KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Media OutReach Newswire – Dalam rangka merayakan Hari Merdeka, Shopee menyoroti merek-merek lokal yang mencerminkan semangat inovasi melalui inisiatif ‘Cerita Kita, Cara Kita’. Tahun ini, Shopee dengan bangga menampilkan Siti Khadijah dan Dododots, dua kisah sukses dari Malaysia yang telah mendefinisikan ulang industri mereka dan tumbuh bersama dukungan Shopee. Kisah mereka menjadi bukti bahwa merek lokal bisa bersaing dan berkembang, baik di dalam negeri maupun di pasar internasional.
Siti Khadijah: Pelopor Busana Ibadah Premium
Siti Khadijah bermula dari toko fisik kecil dan kini telah tumbuh menjadi merek gaya hidup syar’i terkemuka di Malaysia dengan kehadiran digital yang kuat. Merek ini telah merevolusi busana ibadah perempuan, mengubahnya dari sekadar kebutuhan menjadi ekspresi keimanan dan kenyamanan yang dirancang secara premium dan penuh pertimbangan. Berkomitmen untuk mendukung gaya hidup Islami yang bermakna bagi keluarga Muslim, Siti Khadijah kini memiliki 60 gerai di seluruh Malaysia, serta memperluas jangkauannya ke Singapura dan Indonesia melalui Shopee International Program, yang membantu merek lokal menjangkau konsumen lintas batas negara.
Kisah di Balik Layar: Menyatukan Keimanan dan Kenyamanan
Berawal dari Bangi, Selangor, Puan Padzilah Enda Sulaiman berusaha mengatasi tantangan harian perempuan dalam mengenakan mukena yang tidak nyaman dan tidak pas di wajah. “Beliau melihat bagaimana perempuan sering mengandalkan peniti atau cara darurat lainnya agar mukena tetap terpasang. Maka, ia menciptakan desain wajah original yang pas dan aman digunakan — fondasi awal dari Siti Khadijah seperti yang kita kenal sekarang,” jelas Khairul Idham Ramdzan, COO Siti Khadijah.
Sebelum pandemi, perusahaan ini mengandalkan toko fisik dan pemasaran door-to-door. Namun pandemi membawa transformasi besar. “Kami melihat peluang dari perubahan perilaku konsumen dan mulai fokus membangun kehadiran online. Dengan cara ini, kami bisa mengurangi ketergantungan pada toko fisik dan menyediakan pengalaman belanja yang mudah lewat Shopee,” ujar Khairul.
Kini, Siti Khadijah juga ingin memperluas makna busana ibadah ke seluruh generasi. “Kami ingin menunjukkan bahwa mukena bisa relevan bagi perempuan dari segala usia. Kami hadirkan desain modern, warna baru, serta pendekatan pemasaran yang segar agar menarik bagi perempuan muda, tanpa menghilangkan nilai-nilai utama. Karena kualitas mukena kami, produk ini kini menjadi pilihan hadiah yang bermakna. Shopee mempermudah pelanggan dari seluruh Malaysia untuk berbagi produk kami sebagai hadiah penuh perhatian,” lanjutnya.
Kolaborasi Siti Khadijah dan Shopee
Perjalanan digital Siti Khadijah bersama Shopee dimulai saat pandemi. “Shopee jadi pilihan alami saat kami beralih ke online karena cakupannya yang luas. Shopee Ads membantu kami menjangkau audiens yang tepat. Kampanye seperti Payday Sale, Double Digit Sales, dan Hari Raya juga membantu kami bereksperimen dengan bundling dan voucher menarik. Fitur Shop Decoration memungkinkan kami membawa citra merek offline kami ke platform online,” jelas Khairul.
Fitur-fitur Shopee seperti Shopee Live dan Shopee Video membantu menampilkan kualitas bahan, kenyamanan, serta penggunaan sehari-hari, sementara program afiliasi memperluas jangkauan melalui ulasan dan rekomendasi otentik. Dengan terus berinvestasi di Shopee Ads dan sesi live, Siti Khadijah memperkuat eksistensinya di Shopee. Mereka juga memanfaatkan Shopee International Program untuk ekspansi luar negeri, didukung oleh layanan Shopee seperti logistik dan dukungan pelanggan.
Jejak yang Terus Berkembang
Siti Khadijah percaya bahwa inovasi dimulai dari mendengar. “Fitur analitik Shopee dan interaksi pelanggan melalui Shopee Live dan Shopee Chat memberi kami masukan langsung dan pemahaman preferensi pelanggan. Ini jadi motivasi harian kami untuk terus berinovasi,” ungkap Khairul.
Untuk memenuhi kebutuhan yang terus berkembang, Siti Khadijah bereksperimen dengan bahan ramah lingkungan seperti Tencel dan EcoVero. Produk seperti Rayyan Thobe menggabungkan gaya dan fungsi. Tim mereka juga rutin menghadiri pameran lokal dan internasional guna mencari bahan dan teknologi terbaru. Ke depan, mereka akan meningkatkan jumlah live stream, video, dan kampanye afiliasi, serta memperluas target ke konsumen pria dan generasi muda, tak hanya mukena.
Warisan Mukena Premium
Shopee telah menyaksikan perjalanan Siti Khadijah dari awal, dari toko kecil menjadi pemimpin pasar mukena yang nyaman dan elegan. “Kami percaya Siti Khadijah telah menetapkan standar baru, menunjukkan bahwa kesederhanaan bisa berjalan beriringan dengan keanggunan. Kini, mukena bukan sekadar kebutuhan, tapi juga bagian dari gaya hidup,” kata Khairul.
Setiap kali anggota tim mengunjungi masjid dan melihat produk mereka dipakai oleh perempuan dari berbagai usia, itu menjadi momen yang membanggakan. Shopee telah memberikan platform untuk menjangkau komunitas ini di seluruh negeri, mengubah mukena dari barang fungsional menjadi simbol gaya, perhatian, dan makna.
Dododots: Cara Anak Muda Malaysia Mendefinisikan Ulang Skincare
Dododots lahir dari ide dua lulusan sains Malaysia, Esther Erin dan Ethan Wong, yang ingin menghadirkan pendekatan baru dalam skincare melalui pimple patch berwarna-warni yang kini menjadi simbol kepercayaan diri. Dengan dukungan Shopee, mereka kini hadir di lebih dari 5.500 toko ritel di Malaysia dan 10 negara lainnya, menginspirasi para pengusaha muda dengan kisah tentang ketekunan, inovasi, dan keberanian mencoba.
Saat kebanyakan merek skincare menekankan kulit sempurna, Esther dan Ethan justru merayakan ketidaksempurnaan alami. Pimple patch biasanya dibuat agar tak terlihat, seolah jerawat harus disembunyikan. Namun bagi mereka, ini adalah peluang. “Kami ingin mengubah narasi bahwa jerawat adalah sesuatu yang memalukan, menjadi sesuatu yang manusiawi, menyenangkan, dan membangun rasa percaya diri. Di Dododots, kami ingin orang tetap merasa baik meski sedang tidak sempurna — nilai yang kami bagi dengan Shopee,” jelas Esther.
Awal yang Tak Mudah, Tapi Penuh Semangat
Memulai usaha bukan tanpa tantangan. “Sebagai pengusaha muda tanpa pengalaman, banyak yang meragukan kami karena usia. Tapi kami melihat itu sebagai kekuatan. Kami punya energi untuk bereksperimen — dan kalau gagal, kami masih punya waktu membangun kembali,” ujar Esther. Menjadi digital native juga memberi keunggulan dalam membangun brand lewat media sosial. Shopee melengkapi ini dengan memudahkan konversi dari jangkauan ke penjualan.
Dengan modal awal hanya RM15.000 dan tanpa pendanaan eksternal, mereka tetap menjalankan bisnis sambil bekerja penuh waktu, tidak menerima gaji selama setahun, dan menghadapi berbagai hambatan — hingga akhirnya menjadi salah satu merek skincare paling menarik di Asia Tenggara.
Shopee: Mitra Tumbuh yang Andal
Saat awal berdiri, Dododots memanfaatkan berbagai fitur Shopee untuk mengembangkan bisnis. “Kami mulai di Shopee tiga tahun lalu karena itu tempat orang Malaysia belanja. Platform ini memberi kepercayaan pada konsumen untuk mencoba brand baru seperti kami. Kalau ada masalah, semua bisa diselesaikan langsung di aplikasi, jadi kami bisa fokus membangun brand,” jelas Ethan.
Mereka juga memanfaatkan ekosistem konten Shopee untuk pertumbuhan. “Kami tahu live streaming sangat kuat, jadi kami coba Shopee Live, hasilnya, pendapatan kami melebihi gaji kerja kantoran. Kini Shopee Live jadi bagian DNA perusahaan. Kami live 200–300 jam sebulan, sekitar 8–9 jam per hari,” lanjutnya.
Inovasi Satu Patch dalam Satu Waktu
Inovasi adalah kunci Dododots bertahan. Ethan menjelaskan bahwa mereka kini mulai memanfaatkan jaringan afiliasi Shopee yang efektif memperluas jangkauan melalui komunitas media sosial.
“Kami terus mencari cara baru untuk menghidupkan kembali pimple patch. Kami berkolaborasi dengan merek dan ikon yang dicintai komunitas kami. Kami juga tetap bangga dengan desain lokal yang rayakan budaya Malaysia,” tambah Ethan. Dengan Shopee, mereka bisa memperluas inovasi ke audiens yang lebih luas. Ke depan, mereka akan menyasar pasar pria dan menyiapkan kejutan besar berupa kolaborasi dengan boyband Korea Selatan terkenal di awal tahun depan.
Lebih dari Sekadar Merek
Merenungkan perjalanan mereka sejauh ini, dengan dukungan dari platform seperti Shopee, para pendiri Dododots dengan jujur mengungkapkan, “Kalau kami tidak memberanikan diri mengambil langkah ini, mungkin sampai sekarang kami masih bekerja di agensi pemasaran, membantu membangun produk milik orang lain sambil terus mencari ‘satu ide besar’ itu.”
Bagi para pengusaha muda Malaysia yang sedang merintis, mereka menyampaikan satu pesan penting: “Jangan kejar kesempurnaan, tapi kejar kemajuan. Memulai saja sudah merupakan langkah yang lebih maju dibanding tidak melakukan apa-apa.”
Keterangan Foto: (Dari kiri) Khairul Idham Ramdzan, Chief Operating Officer Siti Khadijah; Esther Erin, Chief Marketing Officer dan Co-Founder Dododots; serta Ethan Wong, Chief Operating Officer dan Co-Founder Dododots.
Recent Comments