KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Media OutReach Newswire – Bagi banyak trader, salah satu kekhawatiran utama saat memilih broker keuangan adalah risiko menjadi korban berbagai trik curang. Para ahli di Octa, broker terpercaya yang telah teregulasi secara global sejak 2011, menjelaskan sejumlah praktik meragukan yang wajib diwaspadai trader saat merencanakan perjalanan mereka di pasar finansial.

Trading CFD, atau kontrak untuk selisih harga, adalah industri yang sudah mapan dengan kerangka regulasi dan protokol keamanan yang matang. Namun, di samping para broker yang sah, ada juga area gelap dalam dunia ini yang dibangun atas dasar malapraktik, manipulasi, dan ketidakjujuran. Broker-broker yang tidak jujur memiliki berbagai trik canggih untuk menipu atau merugikan klien mereka. Di antara yang paling rentan terhadap risiko ini adalah trader ritel yang belum berpengalaman atau tidak cukup paham secara teknis untuk mengenali praktik curang.

Untuk memberikan pengalaman trading yang adil bagi klien, broker Octa selalu menjunjung transparansi penuh, mencantumkan seluruh biaya dan ketentuan dengan jelas dalam syarat dan ketentuan mereka. Octa juga berkomitmen menjaga proses penarikan dana yang cepat dan efisien, serta memisahkan dana klien dalam rekening terpisah demi memastikan simpanan trader tetap aman dan mudah diakses. Reputasi Octa dibuktikan oleh rekam jejak panjang yang sukses dan ribuan ulasan positif secara daring.

Sayangnya, sebagian trader yang masih baru kerap mengira bahwa semua broker itu sama, dan yang membedakan hanya spread, bonus, atau promosi. Padahal, tidak semua pelaku industri bermain dengan aturan yang sama.

Manipulasi Harga

Salah satu taktik paling umum yang digunakan oleh broker curang adalah manipulasi harga. Alih-alih menyediakan harga pasar yang sesungguhnya secara real time, broker semacam ini memberikan kutipan harga yang distorsi atau tertunda kepada klien. Trik ini memungkinkan mereka untuk memicu order stop-loss, menunda eksekusi take-profit, atau mengeksekusi transaksi pada level harga yang sebenarnya tidak pernah ada di pasar global.

Ketika hal ini terjadi, trader mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah dimanipulasi. Justru sebaliknya, mereka mungkin yakin posisi mereka tertutup karena volatilitas pasar atau dijalankan pada harga yang tidak menguntungkan akibat kurangnya likuiditas. Padahal, pergerakan harga tersebut bisa saja direkayasa oleh broker.

Jenis malapraktik ini sering terjadi ketika broker bertindak sebagai pihak lawan transaksi klien dan meraup keuntungan ketika trader mengalami kerugian, sebuah konflik kepentingan mendasar yang mendorong terjadinya manipulasi seperti ini.

Penyalahgunaan Slippage

Jenis manipulasi lain yang juga lazim dilakukan adalah penyalahgunaan slippage. Slippage dalam dunia trading mengacu pada selisih antara harga yang diharapkan oleh trader dan harga aktual saat order dieksekusi. Ini bisa terjadi karena fluktuasi pasar yang cepat atau likuiditas rendah, yang menyebabkan harga instrumen berubah antara saat order ditempatkan dan saat dieksekusi.

Di pasar yang sangat dinamis, slippage memang tak terhindarkan. Namun, beberapa broker menyalahgunakannya demi keuntungan pribadi, misalnya dengan mengeksekusi order pada harga yang lebih buruk ketika menguntungkan bagi mereka, dan mengabaikan slippage positif saat pasar bergerak menguntungkan bagi klien. Dalam jangka panjang, pendekatan tidak etis ini dapat menggerus profit trader secara signifikan, terutama bagi mereka yang menggunakan strategi dengan margin eksekusi yang ketat.

Penundaan Eksekusi

Ketika seorang trader mencoba untuk masuk atau keluar dari pasar, terutama dalam kondisi volatil, broker mungkin sengaja menunda eksekusi order. Alih-alih langsung mengonfirmasi order, platform akan mengirimkan “requote” —menawarkan harga yang lebih buruk. Penundaan seperti ini sangat merugikan trader scalping, karena bisa menghilangkan profit dan membuat strategi mereka tidak lagi efektif. Dalam kasus ekstrem, beberapa broker bahkan menolak mengeksekusi trade yang menguntungkan, atau secara misterius menonaktifkan platform trading pada saat-saat krusial.

Banyak taktik broker nakal berakar dari kurangnya transparansi dan akuntabilitas. Dalam lingkungan trading yang teregulasi, broker diwajibkan untuk memisahkan dana klien, mengikuti praktik terbaik industri, dan memberikan informasi transparan tentang ketentuan serta biaya. Sebaliknya, broker yang bermain kotor justru tumbuh subur dalam ketidakjelasan—menawarkan janji-janji bombastis dan bahasa yang tidak jelas, serta menghindari komunikasi yang terbuka dan jujur dengan klien.

Untuk menemukan broker yang benar-benar dapat dipercaya, trader harus meneliti syarat dan ketentuan secara detail, memeriksa status regulasi, serta membaca ulasan daring dari pengguna lain.

Disclaimer: Siaran pers ini tidak mengandung atau merupakan nasihat atau rekomendasi investasi dan tidak mempertimbangkan tujuan investasi, situasi keuangan, atau kebutuhan Anda. Setiap tindakan yang Anda ambil berdasarkan konten ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan risiko Anda sendiri—Octa tidak bertanggung jawab atas kerugian atau konsekuensi apa pun yang mungkin timbul.