HONG KONG SAR – Media OutReach Newswire – Harga emas mengalami liku-liku pada kuartal ketiga, dari tren fluktuatif di bulan Mei dan Juni hingga beberapa rekor tertinggi di bulan Juli, dan akhirnya mengalami penurunan yang signifikan. Diuntungkan oleh kondisi pasar,, emas pertama kali mencapai beberapa titik tertinggi baru, naik dari $2.000 menjadi $2.685 per ons, kenaikan lebih dari 30%

Tren yang menggemparkan tersebut tak hanya membuat pasar ketar-ketir, namun juga menaruh perhatian besar terhadap trennya di kuartal keempat. Laporan analisis VT Markets menunjukkan bahwa kenaikan harga emas saat ini bukanlah akhir, dan puncak sebenarnya mungkin belum muncul karena pengaruh banyak faktor bullish pada kuartal keempat, harga emas diperkirakan masih akan naik.

VT Markets melihat beberapa faktor yang mendukung daya tarik safe haven emas dalam beberapa bulan mendatang. Salah satu pendorong utamanya adalah pergeseran kebijakan moneter global, dengan bank-bank sentral utama yang memulai penurunan suku bunga. Ketika suku bunga riil turun, daya tarik aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas meningkat.

Selain itu, ketidakstabilan geopolitik di Timur Tengah semakin meningkat. Apa yang dimulai sebagai konflik proksi meningkat menjadi konfrontasi langsung ketika Iran meluncurkan 180 rudal balistik ke daerah padat penduduk di Israel pada bulan Oktober ini. Eskalasi ini telah meningkatkan visibilitas konflik ini dan pada gilirannya meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.

Ketidakpastian politik di AS juga akan berperan dalam lintasan emas. Pemilihan presiden antara Donald Trump dan Kamala Harris berlangsung ketat, dengan kedua kandidat mempertahankan basis pemilih yang solid. Dengan hasil yang terlalu dekat untuk diprediksi, pasar menjadi menghindari risiko, mendorong modal besar ke dalam emas sebagai lindung nilai terhadap potensi gejolak.

Strategi cadangan emas di negara-negara berkembang juga mempengaruhi tren harga emas. Meskipun Bank Rakyat Tiongkok menghentikan pembelian cadangan emas setelah kuartal kedua, tidak ada tanda-tanda penjualan yang ditemukan pada bulan Juli dan Agustus, dan negara-negara berkembang lainnya seperti Turki, India dan Polandia masih terus membeli emas. Menurut Survei Cadangan Emas Bank Sentral tahun 2024, 29% lembaga bank sentral menyatakan akan meningkatkan kepemilikan cadangan emasnya dalam 12 bulan ke depan, level tertinggi dalam enam tahun terakhir risiko, anti inflasi, pencegahan resesi ekonomi, dan tingginya harga emas. Likuiditas, dll, mencerminkan tingginya daya tarik emas.

Dari perspektif teknikal, level-level resistance emas sebelumnya gagal bertahan, dan mengubahnya menjadi zona support kritis. Reserach Desk kami mengidentifikasi level $2.550 per ounce sebagai titik penting untuk potensi penurunan. Jika harga mengunjungi kembali level ini, trader dapat menemukan peluang pembelian untuk posisi bullish jangka menengah. Mengingat konvergensi faktor-faktor yang mendukung, kemungkinan harga turun di bawah kisaran ini pada kuartal keempat sangat kecil.

Kuartal keempat menghadirkan badai yang sempurna untuk kinerja emas. Penurunan suku bunga, risiko geopolitik, ketidakpastian terkait pemilu, dan peningkatan pembelian emas oleh bank sentral, semuanya mengarah pada berlanjutnya momentum bullish. Kami memperkirakan bahwa tren kenaikan emas akan berlanjut, menawarkan peluang menarik bagi para trader untuk memanfaatkan lingkungan yang bergejolak ini. Para trader disarankan untuk tetap waspada dan memantau level-level teknikal kunci seiring perkembangan pasar.

https://www.linkedin.com/company/89310903/admin/feed/posts/
https://www.facebook.com/VTMarketsCN
https://www.instagram.com/vtmarkets/