Laporan Industry Insight terbaru dari PERSOL mengungkap bagaimana digitalisasi, keberlanjutan, dan perubahan ekspektasi pekerja tengah mentransformasi proses rekrutmen dan retensi talenta di seluruh Asia Pasifik.
TAIPEI, TAIWAN – Media OutReach Newswire – PERSOL telah merilis Industry Insight Report 2025, yang mengungkap kebutuhan mendesak bagi para pemberi kerja di Asia Pasifik untuk beradaptasi dengan lanskap talenta yang berubah dengan cepat. Dengan keterbatasan talenta di bidang digital dan ESG, studi tersebut menemukan bahwa ekspektasi karyawan terkait fleksibilitas, tujuan, dan peluang pengembangan kini melampaui gaji sebagai faktor utama dalam memilih karier—sebuah perubahan yang membentuk ulang cara organisasi menarik dan mempertahankan talenta di seluruh kawasan.

Taiwan terus mengalami salah satu pasar tenaga kerja paling ketat di kawasan ini, dengan tingkat pengangguran mendekati rekor terendah. Permintaan terhadap talenta AI, transformasi digital, dan tenaga kerja dwibahasa meningkat pesat, namun adaptasi pemberi kerja yang lebih lambat memperlebar kesenjangan kapabilitas. Kandidat sangat menghargai fleksibilitas dan tujuan kerja, menjadikan sistem kerja hibrida sebagai pembeda yang sangat penting.
Berdasarkan temuan dari 12 pasar dan empat sektor inti—Manufaktur, Konsumer, Jasa Profesional, dan Rantai Pasokan—laporan ini memberikan gambaran regional tentang bagaimana pekerjaan dan prioritas tenaga kerja sedang berkembang.
Tenaga Kerja APAC dalam Masa Perubahan
Industry Insight Report 2025 dari PERSOL menemukan bahwa otomatisasi, regulasi keberlanjutan, dan perubahan demografis kini mendefinisikan ulang pasar tenaga kerja di seluruh kawasan.
Para pemberi kerja terus menghadapi kelangkaan keterampilan yang meluas, dengan permintaan terhadap kemampuan digital, analitis, dan keterampilan hibrida melampaui pasokan di sebagian besar pasar utama. Kesadaran ESG dan literasi kepatuhan semakin menjadi hal penting seiring organisasi merespons meningkatnya ekspektasi keberlanjutan.
Laporan tersebut menyoroti bahwa para profesional Generasi Z dan milenial sedang mengubah prioritas kerja mereka, menempatkan fleksibilitas, tujuan, dan peluang pengembangan jauh di atas gaji semata. Menurut Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), Asia dan Pasifik tetap menjadi kawasan dengan pertumbuhan lapangan kerja tercepat di dunia, menegaskan perlunya bisnis menyesuaikan strategi tenaga kerja seiring bergesernya ekspektasi ini.
“Ekonomi talenta di kawasan ini berada di persimpangan penting. Kesenjangan tenaga kerja kini bukan sekadar soal jumlah, tetapi soal kemampuan beradaptasi. Pemberi kerja yang mampu menyeimbangkan investasi teknologi dengan kecerdasan budaya dan rekrutmen berbasis tujuan akan muncul sebagai pemenang di siklus berikutnya,” ungkap Elvin Tan, Direktur Regional dan Head of Operations APAC, dalam rilis, Rabu (3/12/2025).
Lima Pergeseran Talenta yang Mendefinisikan Masa Depan Dunia Kerja
Laporan ini mengidentifikasi lima pergeseran saling terhubung yang membentuk cara pemberi kerja merekrut, melibatkan, dan bersaing untuk mendapatkan talenta di seluruh Asia Pasifik.
- Inti dari transformasi ini adalah bangkitnya keterampilan hibrida. Kemampuan digital, literasi AI, dan kemampuan dwibahasa semakin diprioritaskan di Taiwan, karena pemberi kerja mencari talenta yang mampu menavigasi teknologi sekaligus strategi.
- Terkait erat dengan hal ini adalah meningkatnya pentingnya literasi keberlanjutan dan kepatuhan. Seiring ekspektasi ESG yang semakin tertanam dalam strategi bisnis, peran yang sebelumnya hanya berada dalam tim keberlanjutan kini meluas ke fungsi keuangan, operasional, dan rantai pasokan.
- Studi ini juga menunjukkan perubahan besar dalam dinamika pemberi kerja–karyawan, dengan kandidat yang berperilaku lebih seperti konsumen. Pencari kerja mengharapkan transparansi, komunikasi mobile-first, dan rasa tujuan sejak proses perekrutan. Fleksibilitas dan keselarasan nilai menjadi faktor penentu bagi kandidat di Taiwan.
- Ekspektasi yang berkembang ini paling terlihat pada profesional muda, terutama Gen Z dan milenial, yang memprioritaskan fleksibilitas, rasa memiliki, dan pertumbuhan pribadi. Bagi banyak dari mereka, pekerjaan yang bermakna dan kepemimpinan yang suportif kini lebih penting daripada gaji semata.
- Laporan ini ditutup dengan seruan untuk kolaborasi lebih mendalam antara dunia bisnis, pendidikan, dan pemerintah guna menjembatani kesenjangan keterampilan yang semakin melebar. Bagi Taiwan, adopsi teknologi digital dan AI yang lebih cepat oleh pemberi kerja akan sangat penting untuk mempersempit kekurangan talenta.
“Laporan ini mencerminkan komitmen PERSOL untuk membekali klien kami dengan wawasan berbasis data yang dapat diterjemahkan ke dalam strategi tenaga kerja nyata. Kami membantu bisnis dan pencari kerja mempersiapkan masa depan dengan memahami keterampilan, pola pikir, dan motivasi yang membentuk masa depan dunia kerja,” jelas Zen Loh, Managing Director & Strategic Business Group Head.
Memberdayakan Organisasi untuk Masa Depan
PERSOL percaya bahwa wawasan hanya memiliki kekuatan jika mendorong tindakan. Di seluruh Asia Pasifik, perusahaan bekerja bersama organisasi untuk mengubah intelijen tenaga kerja menjadi kemajuan nyata, membantu mereka menarik, mengembangkan, dan mempertahankan talenta yang akan membentuk generasi kerja berikutnya.
Unduh PERSOL Industry Insight Report 2025 di www.persolapac.com/industry-insights-2025 untuk mempelajari tren yang mengubah cara Asia Pasifik bekerja, merekrut, dan berkembang.

Tentang PERSOL di APAC
PERSOL adalah mitra terkemuka di Asia Pasifik dalam bidang staffing dan solusi SDM, beroperasi di 13 pasar dengan wawasan lokal yang mendalam dan skala regional yang luas. Dengan lebih dari 140 kantor dan pengalaman puluhan tahun, kami menyediakan solusi tenaga kerja terintegrasi yang disesuaikan, didukung teknologi, dan dirancang untuk dunia kerja yang dinamis.
Kami menggabungkan keahlian manusia dengan teknologi cerdas untuk membantu organisasi menyelesaikan tantangan tenaga kerja, membuka potensi, dan tetap unggul menghadapi perubahan. Mulai dari rekrutmen dan manajemen talenta hingga strategi tenaga kerja dan layanan konsultasi, pendekatan kolaboratif kami menempatkan tujuan Anda sebagai pusat perhatian.
Pada tahun 2025, kami bersatu di bawah nama PERSOL—mencerminkan visi berani kami untuk masa depan dunia kerja dan Visi Grup kami: “Work and Smile.” Baik Anda sedang membangun tim, mengembangkan karier, atau mentransformasi cara kerja dilakukan, kami hadir untuk mendukung Anda.
Recent Comments