SEOUL, KOREA SELATAN – Media OutReach Newswire – Dalam rangka merayakan Bulan Alzheimer Sedunia, Wakil Dekan dan Urusan Akademik Departemen Fisiologi, Ilmu Saraf, dan Ilmu Perilaku Universitas St. George (SGU) /Dr , Associate Professor Bidang Kemahasiswaan, berbagi pentingnya memahami Alzheimer, penyakit neurodegeneratif, dan metode pencegahan utama.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit Alzheimer memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, dan pada tahun 2050, jumlah penderita demensia di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat menjadi 139 juta.

Memahami penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer adalah penurunan daya ingat secara bertahap yang memburuk dari waktu ke waktu, yang menyebabkan kerusakan sel-sel otak secara bertahap. Kerusakan sel-sel otak disebabkan oleh penumpukan protein abnormal, tetapi penderita penyakit Alzheimer dapat mengalami penyakit ini selama lebih dari satu dekade tanpa gejala apa pun.

Ketika sel-sel otak mati, penyakit ini menyerang bagian otak yang bertanggung jawab atas daya ingat, dan gejala awal yang sering muncul adalah kehilangan daya ingat, terutama kehilangan daya ingat jangka pendek.

Masalah kesehatan global

Penyakit Alzheimer lebih umum daripada yang Anda kira. Penyakit Alzheimer menyumbang hingga 80 persen demensia pada orang dewasa yang lebih tua, yang mempengaruhi lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia. Di Korea Selatan, diperkirakan 900.000 orang diperkirakan menderita demensia pada tahun 2021, dan satu dari 10 penderita demensia berusia di atas 65 tahun.

Penyebab dan pencegahan

Meskipun telah dilakukan penelitian yang ekstensif, penyebab pasti penyakit Alzheimer masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, para ilmuwan percaya bahwa penyakit ini kemungkinan disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup. Beberapa penelitian menekankan bahwa gaya hidup sehat dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer atau menunda timbulnya penyakit ini.

  • Diet sehat: Nutrisi memainkan peran penting dalam kesehatan otak. Diet yang kaya buah-buahan, kacang-kacangan, dan serat dapat membantu mengurangi risiko Alzheimer.
  • Aktivitas fisik: Olahraga teratur bermanfaat bagi tubuh dan otak. Aktivitas seperti berjalan kaki, berenang, dan yoga dapat berkontribusi dalam menjaga fungsi kognitif dan mengurangi risiko penurunan daya ingat.
  • Berpartisipasi dalam kegiatan sosial: Tetap terhubung dengan orang lain melalui interaksi sosial yang positif dan sehat baik untuk kesehatan otak. Baik itu menghabiskan waktu bersama keluarga, bergabung dengan klub lokal, atau berpartisipasi dalam kegiatan komunitas, tetap aktif secara sosial dapat membantu melindungi otak Anda dari risiko penyakit Alzheimer.

SGU mendorong masyarakat Korea dan organisasi Korea untuk belajar tentang penyakit Alzheimer, mengambil tindakan untuk mendukung orang yang hidup dengan penyakit Alzheimer, dan bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih sehat.

Keterangan Foto: St George’s University