SINGAPURA – Media OutReach Newswire – Asian Agri, melalui unit usahanya PT Indo Sepadan Jaya (PT ISJ), telah menandatangani perjanjian Commercial Operation Date (COD) dengan PT PLN (Persero) Unit Distribusi Sumatera Utara (PT PLN Sumatera Utara) untuk mulai memasok listrik dari pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) miliknya ke jaringan distribusi PLN di wilayah Sumatera Utara.
Penandatanganan perjanjian ini dilakukan di kantor pusat Asian Agri di Uniland, Medan, Sumatera Utara. Perjanjian ini ditandatangani oleh Perwakilan Resmi PT ISJ, Sulaiman Halim, dan General Manager PT PLN Sumatera Utara, Ahmad Syauki, serta disaksikan oleh jajaran manajemen senior dari kedua perusahaan.
Dalam sambutannya, Managing Director Asian Agri, Sumith Fernando, menyatakan bahwa kolaborasi antara Asian Agri, yang merupakan bagian dari Royal Golden Eagle (RGE), grup perusahaan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto, dengan PT PLN Sumatera Utara adalah bukti bahwa kemitraan antara sektor swasta dan penyedia layanan publik tidak hanya mampu menghadirkan solusi energi bersih, tetapi juga menciptakan dampak luas bagi masyarakat.
“Melalui fasilitas ini, kami tidak hanya mengubah limbah menjadi listrik, tetapi juga mendukung ketahanan energi dan upaya dekarbonisasi di tingkat lokal,” ujarnya.
Fasilitas PLTBg milik PT ISJ memiliki kelebihan gas metana yang sebelumnya belum dimanfaatkan secara optimal. Setelah dilakukan studi teknis dan kelayakan, Asian Agri memutuskan untuk mengalihkan kelebihan gas tersebut ke generator berbahan bakar gas guna menghasilkan tambahan listrik sebesar satu megawatt. Listrik ini akan disalurkan ke PT PLN Sumatera Utara melalui perjanjian jual beli listrik selama tiga tahun.
Listrik bersih yang dihasilkan dari fasilitas ini akan disuplai ke jaringan PLN Sumatera Utara di wilayah Rantau Prapat, yang akan memperkuat sistem distribusi dan meningkatkan keandalan pasokan listrik bagi masyarakat di sekitarnya.
General Manager PT PLN Sumatera Utara, Ahmad Syauki, menyambut baik inisiatif ini. Ia menjelaskan bahwa pembangkit listrik ini menjadi pilihan yang disukai PLN karena keberadaannya akan meningkatkan persentase listrik yang dihasilkan dari sumber energi bersih.
“Pembangkit listrik tenaga biogas ini akan berkontribusi pada bauran energi ramah lingkungan di Sumatera Utara. PLN juga menyukai jenis pembangkit seperti ini karena dapat dikendalikan untuk masuk ke sistem sesuai dengan kebutuhan,” kata Syauki.
Syauki juga menyampaikan harapannya bahwa setelah penandatanganan perjanjian ini, akan semakin banyak pembangkit listrik dengan bauran energi bersih yang beroperasi, sejalan dengan rencana induk RUPTL 2025–2034.
Kemitraan ini menegaskan komitmen Asian Agri terhadap keberlanjutan melalui visi AA2030, khususnya dalam pilar Climate Positive. Perusahaan menargetkan untuk mengoptimalkan teknologi penangkapan metana di seluruh pabrik kelapa sawitnya untuk menekan emisi gas rumah kaca dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Melalui pemanfaatan teknologi yang tepat dan kolaborasi lintas sektor, Asian Agri terus memperkuat komitmennya dalam mendorong transformasi industri kelapa sawit menuju masa depan yang lebih bertanggung jawab dan rendah karbon.

Recent Comments