SINGAPURA – Media OutReach – 22 Mei 2019 – Konferensi keempat Machine Translation (WMT19) yang digelar tahun 2019 ini, Microsoft Research Asia (MSRA) kembali menunjukkan keunggulannya di bidang keilmuan Terjemahan Mesin dengan memenangkan delapan dari sebelas tugas penerjemahan mesin yang dilakukan sebagai bagian dari tantangan, pada kompetisi tersebut secara keseluruhan ada sembilan belas kategori Machine Translation di WMT tahun ini.

Prestasi-prestasi yang diraih MSRA, diantaranya meraih posisi pertama dalam tugas Machine Translation untuk bahasa Cina-Inggris, Inggris-Finlandia, Bahasa Inggris-Jerman, Inggris-Lithuania, Prancis-Jerman, Jerman-Inggris, Jerman-Prancis dan Rusia-Inggris. Tiga tugas lain berada di urutan kedua dalam kategorinya masing-masing, termasuk Inggris-Kazakh, Finlandia-Inggris, dan Lithuania-Inggris.

WMT telah dikenal sebagai salah satu kompetisi terjemahan mesin terkemuka di dunia, WMT merupakan wadah bagi para peneliti terkemuka untuk menunjukkan solusi mereka, serta untuk memahami evolusi teknologi terjemahan mesin yang berkelanjutan. Sekarang di tahun ke-14, lebih dari 50 tim di seluruh dunia dari perusahaan teknologi, institusi akademik dan universitas terkemuka berpartisipasi dalam upaya untuk menunjukkan kemampuan terjemahan mesin mereka.

Tujuan penyelenggara menggelar iven ini untuk mengevaluasi teknik Machine Translation saat ini untuk bahasa selain bahasa Inggris, serta untuk menguji tantangan antara bahasa-bahasa Eropa, termasuk sumber daya yang rendah dan bahasa yang kaya secara morfologis.

Tie-Yan Liu, Asisten Direktur Pelaksana MSRA mengungkapkan, MSRA tahun ini telah mencapai kualitas yang lebih baik pada peningkatan Algoritma Multi-Dimensi untuk Hasil dari Terjemahan Mesin.

“Tahun ini, tim MSRA menerapkan algoritma inovatif untuk sistemnya, yang secara signifikan meningkatkan kualitas hasil terjemahan mesin. Algoritma ini digunakan untuk meningkatkan mekanisme pembelajaran platform, pra-pelatihan, pengoptimalan arsitektur jaringan, diperlukan peningkatan data dan proses lain agar sistem dapat bekerja lebih baik,” jelasnya.

Sedangkan Algoritma inovatif yang diungkit tahun ini meliputi terdiri MADL: Multi-agent dual learning, MASS: Masked sequence to sequence pre-training, NAO: Automatic neural architecture optimization, dan SCA: Soft contextual data augmentation.

Dikatakan Liu, prestasi ini melanjutkan terobosan tahun 2018 lalu, di mana para peneliti di laboratorium MSRA dan Microsoft Research A.S. mencapai kesetaraan manusia pada serangkaian tes berita yang biasa digunakan, disebut newstest2017, yang dikembangkan oleh sekelompok industri dan mitra akademik dan dirilis di WMT17. Sistem ini mampu menerjemahkan kalimat artikel berita dari bahasa Cina ke bahasa Inggris dengan kualitas dan ketepatan yang sama dengan manusia.

“Dunia Machine Translation akan terus berkembang dengan algoritma, set data, dan teknologi yang lebih baik. Namun, banyak research yang kami lakukan saat ini benar-benar terinspirasi oleh bagaimana kita manusia melakukan sesuatu. Bahasa itu kompleks dan beragam, karena orang dapat menggunakan kata-kata yang berbeda untuk mengekspresikan konsep yang sama persis. Kerenanya, mengembangkan algoritma multi-dimensi adalah penting dalam mengembangkan sistem Machine Translation sehingga mereka dapat memberikan hasil yang lebih baik,” kata Liu.

“Prestasi kami di WMT19 berfungsi untuk pengembangan lebih lanjut bidang ini, yang mana kami berharap bahwa Machine Translation ini dapat menjadi lebih baik di tahun-tahun mendatang,” tutupnya.

Sebagai contoh, Microsoft Translator, layanan cloud Machine Translation multibahasa, telah menggabungkan beberapa solusi sebelumnya yang dikembangkan oleh tim Microsoft Research secara global untuk meningkatkan akurasi alat. Sekarang, tim peneliti berencana untuk mengintegrasikan algoritma baru yang digunakan untuk tantangan WMT tahun ini demi meningkatkan kiprahnya.