SINGAPURA – Media OutReach – Sebagai upaya mendukung Kepemimpinan Vietnam di ASEAN, EU-ASEAN Business Council (EU-ABC), hari ini telah menerbitkan dua makalah untuk meningkatkan daya saing dan daya tarik ASEAN dalam meningkatkan perdagangan dan investasi.

Makalah ini diterbitkan oleh EU-ABC pada saat Pertemuan Menteri Keuangan ASEAN dan Gubernur Bank Sentral ke-6 di Vietnam, untuk mendorong tindakan nyata dalam membantu ASEAN meningkatkan ketahanannya terhadap gelombang kejut ekonomi, dan mencapai tujuan untuk pertumbuhan dagang dan investasi.

Makalah pertama mengangkat tema “Pembiayaan Masa Depan ASEAN”, sebuah cara mengeksplorasi di mana keuangan berkelanjutan dapat mendukung kemampuan ASEAN dalam memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan. sementara Makalah kedua yang berjudul “Daya Saing ASEAN dan Fasilitas Perdagangan” mendiskusikan bagaimana perdagangan intra-ASEAN sangat penting dalam mempromosikan kawasan yang kohesif dan terintegrasi dan memposisikan kawasan tersebut sebagai tujuan perdagangan dan investasi yang lebih baik di masa depan.

Chris Humphrey Direktur Eksekutif EU-ABC, dalam keterangannya, Kamis (26/03/2020), mengatakan, Ini adalah waktu yang tepat menerbitkan rekomendasi dalam laporan tersebut mengingat tantangan saat ini terhadap ekonomi global. ASEAN telah mengambil langkah-langkah konkret menuju agenda integrasi ekonominya sendiri.

Namun masih banyak yang harus dilakukan untuk memperkuat posisi ASEAN dalam rantai pasokan global. Pada saat-saat seperti ini, ASEAN dapat bertindak secara kolektif untuk memajukan pembangunan demi kepentingan masyarakatnya yang berbakat, dan meningkatkan daya saing.

“Kami berharap bahwa publikasi tersebut akan menjadi bahan pemikiran di antara para pemimpin ASEAN, dan membantu membawa upaya terbaik dari perusahaan-perusahaan di Eropa untuk memfasilitasi investasi jangka panjang yang berkelanjutan di kawasan ini, dan mendukung visi yang lebih aman, sejahtera, dan inklusif bagi para pemimpin ASEAN tentang masa depan,” tuturnya.

Sementara Donald Kanak, Ketua ABC Uni Eropa menerangkan, selama dekade terakhir pertumbuhan PDB dan FDI telah kuat. Agar kawasan mempertahankan posisinya yang kuat dalam ekonomi global, dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan adil, ia harus menarik investasi, teknologi, dan keterampilan yang berkualitas dan secara lebih aktif menghilangkan hambatan non-tarif untuk perdagangan dan investasi.

“Ini adalah kunci untuk pekerjaan bernilai tambah lebih tinggi dan menghindari jebakan pendapatan menengah, masalah yang dihadapi negara-negara berkembang di kawasan ini. EU-ABC berharap bahwa publikasi ini tidak hanya akan mendukung, tetapi memajukan agenda ekonomi dan sosial jangka panjang ASEAN,” sebutnya.

Tony Cripps, CEO, HSBC Singapura menambahkan, perubahan pada lingkungan kita sangat nyata, sangat langsung dan mempengaruhi kita semua. Hal tersebut secara khusus terjadi di Asia Tenggara. Jalan menuju perubahan tidak mudah dan bank memiliki peran yang sangat jelas. Yang menggembirakan, selera investor untuk produk pembiayaan hijau dan berkelanjutan terus meningkat. Namun, pasar masih sub-skala, tertahan oleh kurangnya proyek yang dapat diinvestasikan. Menyuntikkan urgensi baru ke dalam tindakan pemerintah dan bisnis di ASEAN kini menjadi prioritas. Kegagalan untuk bertindak sekarang dapat sangat merusak peluang pertumbuhan kawasan.

EU-ABC terus mendorong penghapusan hambatan perdagangan dan investasi untuk mencapai manfaat penuh dari integrasi ASEAN dan mempromosikan pertumbuhan sektor-sektor utama seperti layanan kesehatan, Ekonomi Digital dan layanan keuangan berkualitas.

Ringkasan dua makalah dari EU-ABC yang diterbitkan adalah:

1). Pembiayaan Masa Depan ASEAN: Mengembangkan Kebijakan Kohesif & Responsif untuk Keuangan Berkelanjutan: Meningkatnya biaya yang terkait dengan perubahan iklim terus berdampak pada populasi dan PDB di seluruh ASEAN. Sektor keuangan secara khusus dapat memainkan peran penting dalam mengarahkan investasi untuk membantu mengatasi tantangan lingkungan dan sosial-ekonomi saat ini. EU-ABC mendorong pengalihan dana ke arah investasi yang memenuhi kebutuhan sosial-ekonomi dan lingkungan dari negara-negara berkembang disaat yang sama tidak mengunci emisi karbon selama beberapa dekade. Langkah-langkah untuk mendukung sektor utama ini dikemukakan dalam makalah ini.

2). Daya Saing & Fasilitasi Perdagangan ASEAN: Saatnya Melakukan: Ada urgensi yang berkembang bagi ASEAN untuk mewujudkan visi MEA dengan menghapus NTB dan melakukan perdagangan lebih banyak antar sesama. Makalah ini mengedepankan beberapa rekomendasi yang bertujuan memajukan MEA lebih cepat, dan mendukung perkembangan UMKM serta meningkatkan daya saing ASEAN.