SINGAPURA – Media OutReach Newswire – NetApp®, perusahaan infrastruktur data cerdas, hari ini mengumumkan kapabilitas ketahanan cyber yang akan melengkapi pelanggan untuk melindungi dan memulihkan data mereka dengan lebih baik dalam menghadapi ancaman ransomware. NetApp merupakan salah satu perusahaan pertama yang mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dan machine learning (ML) secara langsung ke dalam storage utama perusahaan untuk melawan ransomware secara real-time. Kemampuan ketahanan cyber NetApp melindungi data primer dan sekunder untuk organisasi, baik yang disimpan di lokasi maupun di cloud.

Penjahat siber semakin mengarahkan serangan ransomware ke infrastruktur penting dan rantai pasokan di mana gangguan operasional bisa merugikan jutaan dolar, menurut Forrester. Hasilnya, 87 persen eksekutif C-suite dan eksekutif tingkat direksi menempatkan ransomware sebagai prioritas utama, atau teratas, bagi organisasi mereka, menurut laporan NetApp 2023 Data Complexity. Ketika para penjahat siber melanggar batas, jaringan, dan identitas, penyimpanan identitas menjadi garis pertahanan terakhir untuk data paling penting bagi organisasi. Dengan ancaman ransomware yang terus meningkat, perusahaan membutuhkan solusi yang tidak hanya melindungi data mereka, tetapi juga memulihkan data yang hilang dengan cepat dan kembali ke operasi normal. NetApp memperbarui solusi ketahanan cyber-nya dan memanfaatkan kekuatan AI untuk memberikan keyakinan kepada para pelanggan bahwa data mereka akan aman dan dapat diakses ketika mereka membutuhkannya.

“NetApp mengambil pendekatan yang agresif dan proaktif dalam melindungi data pelanggan kami dari ancaman cyber dengan menggunakan kecerdasan buatan. Kami adalah vendor storage pertama yang secara eksplisit dan finansial menjamin penawaran penyimpanan data kami terhadap ransomware. Hari ini, kami melanjutkan kepemimpinan tersebut dengan pembaruan yang membuat perlindungan data menjadi komprehensif, berkesinambungan, dan sederhana bagi pelanggan kami,” kata ,” kata Mignona Cote, CSO di NetApp, dalam rilisnya, Rabu (6/3/2024).

NetApp berfokus pada perancangan sistem penyimpanan dan manajemen data yang memaksimalkan perlindungan dan keamanan data sekaligus memenuhi standar tata kelola dan kepatuhan data, dengan pembaruan-pembaruan baru yang mencakup:

  • ONTAP Autonomous Ransomware Protection with Artificial Intelligence (ARP/AI) akan menjadi ujung tombak perlindungan ransomware penyimpanan perusahaan real-time generasi berikutnya, memberikan peningkatan akurasi dan performa yang dibutuhkan untuk mendeteksi dan memitigasi ancaman dunia maya yang baru dan lebih canggih. NetApp memelopori pendeteksian ransomware secara real-time secara otonom langsung di storage utama perusahaan tiga tahun lalu. Kini, NetApp akan memimpin dalam penggunaan model AI/ML adaptif yang dibangun langsung di dalam storage utama perusahaan untuk melihat sinyal-sinyal pada tingkat file secara real-time untuk mendeteksi serangan ransomware terbaru dengan tingkat presisi dan recall hingga 99%+. NetApp akan menawarkan pratinjau teknologi pertama dari ARP/AI dalam kuartal berikutnya.
  • NetApp BlueXP Ransomware Protection, yang kini telah tersedia untuk umum, menyediakan sebuah bidang kontrol tunggal untuk mengkoordinasikan dan mengeksekusi sebuah pertahanan ransomware yang berpusat pada beban kerja secara cerdas. Pelanggan kini bisa mengidentifikasi dan melindungi data beban kerja yang penting dengan sekali klik, secara akurat dan otomatis mendeteksi dan merespons potensi serangan, serta memulihkan beban kerja dalam hitungan menit, melindungi data berharga mereka dan meminimalisir gangguan yang merugikan.
  • Perlindungan Ransomware yang Sadar Aplikasi melalui NetApp SnapCenter 5.0 menawarkan perlindungan ransomware yang tidak dapat diubah untuk aplikasi. SnapCenter kini akan menerapkan teknologi perlindungan ransomware terkemuka dari NetApp, yang sebelumnya digunakan pada data yang tidak terstruktur, untuk pencadangan yang konsisten dengan aplikasi. SnapCenter 5.0 mencakup dukungan untuk fitur-fitur utama ONTAP seperti penguncian salinan Snapshot yang anti-rusak, volume yang dilindungi SnapLock, dan SnapMirror Business Continuity untuk memungkinkan perlindungan data yang lebih kuat untuk aplikasi dan mesin virtual. SnapCenter 5.0 mendukung perlindungan aplikasi di lokasi dengan NetApp AFF, ASA, dan FAS, serta di cloud.
  • NetApp BlueXP Disaster Recovery, yang kini telah tersedia secara umum, menawarkan integrasi tanpa batas dengan infrastruktur VMware dan menyediakan opsi penyimpanan untuk lingkungan cloud lokal dan publik. Solusi komprehensif ini meniadakan kebutuhan akan infrastruktur pemulihan bencana (DR) siaga yang terpisah, sehingga mengurangi biaya. Dengan pemulihan bencana NetApp BlueXP, proses failover dan failback disederhanakan, sehingga memungkinkan transisi yang mulus dari infrastruktur VMware di lokasi ke cloud publik atau ke pusat data di lokasi.
  • Jaminan Pemulihan Ransomware NetApp Keystone memperluas Jaminan Pemulihan Ransomware NetApp yang ada saat ini ke penawaran storage-as-a-service kami yang terdepan, NetApp Keystone. Dengan jaminan ini, NetApp akan menjamin pemulihan data snapshot jika terjadi serangan ransomware. Jika salinan data snapshot tidak bisa dipulihkan melalui NetApp, kami akan menawarkan kompensasi*.

“Dalam lingkungan TI yang sangat terdistribusi saat ini, organisasi-organisasi di Asia Pasifik harus melihat lebih dari sekadar batas-batas tradisional untuk memperkuat ketahanan siber dan kemampuan pemulihan bencana. Pendekatan NetApp yang berpusat pada data, pendekatan luar-dalam untuk ketahanan cyber menyematkan perlindungan berbasis AI secara langsung ke dalam infrastruktur penyimpanan, memberikan perlindungan pada titik paling kritis – di mana data berada, di pusat data yang dimiliki, atau di mana saja di cloud,” ujar You Qinghong, Solutions Engineering Lead, Greater China, ASEAN and South Korea, NetApp.

“Tim keamanan siber saat ini menghadapi tugas penting untuk melindungi data perusahaan mereka dari ancaman yang terus berkembang, terutama ransomware. Pendekatan NetApp dalam menghadirkan infrastruktur storage yang aman dan terpadu menjadikan storage sebagai fondasi bagi perlindungan ransomware dan mengurangi beban tim keamanan siber. Perusahaan-perusahaan yang ingin memperkuat ketahanan siber mereka dan menggeser perlindungan ke kiri akan semakin melirik vendor-vendor yang mengambil pendekatan secure-by-design dan mengembangkan layanan penyimpanan dan data terpadu,” kata Archana Venkatraman, Research Director, Cloud Data Management, IDC.

“Dengan menggunakan NetApp di Advanced Technology Center kami, kami secara signifikan menyederhanakan proses replikasi untuk mesin-mesin virtual VMware dan datastore yang mendasarinya agar bisa memenuhi atau melampaui tolok ukur pemulihan. Dengan solusi-solusi dari NetApp, kami berhasil membuat kebijakan pemulihan untuk beban kerja volume cloud atau mesin-mesin virtual tanpa strategi DR yang sudah ada, dengan mengelola semuanya melalui NetApp BlueXP. Hal ini mengubah cara kami mengoperasikan pemulihan bencana untuk VMware,” ujar Derek Elbert, Arsitek Solusi di WWT.

“Untuk menyimpan data genomik dan kesehatan yang sensitif, kami harus menggunakan teknologi yang tepat dengan keamanan berlapis. Dengan NetApp, kami bisa sangat yakin bahwa kami membagikan data yang tepat hanya kepada para peneliti yang berwenang. Garis pertahanan terakhir adalah sistem berbasis web yang paling lemah, jadi kami telah menerapkan akses berbasis peran dan menambahkan ketahanan pada semua alat kami,” ujar Mark Cowley, Wakil Direktur di Children’s Cancer Institute.

Pembaruan ketahanan cyber terbaru dari NetApp memberdayakan organisasi untuk secara proaktif mengatasi ancaman keamanan cyber di lingkungan hybrid dan multicloud yang kompleks, dengan memanfaatkan AI untuk mengidentifikasi ancaman dan mencegah gangguan pada operasi mereka.

Ketahui lebih rinci tentang penawaran ketahanan siber NetApp di www.netapp.com/cyber-resilience/