SINGAPURA – Media OutReach Newswire – DHL Supply Chain, pemimpin global dalam logistik kontrak, secara resmi meluncurkan Pharma Hub terbaru di Singapura, sebuah fasilitas logistik khusus untuk sektor farmasi. Fasilitas senilai €10 juta ini merupakan bagian dari komitmen investasi €500 juta DHL Group di kawasan Asia Pasifik, guna memperkuat infrastruktur Life Sciences and Healthcare (LSHC) di seluruh unit bisnisnya.

Peluncuran ini merupakan bagian dari Strategi 2030 DHL Group, yang menempatkan sektor layanan kesehatan sebagai fokus utama. Di bawah merek baru “DHL Health Logistics”, DHL mendorong pertumbuhan lintas divisi dalam sektor LSHC, yang saat ini menyumbang €5 miliar terhadap pendapatan global Grup DHL.
“Di DHL Supply Chain, kami berkomitmen untuk mendukung sektor LSHC yang berkembang pesat di Asia Pasifik, di mana terdapat permintaan yang terus meningkat untuk solusi kesehatan transformatif karena usia yang lebih panjang, perawatan yang dipersonalisasi, dan meningkatnya ekspektasi konsumen. Pada tahun 2030, pasar medis di kawasan ini diproyeksikan akan mencapai USD138 miliar (~ €127 miliar), yang mencerminkan kebutuhan kritis akan rantai pasokan yang tangguh dan efisien. Sebagai bagian dari Strategi DHL Group 2030, kami telah berinvestasi untuk memperkuat infrastruktur dan kapabilitas kami, guna memastikan bahwa kami dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang dan semakin kompleks,” jelas Javier Bilbao, CEO, DHL Supply Chain Asia Pasifik, dalam rilis, Senin (14/4/2025).
“Investasi kami lebih dari sekadar membangun gudang atau memperluas jaringan. Investasi kami adalah membangun fondasi di seluruh unit bisnis kami yang memungkinkan pengiriman obat-obatan dan produk perawatan kesehatan yang lebih cepat dan lebih dapat diandalkan untuk menyelamatkan nyawa. Di wilayah di mana permintaan layanan kesehatan melonjak, kami memungkinkan pelanggan kami untuk fokus pada inovasi dan perawatan pasien. Pada saat yang sama, kami menangani kompleksitas manajemen rantai pasokan di semua titik kontak logistik – mulai dari penyimpanan, pemenuhan pesanan, dan distribusi hingga pengiriman global dan pengiriman jarak jauh. Inilah cara kami memberikan nilai yang nyata: dengan mengubah tantangan menjadi peluang dan memastikan bahwa setiap mata rantai dalam rantai pasokan layanan kesehatan berjalan dengan lancar,” tuturnya.
Pharma Hub terbaru seluas 8.200 meter persegi yang berlokasi di 8 Jurong Pier, Singapura, dilengkapi dengan zona suhu terkendali khusus, termasuk suhu ambient (15°C hingga 25°C) dan ruang dingin (cold room) pada 2°C hingga 8°C, untuk memastikan kondisi penyimpanan yang akurat bagi produk kesehatan yang sensitif.
Fasilitas ini telah memenuhi standar Good Manufacturing Practice (GMP) dan didukung oleh infrastruktur rantai dingin canggih, termasuk loading dock kedap udara serta anteroom khusus, yang menjaga stabilitas suhu tanpa gangguan selama seluruh proses logistik. Ke depannya, hub ini juga dirancang untuk mendukung layanan bernilai tambah di bidang farmasi, seperti kegiatan redressing (pengemasan ulang).
Berlokasi strategis dekat dengan Tuas Bio-Medical Park, Pharma Hub ini menawarkan konektivitas mulus ke Bandara Changi dan Pelabuhan Mega Tuas, sehingga memungkinkan distribusi regional dan global yang efisien bagi para mitra industri farmasi.
Singapura sangat fokus untuk menjadi pemimpin global dalam bidang ilmu hayati (life sciences) dan inovasi teknologi medis (medtech). Ambisi negara ini didukung oleh berbagai investasi, termasuk tambahan dana sebesar SGD$3 miliar (~€2 miliar) dalam Anggaran 2025 untuk menarik investasi di sektor-sektor seperti semikonduktor dan ilmu hayati, serta berbagai inisiatif penting lainnya, termasuk Program Nasional Penelitian, Inovasi, dan Kewirausahaan (National Research, Innovation and Enterprise/RIE).
“Dengan hadirnya Pharma Hub baru di Jurong, kami kini memiliki lebih dari 36.000 meter persegi ruang gudang di Singapura yang didedikasikan khusus untuk operasional Life Sciences and Healthcare (LSHC). Operasional kami saat ini mencakup pusat distribusi regional untuk berbagai perusahaan multinasional perangkat medis, dukungan uji klinis, serta layanan bernilai tambah lainnya,” ujar Eunis Hew, Managing Director DHL Supply Chain Singapore.
Rantai pasokan LSHC yang sukses membutuhkan beberapa faktor penting – infrastruktur gudang yang kuat, personel yang terampil, dan solusi inovatif. Bersama-sama, elemen-elemen ini memungkinkan DHL Supply Chain untuk memenuhi permintaan unik dari industri perawatan kesehatan dan memberikan nilai yang luar biasa kepada pelanggan.
Mendukung pertumbuhan dengan infrastruktur yang kuat
Bahkan sebelum pengumuman investasi DHL Group senilai €2 miliar baru-baru ini ke dalam sektor ini, DHL Supply Chain telah melakukan investasi awal yang strategis di wilayah ini. Proyek-proyek utama ini, yang mendukung industri LSHC yang terus berkembang dan membantu pelanggan menavigasi permintaan yang terus berkembang, meliputi:
- €28 juta untuk otomatisasi dan ekspansi ruang di New South Wales, Australia
- €26 juta untuk fasilitas otomatis di Auckland, Selandia Baru, dengan teknologi seperti penyimpanan palet otomatis dan sistem Goods-to-Person (GTP)
- Fasilitas LSHC baru di Korea Selatan untuk mendukung pengiriman perangkat medis ke rumah sakit
- Fasilitas baru di Bhiwandi, India, untuk memperluas jejak DHL di kawasan
Jaringan luas DHL Supply Chain yang terdiri dari fasilitas yang sesuai dengan Good Distribution Practice (GDP)/ GMP, yang dilengkapi dengan zona suhu khusus, kontrol kelembapan, dan kemampuan rantai dingin yang tidak terputus, memastikan integritas produk sensitif seperti obat-obatan dan peralatan medis. Solusi logistik khususnya, termasuk penyimpanan multi-suhu, transportasi, dan pengiriman ekspres sarung tangan putih yang kompleks dan disesuaikan untuk pengiriman yang sangat sensitif terhadap waktu dan suhu, memposisikannya untuk mengatasi pergeseran struktural di pasar LSHC.
Secara global, DHL Group telah mengumumkan investasi sebesar €2 miliar pada tahun 2030 untuk meningkatkan solusi layanan kesehatan terintegrasi. Baru-baru ini DHL juga mengakuisisi CRYOPDP, kurir khusus yang menyediakan solusi pengontrolan suhu secara menyeluruh dan layanan sarung tangan putih yang dirancang untuk industri LSHC.
Personel yang terampil dengan keahlian yang tepat untuk mengatasi kerumitan
Banyak produk farmasi memerlukan kontrol suhu yang ketat selama penyimpanan dan pengangkutan, serta kepatuhan terhadap peraturan industri LSHC yang ketat. Personel yang terampil sangat penting dalam mengelola logistik rantai dingin, memastikan produk tetap berada dalam kisaran suhu yang ditentukan untuk menjaga kemanjuran dan keamanan. Para profesional ini juga menavigasi peraturan yang kompleks dan memastikan kepatuhan terhadap hukum lokal dan internasional yang mengatur penyimpanan, penanganan, dan pengangkutan produk medis.
Dengan lebih dari 2.600 ahli logistik kesehatan dan lebih dari 40 apoteker penuh waktu di Asia Pasifik, DHL Supply Chain mengelola kerumitan logistik kesehatan bagi para pelanggannya. Mulai dari kepatuhan terhadap peraturan hingga penanganan produk yang tepat, tim terlatih DHL Supply Chain memastikan bahwa setiap langkah dalam rantai pasokan beroperasi dengan lancar dan efisien.
Solusi inovatif untuk mendorong efisiensi dan ketahanan
Inovasi merupakan inti dari operasi LSHC DHL Supply Chain. DHL mendorong efisiensi dan memungkinkan pengambilan keputusan yang proaktif dengan mengintegrasikan otomatisasi, robotika, dan sistem pelacakan bertenaga AI ke dalam operasinya. Sebagai contoh:
- Sistem penyimpanan dan pengambilan palet otomatis, bersama dengan teknologi GTP, merampingkan operasi gudang.
- Analisis prediktif mengurangi risiko dan meningkatkan pengambilan keputusan.
- Teknologi Menara Kontrol memberikan visibilitas dan koordinasi waktu nyata di seluruh rantai pasokan.
- Jaringan Service Logistics mendukung produsen peralatan medis dengan penyimpanan inventaris purnajual, pengiriman suku cadang yang sangat penting, dan manajemen kepatuhan.
Dengan terus berinvestasi pada solusi inovatif, DHL Supply Chain memastikan operasinya dilengkapi untuk memenuhi kebutuhan sektor perawatan kesehatan yang terus berkembang, mulai dari penelitian dan pengembangan hingga pengiriman pasien.
“Layanan kesehatan modern tidak hanya bergantung pada keahlian dokter. Hal ini membutuhkan skala, konektivitas, dan kolaborasi yang konstan antara produsen, peneliti, dan ahli medis di seluruh dunia. Layanan kesehatan hanya bisa berjalan jika logistiknya juga berjalan dengan baik,” tambah Bilbao.
Dengan investasi dalam penambahan dan perluasan kapabilitas baru, DHL Supply Chain akan mengoperasikan lebih dari 80 fasilitas dengan lebih dari 700.000 meter persegi ruang pergudangan yang memenuhi standar di 13 negara di Asia Pasifik.
Keterangan Foto: (Dari kiri ke kanan)Javier Bilbao (CEO, DHL Supply Chain APAC), Tobias Meyer (CEO, DHL Group), Eunis Hew (Managing Director, DHL Supply Chain Singapore), dan Edwin Wong (CEO, DHL Supply Chain Southeast Asia)
Recent Comments