mendorong kelanjutan proyek mereka.
Video presentasi proyek pemenang dapat diakses publik melalui kanal YouTube resmi SDSN di tautan berikut: https://www.youtube.com/watch?v=gaxl0pTM2pI
Recent Comments